DNA Manusia Selamat Di Ruang Angkasa, Inikah Bukti Bahwa Kita Bukan Berasal Dari Bumi?

DNA Manusia Selamat Di Ruang Angkasa, Inikah Bukti Bahwa Kita Bukan Berasal Dari Bumi?

DNA Manusia Selamat Di Ruang Angkasa, Inikah Bukti Bahwa Kita Bukan Berasal Dari Bumi?

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Bagi kita umat beragama tentunya kita percaya bahwa kita bukanlah berasal dari bumi ini, kita berasal dari suatu tempat untuk kemudian singgah dibumi ini, dimana Nabi Adam manusia pertama diturunkan dari sebuah tempat tinggi nan indah bernama Syurga untuk kemudian hidup dan tinggal di bumi.

Manusia Berasal Dari Langit?

Nah dan bagi mereka yang juga percaya bahwa kehidupan di bumi berasal dari planet lain atau galaksi yang datang ke bumi melalui sebuah asteroid atau komet (teori panspermia), maka artikel ini mungkin adalah berita yang menarik.

Soalnya para ilmuwan melakukan uji coba dengan meletakkan DNA manusia disisi luar roket dan terbukti DNA tersebut selamat selama peluncuran dan perjalanan ke luar angkasa, dan tetap tidak hancur karena diterpa panas intens saat memasuki kembali orbit bumi, selamat dalam keadaan berfungsi penuh!

Menurut laporan terbaru yang dipublikasikan di PLoS ONE, tujuan dari misi Texus-49 sub-orbital yang diluncurkan dari Kiruna, Swedia, adalah untuk mempelajari pengaruh gravitasi pada gen dari sel manusia yang diterbangkan dengan sebuah roket menuju ruang angkasa.

Pada menit terakhir, peneliti dari University of Zurich menandai dengan cat kecil double stranded molekul DNA pada shell luar bagian payload roket. Pada penerbangan sub-orbital ini, bagian eksterior roket akan terkena suhu panas melebihi 1.000 ° C (1800 ° F).

DNA Manusia Selamat Di Ruang Angkasa, Inikah Bukti Bahwa Kita Bukan Berasal Dari Bumi?

Setelah roket kembali, para ilmuwan menemukan fakta bahwa 53 persen dari DNA yang tersisa di alur kepala sekrup dan sepertiga darinya masih berfungsi penuh. DNA yang berisi gen untuk fluoresensi dan resistensi antibiotik dan membuktikan fungsinya dengan mentransfer resistensi antibiotik untuk bakteri dan mengendalikan penanda fluorescent dalam sel.

Dr. Cora Thiel, salah seorang peneliti, mengatakan:
"Kami benar-benar terkejut menemukan begitu banyak DNA utuh dan secara fungsional masih aktif".

Apa maknanya ya? Profesor Oliver Ullrich, yang memimpin tes ini menjelaskan:

"Studi ini memberikan bukti eksperimental bahwa informasi genetik DNA pada dasarnya mampu bertahan dalam kondisi ekstrim ruang angkasa dan masuk kembali ke atmosfer padat bumi".

Ini juga berarti bahwa pesawat ruang angkasa yang berasal dari bumi bisa mencemari planet lain dengan apa pun yang mungkin melekat di bagian luar roket, Ullrich memperingatkan tentang hal ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukan berarti tidak mungkin, meskipun dengan semua tindakan pencegahan dan safety, kapal ruang angkasa juga bisa membawa DNA penyusup ke lokasi pendaratan mereka. Kita perlu membuat hal ini di bawah kontrol dalam upaya pencarian kehidupan di luar bumi.

Ingat plankton yang ditemukan di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional? Mungkin bisa jadi mereka terbawa dari bumi saat bagian luar roket dibersihkan dengan air. So siapa tahu? Yang jelas penemuan ini bisa menjadi bukti kuat untuk mendukung dalil dalam agama yang menyatakan bahwa manusia bukan berasal dari bumi. Wallahualam, terimakasih telah membaca dan Wassalamualaikum.