Ada wanita tersudut merintih dengan pengharapan ingin mengembalikan waktu. lalu, dia berpikir lagi. ini bodoh, bahkan sangat bodoh. tak lama, wanita itu mengembalikan pikiran bodoh yang seharusnya tak pernah terbesit di antara otaknya. Dia berdiri dengan sigap sembari membuka kedua tangan nya. Kemudian berkata "TUHAN, kembalikan kuatkan, jauhkan kekufuran terhadapku, aku ingin bahagia".
Hmm sepertinya wanita itu pernah berjalan dalam kabut waktu yang memotong lintasan pelangi, mungkin seperti sehelai daun yang tumbuh bersembunyi di balik celah-celah bebatuan yang menghalangi sinar mentari, ya cukuplah menumbuhkan bunga, nanti juga hujan akan menjadikan taman-taman indah dari sisa kegersangan masa lalu yang kelak akan terlupakan
Untuk menulis sebuah puisi, berapa jam waktu yang dibutuhkan Mas ?
BalasHapusSalut, puisi - puisinya bagus semua (y)
gak tentu om, tergantung mood, alhamdulillah biasa aja om
HapusAda wanita tersudut merintih dengan pengharapan ingin mengembalikan waktu. lalu, dia berpikir lagi. ini bodoh, bahkan sangat bodoh. tak lama, wanita itu mengembalikan pikiran bodoh yang seharusnya tak pernah terbesit di antara otaknya. Dia berdiri dengan sigap sembari membuka kedua tangan nya. Kemudian berkata "TUHAN, kembalikan kuatkan, jauhkan kekufuran terhadapku, aku ingin bahagia".
BalasHapusHmm sepertinya wanita itu pernah berjalan dalam kabut waktu yang memotong lintasan pelangi, mungkin seperti sehelai daun yang tumbuh bersembunyi di balik celah-celah bebatuan yang menghalangi sinar mentari, ya cukuplah menumbuhkan bunga, nanti juga hujan akan menjadikan taman-taman indah dari sisa kegersangan masa lalu yang kelak akan terlupakan
Hapus:)
BalasHapus