Ikhlaskah Kau Jika Aku Tidur Dengan Ibumu?

Ikhlaskah Kau Jika Aku Tidur Dengan Ibumu?

women

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum! Pertemuan kali ini saya akan berusaha untuk menyentuh akal dan hati anda dengan tulisan ini, saya rasa saya perlu mengangkat permasalahan ini dalam list artikel post di blog ini, karena hal ini sangat menyentuh sisi kemanusiaan anda sebagai orang yang beragama dan mengerti akan moralitas dalam kehidupan.

Syi'ah dan Mut'ah

Well.. beberapa malam lalu saya sempat berjalan-jalan ke negeri iran melalui dunia maya, ya sebuah negeri persia di timur tengah yang mayoritas penduduknya beragama syiah (Syiah disini yang saya maksud adalah agama syiah rafidah atau syiah imam dua belas asal persia/iran), apa saja yang saya temukan dalam perjalanan tiga malam saya disana?

Saya mengenali beberapa orang-orang iran melalui perkenalan online dan saya sempat mendapatkan beberapa info yang sangat mengejutkan. Apa saja itu???

Saya ingin berkata kepada anda yang beragama islam, bahwa bersyukurlah anda yang dilahirkan didalam agama islam. Karena jika anda dilahirkan dalam agama syiah maka anda tak kan pernah mengetahui apa arti dari sebuah kehormatan dan cinta kasih suami istri. Kenapa saya mengatakan hal itu? saya akan bahas dibawah ini.

Mut'ah (Kewajiban Kawin kontrak ala syi'ah)

Didalam keyakinan syi'ah, mut'ah adalah perbuatan yang sangat terpuji, bahkan imam-imam besar mereka mengancam jika seseorang tak mau bermut'ah maka 'maaf' alat kelaminnya akan membusuk (ini saya baca sendiri dari saduran kitab suci mereka).

Nah nikah kontrak ini boleh dilakukan dalam sejam, dua jam, sehari, sebulan atau setahun sesuka hati para pelakunya. Nikah kontrak juga bisa dilakukan oleh orang-orang yang telah menikah secara permanen, bahkan dengan anak kecil berusia lima tahun.

Coba anda bayangkan dengan akal sehat anda? Apalah artinya sebuah mahligai rumah tangga jika sang suami boleh tidur dengan perempuan manapun dengan alasan beribadah, begitu pula sang istri boleh tidur dengan lelaki manapun tanpa batas dengan alasan yang sama, rumah tangga seperti apa itu? Hello..?

Akibat dari pemahaman agama seperti itu nyaris nikah mut'ah adalah hal yang tidak langka terjadi di iran, dan mungkin ada banyak orang yang sudah merasa tercukupi dengan mut'ah. Tak jarang anak-anak gadis di iran berusia 12 tahunan sudah kehilangan perawannya karena dijual orang tuanya sebagai asset mut'ah kepada para pria yang menginginkannya.

Dan karena hal itu pula negara iran mencatat kasus bunuh diri tertinggi perempuan di bawah umur akibat praktek keyakinan aneh tersebut.

"Ya mullah..! Istriku sudah melakukan mut'ah dengan banyak lelaki, sehingga melahirkan enam orang anak, bagaimana aku mengetahui salah seorangnya adalah anakku?"

Dan imam syiah pun menjawab: "Undilah..!" (Saya kutip dari laman web konsultasi agama syiah)

Belum lagi para mullah (para imam-imam agama syi'ah), mereka memiliki hak mut'ah tak terbatas, boleh meniduri perempuan manapun baik muda atau tua atau malah istri orang.

Di kota qum (kota suci syi'ah) ada banyak sekolah putri yang notabenenya kaum lelaki dilarang masuk, tapi hal ini tidak dikecualikan bagi para mullah, para mullah bebas memasuki asrama putri dan meniduri siswi manapun yang mereka suka, secara keyakinan syi'ah, tidur dengan mullah adalah hal yang utama, suka atau tidak suka! efeknya? silakan anda searching di internet sendiri ada berapa banyak siswi-siswi di iran bunuh diri setiap tahunnya.

Syi'ah Imam 12 - Perbedaan Yang Kentara

Agama syiah sekilas tampak mirip dengan islam, tapi jelas beda dasar akidahnya, beberapa orang menganggap syiah masih merupakan bagian dari islam walau berbeda faham aqidah, Sementara dari pihak islam sendiri yang mereka sebut sunni (Ahlus sunnah) baik dari berbagai manhaj dan mazhab baik salafi, khalafi, nawawi, syafie, hanbali, maliki, asy'ari, hanafi bahkan golongan khawarij hingga islam tradisional sekalipun menganggap syi'ah bukanlah bagian dari islam.

Para ulama sunni jelas menganggap syiah adalah sesat dan menyesatkan, mereka bukanlah mazhab tetapi merupakan bentuk agama tersendiri yang terlepas dari sejatinya islam kecuali syi'ah tawabin atau golongan zaidiyah karena pokok akidah masih sama yakni al-quran dan hadist walau ada sedikit perbedaan.

Ini bukan lagi perbedaan khilafiyah atau furu' (perbedaan tafsir dari tuntunan yang sama), namun perbedaan sunni dan syiah adalah perbedaan akidah, sama halnya perbedaan islam dengan yahudi atau nasrani, demikian menurut para ulama kaum muslimin dari manhaj manapun.

Saya sempat mendengar beberapa pengakuan perempuan iran, di iran para perempuan sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan, biasanya mereka akan dipersulit dengan gaji kecil dan pekerjaan berat. Hal ini dilakukan oleh para bos mereka tak lain dan tak bukan sebagai cara halus untuk meminta para karyawan mereka mau melakukan mut'ah. Nikah mut'ah tidak terbatas, boleh dilakukan sebanyak apapun walau sampai seribu kali.

"Gajimu tak akan naik jika tidak bermut'ah denganku, itu kata atasanku..!" (Saya sadur dari pengakuan seorang gadis iran.)

Efek begitu bebasnya hubungan sexual di iran memicu pelacuran atas nama agama menjadi profesi nomor satu bagi perempuan-perempuan di iran. Belum lagi WHO mencatat bahwa negara iran adalah negara yang menduduki posisi puncak dalam kasus HIV Aids.

Bahkan konon saya dengar Imam besar revolusi iran (Khomeini) meninggal lantaran virus HIV. Imam besar ini pernah memicu kontroversi oleh ulahnya yang bermut'ah dengan anak kecil berusia empat tahun, yang menyebabkan salah seorang pengawal setianya yang bernama sayyid hussein berpindah keyakinan dari syiah menuju islam sunnah dan membongkar habis-habisan prilaku imam-imam syiah di iran.

"Boleh bermut'ah dengan anak balita dengan cara menggesekkan zakar diantara dua paha, untuk berjima' anak kecil belum kuat." (Ucapan imam khomeini kepada sayyid hussein.)

Saya tak habis fikir, agama seperti apa itu yang membolehkan hubungan sex tanpa batas! bahkan orang eskimo yang tidak beragama sekalipun yang membolehkan tamu-nya meniduri istrinya namun tidak melakukannya kepada anak kecil..!

Ini juga yang menjadi sebab diperkosanya puluhan ribu muslimah di syiria, pernah saya melihat adegan mengerikan dimana para tentara syiah yang umumnya syiah nushairiyah menangkapi para wanita dan memperkosanya secara beramai-ramai untuk kemudian memenggal para wanita itu. Terdengar jeritan memilukan dari para wanita itu, sementara para tentara itu tertawa-tawa sambil berkata "biarkan aku dahulu yang memut'ahnya".

Saya tak habis fikir suatu ajaran yang menghalalkan membunuh orang lain baik wanita dan anak-anak dengan dalih ibadah. Bahkan menyiksa mereka dengan cara-cara yang tak kalah hebat dengan apa yang dilakukan yahudi. Wajar jika para mujahidin dan militan ISIS jika mereka menangkap para begundal syi'ah mereka akan memenggal kepalanya sebagai hukum Qishah (Nyawa dibayar nyawa).

Kembali ke perkenalan saya kepada beberapa perempuan muda asal iran, dari beberapa wawancara sangat jelas terlihat kesedihan di wajah mereka, mereka tak memiliki tujuan hidup yang pasti, karena tak ada kemudahan dengan yang namanya cinta dan pernikahan permanen, yang ada hanyalah mut'ah dan mut'ah.

Jika para lelaki itu sudah memuaskan nafsunya maka mereka akan ditinggalkan baik dalam keadaan hamil atau tidak. Ini juga penyebab tingginya kasus aborsi di iran dan belum lagi ramainya anak-anak yang terlahir tanpa mengetahui siapa ayahnya. Keadaan tersebut juga yang memicu banyak perempuan syiah yang berusaha meninggalkan iran untuk berpindah ke agama islam dan berharap mendapat sebuah pernikahan yang permanen dari pemuda pemuda ahlus sunnah.

Bertahun lalu ada sekitar ribuan orang-orang iran beragama syi'ah pindah ke islam, dan hal tersebut memicu kemarahan diseluruh iran dan mereka berakhir ditiang gantungan, sudah menjadi hal umum jika orang-orang islam (mereka menyebutnya agama sunni) berakhir di tiang gantungan, karena didalam keyakinan syi'ah, kaum sunni adalah pengkhianat imam ali karamallahu wajhah dan menjadi penyebab terbunuhnya cucu Rasulullah saw imam husein.

Sebagai umat muslim tentu saya membantah tuduhan itu dan tentunya juga sudah menjadi kewajiban bagi kita ummat islam untuk mencintai Nabi dan Ahlul Baitnya (keluarganya) namun bukan berarti meninggalkan sunnah dan masuk kedalam syiah, karena syiah menganggap agama mereka adalah mazhab ahlul bait.

"Bermut'ah dengan para imam, dan jikapun hamil dan memiliki anak, maka anak tersebut menjadi sayyid yang diberkahi" (Ucapan salah seorang imam syi'ah)

Saya diajak ke agama syi'ah.

Bukan sekali atau dua kali ada orang-orang yang mengajak saya ke agama syiah, tetapi setiap kali mereka mengajak saya maka tetap saya tolak setelah saya mengetahui betapa mengerikannya ajaran itu. Biasanya saya berdalih dengan alasan begini: "Jika aku didalam syi'ah, ikhlaskah kau jika aku bermut'ah dengan ibumu atau adik perempuanmu?". Sepanjang yang saya dengar 100% dari mereka menolak! dan alasan itu memang kerap saya gunakan untuk menolak ajakan mereka.

Agama syi'ah berdalih sebagai salah satu mazhab dalam islam. Tapi yang saya herankan jika mereka salah satu mazhab lantas mengapa mengkafirkan kaum muslimin yang mencintai sahabat-sahabat nabi seperti umar, usman dan abu bakar?

Bahkan mereka sering mencaci maki sahabat-sahabat nabi termasuk istri nabi ibunda aisyah dan menganggap perbuatan caci maki itu berpahala? Jika mereka salah satu dari islam lantas mengapa aqidah ushul seperti syahadat, rukun haji dan kitab suci al-quran telah berbeda? bahkan darah, kehormatan dan harta kaum muslimin adalah halal bagi mereka? Ini bukanlah perbedaan furu' seperti perkara khilafiyah antara wahabi versus asy'ariyah. Syiah adalah perbedaan ushul aqidah.

Saya tak bisa membayangkan betapa pilunya kehidupan perempuan-perempuan syiah di iran, ramai dari mereka harus menjadi orang tua tunggal yang mengurusi anak-anaknya dari hasil mut'ah, sementara sang ayah entah pun dimana dan tidak menanggung anak-anaknya, mereka ingin lepas dari penjara perbudakan sexual tapi mereka tak memiliki pilihan lain.

Maka beruntunglah kalian muslimah yang tinggal dinusantara. Kalian bisa menikah dan berkomitmen dalam cinta, coba bandingkan dengan mereka yang ada dinegeri kaum syi'ah? Anda mungkin hanya menjadi bahan pelampiasan belaka.  Semoga anda berfikir! Sekian Wassalam dan Terimakasih.

8 komentar

  1. kenapa harus ada sunni dan syiah.. islam adalah islam.. yg berpedoman hidup pada Al-Quran.. hadist dan sunnah rosul... apakah sunni dan syiah termasuk kedalam 70 golongan dimana islam terpecah belah? dan apakah sunni.ataupun syiah termasuk golongan ahli syurga.. mana golongan yg benar.. kenapa kita harus saling mengomongkan satu sama lain.. bukankah itu sama saja memecahbelahkan agama islam sendiri..

    BalasHapus
    Balasan
    1. syiah bukan islam.. justru mereka yg memecah islam

      Hapus
    2. dengan kita membuat golongan golongan sendiri apakah bukan memecahkan islam... seperti golongan sunni ataupun golongan syiah dan beberapa golongan lain yg mengatas namakan islam... apakah bukan memecahkan islam... berarti kita sama seperti mereka apabila kita mengolongkan agama kita sendiri...islam adalah islam.

      Hapus
    3. tidak ada sunni dan syiah dalam islam, islam tetaplah islam, sunni adalah julukan mereka kepada agama islam bro. sedangkan syiah jelas golongan bukan islam yang mengaku islam., islam melarang bergolong2an. sekali lagi saya bilang SYIAH BUKAN ISLAM, karena ideologi mereka diluar POKOK AJARAN ISLAM.

      Hapus
  2. Tulisan anda sangat bagus, saat ini banyak sekali orang ISLAM yang tidak bisa membedakan apa itu ISLAM, dan apa itu SYIAH, sehingga mereka gampang terjebak di ajaran SESAT SYIAH. semoga umur anda dipanjangkan oleh ALLAH SWT

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih buat doanya om, semoga om juga dipanjangkan umur. Amin

      Hapus
  3. Seandainya gan klo yg ngajak ente ke syiah trs dia setujui permintaan agan gmn(krn bagi syiah mut'ah itu berpahala)? Apa agan ttp masuk syiah sesuai pernyataan agan di atas?

    Yang jelas bagi ane #Syiah bukan Islam. Barakallahu fik :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha gak lah gan, insha Allah gak... itu cuma alasan saya saja, gak lebih :)

      Hapus