Anto Sang Preman Pasar, Kisah Persahabatan

Anto Sang Preman Pasar, Kisah Persahabatan

Kisah Persahabatan
Halo emosi muda,. Assalamualaikum. Ini kisah saya, sebuah kisah nyata tentang persahabatan, ya langsung saja ya saya cerita hehehe. Saya dulu memiliki seorang sahabat bernama Anto, kami bersahabat sejak di bangku kelas 5 MI (Madrasah Ibtidaiyah - setingkat SD), kami mulai akrab sejak pertama kali dia meminjamkan penanya kepada saya dimana saat itu tinta pena saya bocor dan tidak bisa digunakan, sejak itu kami semakin akrab hingga memutuskan duduk satu meja, dan siapa sangka jika kombinasi kenakalan kami berdua akhirnya menjadi teror bagi sekolah.


Sahabatku Seorang Preman

MIN Kutablang kota lhokseumawe menjadi saksi petualangan dua anak paling kacau, kami tak pernah mengerjakan PR karena sudah memutuskan untuk mengintimidasi seorang siswa lain yang paling culun untuk mengerjakan tugas sekolah kami.

Kena strap dengan berdiri di siang hari terik menghormati bendera adalah makanan kami sehari-hari, wajar saja kami berdua selalu dihukum begitu soalnya jika si Anto yang berbuat masalah maka pastilah saya ikut terlibat, begitu juga sebaliknya.

Entah sudah berapa banyak kami mengintimidasi siswa lain dengan gaya premanisme, hingga mengganggu siswi-siswi lain yang sedang bermain bahkan memanipulasi buku absen milik wali kelas.

DISURUH KAWIN

Nah pada suatu hari ni ya, seperti biasa sebelum memasuki kelas para siswa kelas akan berdiri berbaris sambil menghitung jumlah siswa yang hadir, ya saya berdua dengan anto selalu berdiri di dereten empat atau lima, soalnya disaat para siswa mengucapkan nomor deretennya maka kami berduapun selalu melencengkan pengucapan, siswa pertama mengucap "satu" dilanjutkan siswa kedua mengucap "dua" hingga giliran nomor empat si Anto mengucapkan "PAP" dan tepat dinomor lima saya ucapkan "MA" (dalam bahasa aceh, ucapan pap ma adalah bahasa kotor) kemudian kami tertawa cekikikan, hingga suatu hari kepala sekolah memperhatikan ada yang salah dengan ucapan kami dan ujung-ujungnya kami kena semprot dan harus mengutip sampah dilapangan depan sekolah.

Sesampainya didalam kelas, si anto mengeluarkan sebuah benda dari tasnya, yakni sebuah cermin kecil, tanpa perlu saya tanya, si Anto menjelaskan bahwa kaca tersebut akan diletakkan disepatu untuk mengintip warna celana dalam milik para siswi, misi tersebut akan dilaksanakan tepat pada jam istirahat.

Teng..teng..teng, lonceng istirahat belajar telah berbunyi, cermin kecil itupun telah diletakkan disepatunya, target saat itu adalah si Tari siswi kelas sebelah yang super model. Tugas saya mengajak si Tari berbicara dan si Anto yang akan mengintipnya dari belakang dengan cara meletakkan sepatunya didekat rok.

Misi berjalan sukses, si Anto bilang si ini warnanya ini dan si itu pakai warna itu hihihi, sudah beberapa siswi menjadi korban hingga giliran teman sekelas bernama Rona mengetahui perbuatan kami, dia mengadu kepada kepada wali kelas. Jelas,.! Wali kelas marah besar.

"Kalian berdua memang biang masalah, ada saja masalah yang kalian buat!" bentak wali kelas.

"Kalo udah gatel, mending gak usah sekolah.. kawin saja sana". Mendengar celotehan wali kelas maka serentak murid-murid lain tertawa habis-habisan. Akhirnya kami berdua kena hukuman membersihkan WC sekolah.

SALING ADU JOTOS

Walau saya bersahabat dengan si Anto tapi kami sangat sering berantem, masalah sedikit saja kami langsung memutuskan bertarung, sudah entah berapa banyak kami berantem hingga baju robek dan bibir memar.

Tapi walau begitu kami tak pernah dendam, jika ada perdebatan maka biasanya sepulang sekolah kami langsung berantem, setelah itu biasanya dia akan datang lagi kerumah saya untuk mengajak bermain. Para siswa sekolah kami saat itu sudah bosan mendengar berita kami berantem padahal biasanya jika ada siswa yang berantem pastilah menjadi tontonan menarik.

Walau kami selalu berantem, tetapi jika ada salah seorang dari kami yang diganggu anak-anak lain maka kamipun selalu kompak untuk menghajar musuh kami, kadang-kadang kami menang, kadang kami kalah, tapi yang jelas saat itu kami berdua emang paling hobi berantem.

SANG KRIMINAL

Ya.. gimana tidak disebut kriminal, buktinya tumpukan coklat dan buku-buku komik mahal penuh didalam tas-nya, awal saya bersahabat dengannya saya selalu heran dia punya banyak coklat batangan yang berharga mahal dan berbagai macam buku-buku komik gramedia, dan suatu hari Anto memberitahu saya darimana dia mendapat semua itu.

Sepulang sekolah Anto mengajak saya ke sebuah toko swalayan bernama "sogo". Hanya dengan modal 200 rupiah untuk membeli beberapa permen kami memasuki toko swalayan itu, tanpa ragu dan sedikit mengintip-ngintip dia segera meraba beberapa jenis coklat batangan dan memasukkannya kedalam celana rahasia dibalik celana sekolah yang dia pakai.

Jelas aja saat itu saya merasa ketakutan sendiri seandainya ketahuan terus bisa ditangkap polisi, tapi saya gak melihat mimik rasa takut diwajahnya yang sangar itu. Tidak hanya coklat tapi juga permen nano-nano, buku komik "kung-fu boy" keluaran terbaru, bahkan pena hingga pensilpun ikut dia sabet.

Keluar dari swalayan dia cengengesan sendiri, sementara saya masih tegang dengan apa yang barusan terjadi. Dan ternyata kegiatan mencuri itu memang sudah menjadi profesinya sehari-hari, wajar saja dia selalu menganggap enteng jika ingin sesuatu, cukup dengan mencuri di beberapa toko swalayan!

SEJAK SMP BERCITA-CITA MENJADI GENGSTER

Setamat MIN kami pun kompak bersama-sama melanjutkan sekolah ke MTsN (Madrasah Tsanawiyah) kota lhokseumawe, kenakalan kami berdua pun bertambah-tambah. Saya ingat persis bagaimana dia pernah bilang bahwa suatu saat dia akan menjadi preman dan mafia. Dan itu semua terbukti dengan kelakuannya di sekolah.

Para siswa yang lemah akan dijajah dan dipalakin, jika ada yang berani mengadu pada guru maka sepulang sekolah pasti kena gebuk. So,. saat itu Anto menjadi kepala gengster disekolah, uangnya banyak dan banyak murid yang segan sama dia walau sejujurnya dia gak begitu jago berantem, hanya saja gertaknya doank yang banyak. 

Sepertinya kami memang ditaqdirkan selalu bersama, buktinya kami dapat kelas yang sama. Entah berapa sering guru melempar penghapus papan tulis kearah kami berdua karena asyik berbicara saat guru menjelaskan, belum lagi para siswi dikelas yang mengeluh dengan kelakukannya yang suka mencuri buku hanya utk mencontek PR hingga tukang bakso yang selalu bingung dengan pecahnya mangkok bakso setiap hari, siapa lagi kalo bukan kerjaan si Anto.

Tak tanggung-tanggung Anto juga melubangi papan plafon WC sekolah hanya untuk mengintip siswi yang sedang buang air, tawuran dengan siswa SMP 5 hingga acara mengadu ayam didalam kelas saat jam istirahat, ditambah lagi dengan membocorkan ban sepeda milik murid-murid lainnya atau guru yang dianggap gak pas.

Benar-benar bandel, dulu saya gak faham kenapa bisa itu anak bandel sangat, tapi sekarang saya mengerti, mungkin karena ianya tidak memiliki ayah yang bisa membimbingnya, bukannya dia seorang yatim, tapi ayahnya pergi merantau ke negara kuwait dan jarang sekali pulang, walau begitu juga dia sangat taat sama ibunya. Bila dirumah maka dia seorang yang adem, pendiam dan patuh, tapi bila sudah keluar rumah maka kelakuannya berubah 180 derajat..!

SEORANG SAHABAT TIDAK AKAN MENINGGALKAN SAHABATNYA

Pernah disaat pulang sekolah, kami berisitirahat di depan mesjid Baiturrahman Lhokseumawe, dan tiba-tiba saja entah darimana datanglah gerombolan anak-anak jalanan dari desa pusong yang jelas basis wilayahnya musuh kami, apa daya kami terkepung. Mereka berjumlah sekitar 15 orang, sementara kami hanya berdua. Anto berteriak menarik saya " Lariiii...!"

Saat itu Anto sempat melarikan diri tapi tidak dengan saya, saya terjatuh, saya dikepung dan dihajar, dalam keadaan seperti itu saya sempat melihat Anto kembali, dia melompat, menerjang ketengah-tengah gerombolan anak-anak jalanan yang sedang memukuli saya.

Dia berteriak seperti perempuan, mengamuk sejadi-jadinya, mengayunkan tasnya kemana saja, hingga dia terjatuh dan dipukuli serta diinjak-injak, hingga beberapa orang petugas mesjid keluar dan mengusir anak-anak berandalan itu. Anto terlentang, mata kirinya bengkak parah, dia diam tapi airmatanya mengalir, pasti karena rasa sakit akibat dipukuli.

Sementara wajah saya terasa lebam dan bibir berdarah serta baju kami sudah robek-robek. Saat itu saya benar-benar merasa kagum, dia bisa saja lari dan meninggalkan saya, tapi tidak dia lakukan karena kami adalah SAHABAT.

Dia kemudian bangkit dan duduk, ada yang aneh yang dia bilang; "Gak papa, kita dipukuli didepan rumah Tuhan, kita sabar saja, nanti mereka akan kena bala dengan sendirinya". Cukup mengagetkan.. ternyata seorang Anto yang keras bisa juga relijius jika sudah lebam-lebam hahahaha.

Setelah kejadian itu kamipun melanjutkan pulang kerumah masing-masing, baru sejam saya berada dirumah Anto pun datang dengan mengendarai sepedanya sembari membawa sebuah kayu, dia bilang; "Yook,. kita cari orang yang memukuli kita tadi,. kalo dapat kita injak-injak sampe pingsan..!" 

Ya sudah sayapun setuju terus kamipun berputar-putar mencari anak-anak berandal tadi. Dari sekitar 15 orang yang memukuli kami tadi, kami hanya menjumpai satu orang saja. Anto benar-benar marah, dia mengejar anak itu habis-habisan, hingga saat anak tersebut tersudut maka langsung saja tanpa ampun 

Anto memukulinya habis-habisan, aku malah merasa kasihan dengan anak itu karena dia sama sekali tidak melawan tapi Anto tidak perduli dia sibuk memukuli anak itu hingga seorang tukang becak datang dan melerai.

PUTUS SEKOLAH DAN MENJADI PREMAN PASAR

Selepas tamat MTsN, saya melanjutkan ke SMKN 4 Lhokseumawe, sementara Anto memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah dengan alasan biaya. Sejak saat itu kami sudah jarang bertemu. Dia bergabung dengan geng aprilia, sebuah kelompok preman di daerah cunda, bahkan dengan sangat cepat Anto terkenal di kalangan preman lantaran pernah bertarung dan menang melawan polisi.

Dia akan menjajal nyali dan mengajak bertarung setiap orang yang dikabarkan sok keras atau sok preman, Sisi baiknya saya merasa aman saat memasuki wilayah rawan preman, soalnya para preman disitu kenal jika saya kawan dekatnya Anto. Mereka tidak akan berani menganggu saya jika tidak ingin berurusan dengan Anto.

Walau dia memutuskan untuk terjun ke dunia hitam, tapi dia selalu menasihati saya agar tidak mengikuti langkahnya, sayangnya semenjak konflik antara GAM vs pemerintah saya kehilangan kontak, bahkan rumahnya juga telah kosong, hingga saat ini saya belum tahu dimana keberadaannya, masih hidup atau sudah tiada. Dimana kau kawan..? Sekian dan wassalamualaikum.