Misteri 140.000 antelop mati mendadak: Conspiracists mengklaim ini bukti Kiamat Bulan Darah

Misteri 140.000 antelop mati mendadak: Conspiracists mengklaim ini bukti Kiamat Bulan Darah

Misteri 140.000 antelop mati mendadak: Conspiracists mengklaim ini bukti Kiamat Bulan Darah

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Baru-baru ini dunia digegerkan oleh kematian mendadak dan misterius dari 140.000 antelop (rusa padang rumput) yang membingungkan para ilmuwan dan juga telah memicu kekhawatiran orang-orang yang percaya akan adanya sebuah teori konspirasi, tentang tanda lain dari apa yang  disebut sebagai Kiamat Darah.

Kiamat Darah?

Well sebagai muslim saya tidak percaya teori ramalan begini begitu, tapi yang jelas jumlah kematian masal yang begitu besar tentunya sangat mengkhawatirkan, karena pastinya kita tidak mau melihat salah satu spesies makhluk hidup punah begitu saja.

Populasi dari species hewan herbivora yang bernama Saiga (antelop khas Kazakhstan), berkurang setengahnya hanya dalam tempo kurang dari dua minggu setelah 140.000 hewan ini tewas mendadak di padang stepa Kazakhstan tanpa penyebab yang jelas. Pihak konservasi alam setempat merasa terkejut saat menemukan seluruh kawanan hewan itu mati atau sekarat dan berserakan di atas padang rumput terbuka yang luas, sebagian besarnya merupakan jenis induk dan anaknya yang baru lahir.

Satu-satunya penjelasan yang logis untuk saat ini adalah bahwa penyebabnya mungkin bakteri yang biasanya tidak berbahaya tetapi mungkin telah berubah dan kemudian memusnahkan hewan ini. Sampel jaringan diambil dari hewan yang tyelah mati menunjukkan adanya racun yang diproduksi oleh Pasteurella dan mungkin Bakteri Clostridia, jenis bakteri yang diyakini telah menyebabkan perdarahan luas di sebagian besar organ hewan-hewan malang tersebut sebelum akhirnya tewas mendadak.

Kematian massal hewan padang rumput ini diketahui ketika mereka sedang merumput dan mereka berkumpul dalam jumlah besar di lokasi pembibitan, yang membuat mereka lebih rentan terhadap wabah infeksi bakteri seperti pasteurellosis, tapi skala kematian sebesar ini ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dan jelas mendorong adanya spekulasi yang lebih aneh.

Misteri 140.000 antelop mati mendadak: Conspiracists mengklaim ini bukti Kiamat Bulan Darah

Sebuah situs web bernama christiantoday.com melaporkan peristiwa tersebut dengan judul: "tanda Apocalyptic 60.000 antelop di Kazakhstan mati misterius dalam empat hari?." Sejumlah website teori konspirasi lainnya juga kemudian mulai menduga-duga teori tentang apakah kematian masal hewan tersebut bisa dihubungkan pada fenomena Bulan Darah september ini. Diantaranya bahkan ada teori yang lebih aneh yakni tentang adanya keterlibatan alien.

Scott C Waring, pria yang mengedit di harian UFO sightsing Daily, memposting: "Kematian massal Antelope ini adalah hasil dari sebuah percobaan oleh alien, Hal ini juga diketahui oleh Pemerintah Kazakhstan dimana alien memanfaatkan basis air bawah tanah di Laut Kaspia Kazakhstan." Kepala Badan Azerbaijan's National Aerospace Agency telah mengkonfirmasi tuduhan ini ketika ia menyatakan secara terus terang bahwa Uni Soviet telah lama dan terus-menerus memantau pesawat ruang angkasa alien yang sering diketahui memasuki air, namun karena masalah keamanan, hal ini dirahasiakan. " Belum ada dasar dukungan yang kuat untuk teori ini. 

Populasi hewan khas Kazakhstan ini sendiri mulai terhapus dari peta penyebarannya yang disebabkan oleh perburuan liar yang tertarik dengan harga jual tanduknya dengan harga £ 2 per-gram di pasar obat di Timur Jauh. Tanduk tersebut dibuat menjadi bubuk, digunakan untuk membuat minuman pendingin tubuh yang konon dikatakan mampu untuk menurunkan demam.

Pembunuhan yang dilakukan oleh pemburu liar telah secara drastis mengurangi populasi global mereka hingga berkurang 95 persen dalam kurun waktu kurang dari 25 tahun, penurunan jumlah populasi semakin drastis semenjak jatuhnya Uni Soviet dan pembukaan perbatasan dimana sebelumnya selalu ditutup. Dan sekarang penurunan jumlah populasi species ini telah mencapai titik kritis setelah kematian masal secara tiba-tiba pada musim panas ini kali ini.

Misteri 140.000 antelop mati mendadak: Conspiracists mengklaim ini bukti Kiamat Bulan Darah

Sebuah lembaga amal asal Inggris, People’s Trust for Endangered Species (PTES), percaya bahwa species ini sedang berada diambang kepunahan, dan telah meluncurkan aksi penggalangan dana mendesak untuk membantu para ilmuwan menyelidiki alasan kenapa tragedi itu terjadi. Hal ini dalam upaya mendukung lembaga Saiga Conservation Alliance untuk mengungkap misteri kematian masal ini.

Tetapi para ilmuwan kini menjadi bingung oleh skala kematian yang begitu tinggi, dengan kawanan hewan lainnya yang terpisah bermil-mil juga mati pada waktu yang sama. Nida Al Fulaij, manajer hibah di PTES, mengatakan: "Ini adalah bencana bagi kelangsungan hidup jangka panjang dari spesies yang terancam punah. Saat ini kami membutuhkan bantuan publik, dan sumbangan yang sangat diperlukan.

"Ini adalah kejadian tidak normal, dan itu penting bagi kami untuk menemukan beberapa jawaban segera." Jika anda ingin berperan serta untuk membantu Saiga ini anda bisa mengunjungi situs http://ptes.org/ways-to-give/donate-to-save-saigas/.

Hmm emosi muda,. Secara pribadi saya 100% tidak percaya teori bulan darah dan tahayyul lainnya, tetapi menurut saya sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga kelestarian alam termasuk melindungi hewan dari kepunahan, misalnya ditempat kita sendiri dimana populasi badak jawa bercula dua dinyatakan punah, dan sekarang kita hanya bisa melihat gambarnya saja tanpa bisa melihat hewan itu dalam bentuk seutuhnya. Termasuk juga harimau sumatra diambang kepunahan dimana pihak-pihak yang berperan serta dalam konservasi alam di sumatra mengklaim jumlah harimau sumatra kurang dari sekitar 400 ekor saja.

Maraknya perburuan liar yang dilakukan oleh orang "Gila Uang" (stupid who can not make a job), dan tingginya harga beli oleh orang-orang yang memiliki ketimpangan psikologis untuk mengkoleksi kulit harimau tanpa memperdulikan keseimbangan alam telah membuat populasi harimau sumatra semakin berkurang tiap tahunnya. Ditambah lagi dengan rendahnya mutu pengelolaan alam di daerah kita, jelas telah mendesak mereka menuju kepada pintu gerbang kepunahan. Dan saya rasa jika mereka punah maka sebagai manusia kita telah gagal melindungi dan melestarikan planet kita sendiri. Dan jika kerusakan sudah semakin parah maka tunggulah ibu pertiwi akan bergerak dengan caranya sendiri untuk memusnahkan kita. Maka mari jaga alam kita dan lakukan yang terbaik untuk melindungi aset masa depan cucu kita sebagai pengabdian kita terhadap Tuhan yang maha pencipta. Terimakasih, sekian dan Wassalamualaikum.