Rahasia Tengah Malam

Rahasia Tengah Malam

RAHASIA TENGAH MALAM

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Jam telah menunjukkan pukul dua dini hari sementara mata tak mau diajak kompromi, iringan alunan biola lembut miliknya sonata yang saya putar di laptop tak juga mampu membuat saya terlelap.

Rasa-rasanya ingin saya keluar untuk sekedar mencari gerimis malam biar basah kuyup di gulita malam mungkin akan membuat saya tersadar bahwasannya saya memang harus tidur, terlebih lagi sudah beberapa hari saya memang tak cukup tidur dan terus memaksakan diri mengejar setiap kemungkinan rezeki hanya demi sebuah cita-cita yang diimpikan sejak saya sekolah dulu.

Curhatan Rahasia

Ya kawan.. adakalanya perjuangan memang tak berhujung, belum lagi kerikil-kerikil tajam selalu siap merobek dan api caci maki keadaan siap membakar seluruh apa saja yang telah kita perjuangkan. Namun itulah hidup..! Back to “saya belum tidur“

Kita menjalani kehidupan kita masing masing dengan segala bujuk rayu mimpi dan tamparan masalah dan tentunya kita sadar betul apa yang kita alami. Mereka diluar sana mungkin tak tahu, tak mau tahu dan mungkin tidak akan mungkin untuk tahu tentang apa yang sebenar terjadi dan apa yang kita alami, tentang apa yang kita tampakkan, dan apa yang kita tutupi.. Oh maaf seharusnya topik kembali ke alur cerita dimana saya belum tidur :D

Ya saat itu.. Hmmm malam serasa begitu dingin, yang dinginnya konon dikata orang menusuk tulang dan bahkan membacok tulang. Tapi yah apa nak dikata saya juga belum bisa terlelap sementara suasana kamar begitu membosankan turut mendorongku untuk segera keluar :) Selepas berganti baju lantas mengaitkan sebuah tas lusuh di bahu yang memang biasanya selalu saya bawa dan,.. Tuuts..!!! lampu kamar pun dimatikan untuk berjalan-jalan di jalanan hening tengah malam diseputaran kota Banda Aceh.

Jalanan terlihat lenggang! Dengan begitu percaya dirinya saya mulai menyusuri jalanan, berjalan sendirian ditengah malam mungkin menakutkan bagi sebagian orang tapi bagi saya itu merupakan aktivitas sambilan disamping aktivitas pokok saya ditengah malam yakni TIDUR. Ya kadang saya memang suka berjalan sendirian dan entah mengapa saat-saat seperti itu selalu menjadi moment khusus, khusus karena saat saat seperti itu bisa mengenangkan saya pada seorang sahabat yang dulu juga selalu menemani saya jalan-jalan malam. Seorang sahabat yang identik dengan saya. Sama gilanya, sama hitamnya bahkan nyaris sama nasibnya. hanya saja saat ini dia telah beruntung karena dia sudah mendahului saya pulang bermanja kepangkuanNya.

Aku harap semoga sahabat ku itu sudah menemukan mimpinya di alam sana, di alam dimana tidak ada debu-debu yang bercampur keringat saat kita bekerja dipanas terik, di alam yang rerumputannya konon lebih hijau dari yang ada disini bahkan alam yang gelap malamnya tidak serasa mencengkram jiwa. Ya aku mengerti benar bahwa orang sebaik almarhum sahabat saya itu memang tidak layak hidup didunia ini, dia memang lebih pantas hidup di syurga.

Bukannya saya memuji, namun baru kali ini saya melihat langsung dimana seorang anak manusia yang baru menerima gaji pertamanya, malah dia berikan padaku seutuhnya hanya karena aku saat itu butuh sangat dengan kertas-kertas bernominal yang dinamakan UANG..!! Ada lain yang seperti itu..?? Hello..?? Orang baik seperti itu biasanya hanya dijumpai dalam buku kisah-kisah orang saleh atau dalam sinetron lokal yang dimana tokoh utamanya begitu sempurna tanpa celah dan cacat sehingga akhir ceritanya selalu bisa ditebak.

Saya merasa begitu beruntung mengenalnya karena secara pribadi saya adalah seorang yang sangat menghargai arti persahabatan bahkan posisi mereka lebih tinggi dibandingkan PACAR..! Anda tahu pacar..?? Alah.... masa gak tahu..? Itu lho aktivitas budaya barat yang kita adaptasi ke budaya kita bahkan dianggap tujuan hidup bagi sebagian golongan yang saya anggap labil :p

Oke oke kita lanjut lagi ke acara tamasya tengah malam versi saya. Nah jika penyakit jalan-jalan tengah malam saya sedang kambuh maka saya tak perduli apapun, walau mesti melintasi kawasan pekuburan sepi yang kabarnya banyak terjadi penampakan. Maaf bukannya saya merasa sok pemberani tapi dalam keadaan terdesak saya bisa merasa memiliki power ajaib.

Ya semacam kabur langkah seribu atau malah jika tak ada pilihan lain ya sudah saya ajak ngobrol aja tu makhluk-makhluk astral. Pernah pengalaman saya ni saat JJTM (Jalan-Jalan Tengah Malam) saya malah bertemu gerombolan anjing liar, sempat geli juga saya jika digigit mereka, tapi ya alhamdulillah segala puji bagiNya saya tidak diapa-apai oleh anjing-anjing liar tu walau padahal saat itu saya sudah dikepung dari segala arah.

Tapi beruntung ya soalnya saat itu saya merasa mengenal pimpinan gerombolan anjing liar itu, dan dengan segenap kemampuan telepati dadakan saya berusaha membuat kontak komunikasi ala fikiran, ya kayak di film-film alien gitu. Dengan perasaan penuh bimbang dan gegap gempita saya bilang sama anjing terbesar yang merupakan ketua geng anjing itu begini “WOI.. SAMA SAMA LIAR JANGAN SALING GANGGU!“ Eh sepertinya tu ketua geng anjing emang faham dan secara perlahan-lahan mereka mulai menjauhi saya hehehhe. Kadang saya mikir sendiri tu anjing liar apa mereka emang mendengar telepati saya atau sekedar perasaan saya saja atau malah saya dianggap terlalu bodoh untuk digigit? Jawabnya ada diatas sana -_-'

Tapi...ya, ada tapinya. Saya punya pengalaman JJTM saya yang paling kacau dalam sejarah kehidupan manusia vampire, lebih kacau dari pengalaman saat saya JJTM listrik padam total hingga hampir jatuh dalam got, bahkan lebih ngeri dibandingkan pengalaman JJTM yang saya sempat dikejar-kejar banci kaleng yang sering mangkal di simpang taman sari, gila betul! Tuh banci make up nya setebal tembok berlin di jerman bahkan hampir sama tebalnya dengan rasa cintaku padamu wahai nona manis berkerudung panjang cieeeee..! What a big bullshit..!! Oke lah langsung saja saya ceritakan kronologis pengalaman JJTM saya yang tidak terlupakan hingga saat ini.

Ya awal ceritanya sama. Yakni karena insomnia sedang memaharajalela saat itu, akhirnya ya saya tamasya lagi tengah malam, awalnya semua begitu lancar tanpa gangguan apapun, bahkan deteksi intelejen NSA (National Security Agency/ No Such Agency/ Nervous Stupid Agency) sewaan saya mengkonfirmasi bahwa jalanan tetap oke tanpa bencong-bencong slebor yang biasa mangkal dan juga aman dari serangan tentara bangsa bar-bar yang suka membuat kacau suasana. Tapi siapa sangka saya bertemu dengan seseorang yang membuat saya mikir hingga rambut tetangga saya rontok dan menjadi botak berkilauan. Hayo pasti dalam hati anda sedang bertanya-tanya, saya ketemu siapa sih..??

Disimpang itu dikejauhan terlihat sepasang insan sedang berbicara di bawah lampu jalan, sepertinya sepasang kekasih. Tapi kok jam segini masih ada orang mabok pacaran..?? Apa gak takut tu di amuk massa atau diborong Polisi Syariat? Well.. kebetulan arah jalan saya memang menuju ke simpang tersebut, terlihat si lelaki berbicara sambil duduk diatas sepeda motornya, sedangkan si cewek berdiri dan nampak benar sikapnya gelisah. Perlahan-lahan posisi saya dan mereka semakin mendekat dan tiba-tiba..???!?!?!?

Ya tiba-tiba saya kenal itu laki-laki teman saya sendiri, begitu saya mengenalinya so langsung saja saya menyapanya.

“Oi.. Kau rupanya ni” (Anggap saja nama teman saya itu Roni)

“ Eh.. wak Ahmad,, hehehhe.. Ngapain jam segini keluyuran mad?” Roni bertanya pada saya tapi mimiknya terlihat cemas.

“Jaelah bro.. seharusnya aku yang tanya sama ente wak, ngapain disini? Pake acara ngobrol sama cewek lagi? Ntar kalo datang WH gimana?”

“Bukan begitu mad, gak ada waktu buat ngejelasin, ya udah aku cabut dulu ya” jawab Roni.

Tiba-tiba si cewek ngomong! “Jadinya aku gimana bang..??”

Lantas saya pun ikut nyahut. “ Woi.. mau kemana kau? Ini perempuan.. siapa?”

Tapi sayang roni tidak menjawab apapun, dia langsung menyalakan sepeda motornya dan ngebut persis kayak orang dikejar hantu. Dan tinggalah saya dan perempuan yang tidak saya kenal itu berada ditepi jalan tepat jam setengah tiga dini hari.

Dan saya pun panik, niat dalam hati ingin tinggalin gadis itu tapi tiba-tiba si cewek nangis. Beuh mana saya mudah iba dan gak bisa lihat perempuan nangis lagi, terpaksa saya bertanya walau dalam hati merasa was-was khawatir ada salah anggapan jika ada Wilayatul Hisbah lewat.

“Maaf dik.,, adik dimana rumahnya? Kok jam segini belum pulang??” tanya saya

“Rumahku jauh bang,. di kota sigli” Jawab gadis itu sambil menangis terisak-isak.

Busyeet... jauh amat tu kota sigli, kalo dari kota saya tinggal jaraknya sekitar 2 jam perjalanan. Trus gimana bisa ini perempuan ada disini..??

Trus gadis itu kembali nyelutuk “ Bang,, saya jangan diapa-apain ya..??”

KAMPREEETTTT...!!!! Teriak saya dalam hati, trus tanpa basa basi langsung saja saya balas;

“ Eeeeii... kamu gak boleh ngomong begitu, emang tampang saya jelek dan anarkis, tapi saya bukan orang gituan” Mampus sakit amat saya dengan ucapan jujur itu cewek, ya beginilah resiko jadi manusia non-tampan. Walaupun benar yang kita buat tetap aja salah dimata orang wkkwkwkwkwk.

“ Ya sudah gini aja dik., baiknya kita jangan disini, karena disini sepi! Gimana kalo kita ke simpang yang diujung sana aja..? Soalnya disana cukup ramai dan ada warung yang biasanya buka 24 jam”

“Iya bang” jawab gadis itu sambil mengusap airmata dengan ujung jilbabnya. Dan kamipun segera berjalan menuju tempat yang dimaksud.

Ya mumpung lokasi yang dituju agak jauh, sekitar 700 meter gitulah, ya sudah daripada penasaran mending saya tanya aja langsung sama tu perempuan.

“Maaf dik.. adik siapa namanya? Dan kenapa bisa ada disini?”

“Nama saya Rita bang, saya kesini mau jumpain seseorang” Jawabnya polos.

“Hmm.. berarti kamu gak bertemu orang yang kamu mau temui” Tanya saya lagi.

“Udah bang.. tapi dia gak tanggung jawab. Sebelum jumpa bilangnya lain, udah jumpa lain lagi”

“Maksudnya adik jumpa sama saudara atau teman ya?”

“Gak bang! Saya jumpa sama teman abang yang tadi”

“Roni..?? Maksudnya”

“Iya bang,, kami kenal lewat nomor hape yang dikasi teman, trus udah 4 bulan ni kami pacaran walau belum pernah bertemu. Trus dia minta saya datang buat dikenali sama orang tuanya. Tapi ya begini bang. Begitu udah jumpa dia malah gak berani jumpain saya sama ortunya, saya malah diajak mutar-mutar terus sampe malam” gadis itu bercerita panjang lebar dan dari cara berbicaranya saya yakin dia berbicara jujur.

“Maaf dik.. begini ya, abang merasa heran saja kenapa adik datang kesini, kenapa gak minta dia aja buat datang menemui orang tua dik?” aku mulai bertanya ketus dan dalam hati saya sempat mengatakan “Ini perempuan benar-benar bodoh” -_-

“Katanya dia mau jumpai orang tua saya setelah saya jumpai dia terlebih dahulu bang”

“Dik..! kamu itu terlalu polos! Hanya karena kenal lewat hape trus kamu mau jumpai seseorang yang belum kamu kenal? Maaf ya abang kasi nasehat!”

“Iya bang,, saya fikir orangnya baek. Karena waktu dia menelpon saya cara bicaranya itu baek sekali”
gadis itu menjawab sambil terus menundukkan pandangannya.

Well.. sotara-sotara sekalian anggap saja kami berbicara panjang lebar hingga kami sampai ke lokasi yang dituju, dan benar saja ada sebuah warung kopi yang masih buka. Wajarlah,, dipamfletnya aja udah tertulis “BUKA 24 jam” langsung saja kami berdua mengambil tempat duduk yang paling dekat dengan jalan. Dan.. dan.. dan..... saat itu semua pandangan orang-orang yang sedang duduk di warkop tersebut mengarah ke kami berdua dengan tatapan miris. Pasti mereka berfikir bahwasannya ada gadis gak beres dan seorang laki-laki bangsat sedang keluyuran :3

Saya memesan segelas teh hangat buat cewek itu, sementara saya meminta izin pada gadis tersebut untuk pulang dan mengambil sepeda motor. Saya menawarkan pada gadis itu buat saya antar dan menginap di rumah kost cewek teman saya. Sejenak dia sempat berfikir agak lama dan akhirnya mengiyakan saran saya. Sebenarnya saya jujur gak berani untuk mengantar seorang cewek tengah-tengah malam kerumah orang lain, apalagi rumah kost cewek. Bisa diamuk massa saya. Namun tak ada pilihan lain karena saya terlanjur iba sama itu perempuan. Dan disisi lain saya kenal dekat dengan ketua pemuda yang hobinya begadang plus tugasnya mengontrol ketat rumah-rumah kost cewek di daerah tempatnya tinggal. Mungkin saya bisa minta tolong pada teman itu fikir saya saat itu.

“Bang jangan lama-lama ya. Saya takut sendirian disini” pesan gadis itu.

“Gapapa dik.. gak usah takut, ramai orang disini dan saya gak lama kok” jawab saya menenangkan hatinya.

Sambil berjalan menuju rumah langsung saja saya menelpon si ketua pemuda dan menceritakan kronologis kejadian dan dia pun siap membantu. Saya singkat saja ceritanya ya ;)

Setibanya dirumah, saya langsung menyalakan sepeda motor dan segera menjemput gadis tersebut di warung kopi yang berada disimpang jalan sana, dan lantas menuju ke pos tempat mangkal si ketua pemuda. Dan tanpa banyak menyita waktu kami dan beberapa orang pemuda kampung setempat segera mengantarkan cewek itu kerumah kost yang dimaksud. Bla bla bla pintu kost diketuk oleh ketua pemuda dan tak lama kemudian pintu kost dibuka;

“Ada apa ni rame-rame begini..?? Eh ada bang ahmad.. ada apa bang??”

Langsung saya jawab “Ani, maaf abang gak ada waktu untuk menjelaskan sekarang! Ani tolong kawan abang ya, kasi dia menginap disini buat malam ini saja” Ketua pemuda pun mengiyakan dan meminta teman saya yang bernama Ani tersebut untuk membantu si gadis yang sangat merepotkan itu -_-

Dan sotara-sotara akhirnya itu perempuan ada tempat menginap yang aman! Dan saya pun langsung saja mengucapkan ribuan terimakasih pada ketua preman kampung tersebut karena sudah membantu gadis tersebut walau saya dicecari banyak pertanyaan, dan beruntung mereka semua percaya. Nah disitulah letak gunanya teman.. iya tak? Ya sudah.. tak lama kemudian saya pun pulang dan tertidur dengan pulas!

Lanjut pemirsa! Hehehhe
Jam dua siang hape saya berbunyi, ternyata sebuah SMS masuk dari nomor tak dikenal, tertulis seperti ini; “ Bang makasih ya atas bantuannya semalam, maaf ya bang semalam saya sempat gak percaya sama abang. Sekarang saya sudah pulang ke sigli, sekali lagi makasih”

Lagi.. lagi... KAMPREEEEEEEEEETTTT...!!! Mentang-mentang tampang wajah saya ini pas-pasan selalu jadi bahan kecurigaan.. TER.. LA.. LU..! kata bang haji Rhoma.

SMS pun saya balas; “Emang dapat nomor hape abang dari mana”

Ting tong.. SMS dijawab; “Dari si ani teman abang yang di kost”

“Oke dik rita, besok-besok jangan mudah percaya orang lain yang belum dikenal ya”

“iya bang :-)” jawabnya. SMS pun selesai.

Oke pemirsa semua. Cerita selesai sampai disini. Hmmmm eits! Tunggu dulu masih ada sedikit tambahan. Ya tambahan karena sore harinya saya mendatangi rumah teman saya si roni bedebah, bangsat, penipu dan gak bertanggung jawab itu. Sesampainya saya dirumahnya eh dia malah sedang tidur dengan indahnya. Ya sudah saya bangunin saja! Begitu dia bangun langsung saja “ PLAAAKK.. PLAAAK.. PLAAKKK..!!!” Tiga kali tamparan mendarat telak diwajahnya. Pemirsa yang budiman, saya benar-benar merasa puas menampar si roni itu. Tapi sayang si roni sama sekali tidak melawan. Mungkin dia khawatir cerita semalam akan terbongkar dan sampai ketelinga ayahnya yang notabene seorang ustadz. Ya sudah saya tampar sekali lagi..! PLAAAAAKKK...!!!!. Selesai menampar saya pun pulang dengan tersenyum PUAS. Wassalam,

1 komentar