Izinkan Aku Melaknat

Izinkan Aku Melaknat

Aku sangat marah
Halo semuanya,. Assalamualaikum. Malam ini saya tidak bercerita tentang hal-hal yang aneh, unik ataupun yang menyimpang lainnya. Special malam ini saya akan berusaha untuk menyentuh hati dan fikiran anda tentang apa yang kita telah perbuat.

Orang-orang bermimpi banyak hal, banyak dari mereka bermimpi yang sama dan mabuk dalam khayalan yang sama yakni "berkecukupan". Dengan anggapan ketika hal itu sudah tercapai maka segala sesuatu akan menjadi lebih dan lancar hingga ke negeri akhirat.

Saya ingin bertanya pada para pembaca artikel ini. Adakah dari anda yang memiliki mimpi yang berbeda dari yang saya telah sebutkan diatas? Atau setidaknya apakah anda ingin berbeda dari mereka semua? Saya yakin 99% jawaban adalah anda tidak ingin berbeda dari mereka semua, anda ingin hal yang sama dan mimpi yang sama, beberapa jawaban mungkin akan terdengar jujur atau bisa jadi bohong, tapi itu kembali kepada hati anda sendiri.

Harta, harta, harta dan harta adalah sesuatu yang terus di suntikkan secara paksa setiap harinya kedalam otak kita, mulai dari televisi, buku, iklan hingga pelajaran-pelajaran sekolah yang selalu mengunggulkan tentang nilai dan angka-angka. Orang tua, teman, kolega hingga para guru berperan serta turut mempromosikan bahwa harta adalah segalanya, agar terlihat suci dan tidak munafik biasanya dibubuhi umbul-umbul dengan dalih agama, nasehat dan kebijaksanaan walau sebenarnya adalah nilai-nilai brengsek yang disebut gengsi, angkuh dan biadab.

Mereka telah dipaku kedalam otaknya bahwa harta adalah jaminan masa depan hingga orang-orang takut dengan taqdir Tuhan dan alhasilnya melahirkan generasi serba takut. Mereka berkumpul satu sama lain, merasa sosial dalam kebersamaan, takut akan kesendirian, berusaha meniru orang lain namun hakikatnya saling bersaing, dan kata-kata paling manis untuk menutupi semua kebobrokan systempun selalu bervariasi. Saya tidak menyatakan hal ini pada keseluruhan tapi pada keumuman.

Tuhan Telah Basi

Mungkin anda akan mencaci-maki saya atas title yang saya tulis diatas kalimat ini. Tapi saya menyatakan kejujuran, ya Tuhan telah basi. Allah yang maha baik telah basi dan diabaikan saat ini, itu yang saya rasakan dan yang paling sering saya lihat. Saya, kamu dan mereka bisa jadi adalah orang-orang yang selalu memaki-maki Tuhan dengan cara paling licik dan paling curang untuk kemudian kita saling bermanis wajah seolah-olah kita sedang baik-baik saja padaNya.

Beruntung Allah yang telah basi itu maha sabar jika tidak mungkin sudah dari dulu di luncurkan planet kecil kita ini kedalam gas pijar matahari, jika saja Dia tidak memandang para ahli ibadah, hewan dan tumbuhan maka sekali lagi saya katakan, mungkin saja Dia akan segera mengirimkan tsunami setinggi awan untuk memusnahkan kita semua.

Ini adalah sebuah kenyataan, kenyataan yang paling sulit ditemukan dalam pengakuan. Bahkan sebuah fakta yang tidak memiliki nilai jika dibandingkan dengan ilmu matematika paling rumit sekalipun. Makanya saya ingin katakan kadang seharusnya kita malu menyebut nama Tuhan yang suci dengan semua kemunafikan kita. Seolah-olah kita telah berbuat yang terbaik bagi kehidupan ini dan secara memalukan menganggap pintu syurga terbuka lebar setelah mati.

Izinkan Aku Melaknat

Dasar Bangsat, Bedebah, Brengsek..! Laknat itu saya tujukan kepada orang-orang yang menyerupai para orang suci, namun tingkah dan ucapannya lebih dari rendah dari para pemabok jalanan dan pengguna narkoba yang merasa tidak bisa hidup jika tanpa mabok! Saya sebenarnya marah, marah sekali, saking marahnya terkadang saya sempat berkhayal seandainya saya menjadi pemimpin, dalam kahayalan itu saya berfikir mungkin saya akan menjadi seorang yang otoriter yang akan membinasakan semua bentuk kebrengsekan bertopeng kesucian.

Kenapa tak akui saja jika diri ini memang brengsek dan bajingan. Sekalipun terdengar kotor tapi jujur lebih baik. Saya tak menolak jika tak ada manusia yang sempurna, semua tentu punya salah dan khilaf, tapi saya benci dan muak dengan permainan kotor versi topeng kesucian.

Ya.. saya akui saya memang bukan orang yang baik, saya tak pernah mengerti arti ikhlas seperti orang-orang katakan. Saya juga tak tahu adab layaknya kebiasaan orang-orang mulia plus saya tak faham memperlakukan orang lain sehebat yang bisa mereka lakukan. Saya sadar saya salah, saya tak berguna, saya juga bajingan bahkan ahli maksiat dan kemungkinan besar pintu neraka terbuka lebar untuk saya. 

Tapi saya tidak akan memanfaatkan orang-orang lemah untuk mengambil keuntungan, saya tidak akan menipu orang-orang yang sering menangis menahan lapar hnaya demi beberapa lembar kertas yang dengan mudah terbuang, dan saya berusaha keras untuk tidak akan memanfaatkan Tuhan seperti saya memanfaatkan kelemahan para bajingan diluar sana. Untuk apa saya katakan ini semua? Apa saya sedang mengumbar aib sendiri atau sedang tidak sadar menulis semua ini?

Tidak..! sekali lagi saya katakan tidak! ini semua saya tulis dari hati saya agar kalian semua yang membaca tulisan ini bisa bercermin. Saya tidak memvonis anda secara keseluruhan, tapi saya sedang mengajak anda untuk segera sadar untuk tidak terus-menerus memaki-maki Tuhan yang menciptakan kalian itu, karena cara mereka memakiNya sering kali lewat cara yang paling licik dan membuat mual, dan saya sangat benci itu.

Coba buka mata kalian lebar-lebar, tak lama lagi kalian semua pasti MATI..! Berhentilah menjadi brengsek. Buka fikiran kalian dari semua doktrin yang menyatakan bahwa semua mimpi kalian itu selalu benar. Karena bisa jadi mimpi-mimpi itu juga adalah suatu kesalahan yang fatal! Apa kalian tak bosan dengan semua topeng yang selama ini selalu kita pakai?

Apa tak malukah dengan apa yang selama ini terjadi? Atau bisa jadi terlalu malu untuk membuka topeng karena begitu buruknya apa yang ada dibalik topeng? Agar anda tahu, bertopeng itu saja sudah sangat memalukan, sebagian malah menjijikkan.

Sangat MARAH

Saya khawatir kemarahan saya akan membuat kerusakan, saya tahu semua kemarahan itu tidak baik, justru itu saya lepaskan disini ketimbang saya menyimpannya dan menjadi bom waktu yang bisa memicu saya untuk menjadi TERORIS dengan dalih MORAL dan KEANGKUHAN.

Hanya beberapa orang saja yang mampu meredamkan kemarahan ini saat saya mengingat mereka, tentang senyum dan akhlak yang mereka miliki. Karena saya mulai bingung tentang sebenarnya kita ini apa? Manusia atau binatang kah? Kalian lihat binatang juga memiliki tangan dan kaki juga kepala, persis seperti kita, binatang juga punya otak, beberapanya juga memiliki perasaan, dan belum pernah saya melihat binatang membuang anaknya ke tong sampah!

Terkadang Anjing Lebih Baik Daripada Manusia

Jangan lagi biasakan memaki orang lain yang anda benci dengan sebutan anjing, karena bisa jadi anjing masih lebih baik. Seharusnya anda malah bimbang jika para anjing bisa saja memaki sesama-nya dengan sebutan "Dasar Manusia..!". Sebagai perbandingan, pernahkah anda melihat anjing merampas makanan milik para semut? tidak ya kan? tapi anda pernah melihat dan mungkin sering melihat jika manusia sering merampas golongan yang lebih lemah.

Pernah kalian lihat anjing yang serakah? Tidak!! Anjing hanya makan sesuai dengan kecukupan perutnya saja, tapi manusia? Karena itu adakalanya disebut sebagai sebutan "Anjing" kadang memang lebih baik. So tak usah marah jika ada orang yang memaki anda dengan sebutan "Anjing", karena bisa jadi yang memaki anda itu lebih rendah dari seekor anjing.

Berhentilah Dibawa Arus

Lawan dan lawan, hanya itu satu-satunya cara menghentikan semua kebiadaban yang selama ini terjadi. Mulai dengan melawan diri anda sendiri, berusaha berfikir untuk tidak menganggap bahwa yang semua anda inginkan dan anda impikan adalah benar. Buka fikiran, kita ini manusia, manusia itu punya otak, punya akal dan yang paling utama punya hati.

Posisikan bahwa anda berada pada posisi yang salah, karena pengalaman mengajarkan kita bahwa hanya dengan merasa salah maka kita terus bergerak mencari yang benar tanpa henti sehingga kita tidak lagi merasa paling benar. Ilmu bisa dibagi, harta bisa dicari dan Tuhan kita Allah yang maha kuat lagi maha menghancurkan adalah Tuhan milik bersama, berhentilah menipuNya.

Kasihan Dia yang sudah terlalu lama dikhianati dengan sifat SOK BAIK yang kita miliki. Jika memang ingin ribut maka ributlah, jika tak tahan maka bertarunglah, tapi jangan mengangkangi keadaan bahwa kita manusia, karena pada dasarnya manusia itu baik, dan keadaan brengsek yang mengubah kita menjadi brengsek pula.

Berhentilah berkata bahwa kebahagiaan adalah "rasa syukur" sementara anda sendiri mengangan-angankan mobil mewah, rumah megah dan para pelacur yang menemani anda tidur yang demi itu semua rela menipu dan saling sikut. Katakan saja yang jujur jika anda brengsek maka katakanlah brengsek.

Dipenutup tulisan memilukan ini saya ingin meminta maaf atas kata-kata kasar yang saya tulis, mungkin pengaruh dari rasa kesal yang mencengkram didada saya. Mungkin saya perlu lebih berteman dengan para anjing-anjing liar biar saya semakin bisa memahami arti hina yang sesungguhnya demi menempa batin dan kesadaran.

Pesan saya kepada diri sendiri khususnya dan kepada anda para pembaca budiman umumnya agar kembali melihat kedalam diri sendiri dan waktu yang telah terlewati tentang kejahatan apa yang telah kita perbuat atas nama Tuhan.

Karena berbicara dengan tema cinta saja itu tidak cukup jika diluar sana kucing yang terkapar karena tertabrak mobilpun anda masih tak perduli, kononlah lagi selembar selimut hangat bagi para pengungsi perang seperti di syiria. Entahlah.. yang saya tahu cuma Tuhan itu ada dan kita pasti mati. Akhirul kalam sekian dan terimakasih, wassalamualaikum.

2 komentar