Taman Neraka, Sebuah Ilustrasi Siksa Neraka Versi Budha Thailand

Taman Neraka, Sebuah Ilustrasi Siksa Neraka Versi Budha Thailand

Taman Neraka, Sebuah Ilustrasi Siksa Neraka Versi Budha Thailand

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Sebagai umat beragama, kita pastinya percaya akan adanya surga dan neraka. Suatu tempat pembalasan atas apa yang telah kita lakukan didunia. Nah kebanyakan agama memang memiliki konsep seperti ini. Diluar dari konsep keyakinan Islam yang tabu akan gambar-gambar makhluk bernyawa.

Taman Neraka Thailand

Nah alam gaib tingkat tinggi tersebut malah telah digambarkan dalam karya banyak seni spiritual di seluruh dunia, mulai dari lukisan dinding, mural hingga hieroglif Mesir kuno banyak menggambarkan hal itu.

Namun dalam beberapa agama, menggambarkan nuansa kerajaan alam gaib tersebut dengan begitu harfiah seperti yang ada dalam keyakinan Buddhisme di Thailand dengan 'Hell Gardens' nya (Taman Neraka). Taman yang berisi patung grafis tersebar di seluruh Thailand, yang menggambarkan bentuk penyiksaan neraka yang mengerikan beserta detailnya.

Taman Neraka Thailand yang terbesar dan paling terkenal dapat ditemukan di Wang Saen Suk, sebuah desa lokal, dekat dengan resor pantai Bang Saen dan Chon Buri. Hampir satu jam perjalanan dari kota Bangkok, taman siksaan ini terletak berdekatan dengan sebuah kuil kecil dan dipimpin oleh para biksu Budha dari penduduk setempat.

Sebagian besar situs ini tidak diketahui di Thailand karena memang tidak berada dalam fitur jadwal paket standar liburan, tempat itu adalah tempat yang populer bagi penduduk setempat, banyak keluarga yang membawa anak-anak mereka ke taman ini, untuk melakukan perjalanan edukasi reliji Buddha yakni 'Sekolah Minggu. "

Sekolah Minggu ini mengajarkan anak-anak tentang moralitas dengan menampilkan sosok patung mengerikan yang di amputasi dan dikebiri, lidah yang ditarik keluar dengan tang, alat kelamin yang diserang oleh anjing liar, pria yang digergaji tubuhnya, wanita yang tubuhnya hancur diinjak raksasa. demikianlah beberapa ilustrasi patung ditaman neraka tersebut.

Taman Neraka, Sebuah Ilustrasi Siksa Neraka Versi Budha Thailand
Pembohong lidahnya dicabut

Semua subyek bentuk imajinatif yang mengalami penyiksaan ini semuanya adalah orang-orang berdosa. Sistem moral yang kompleks dari keyakinan Thai Buddhisme menampilkan bentuk-bentuk tertentu dari hukuman yang dilakukan "Dunia Bawah" sesuai dengan dosa-dosa yang dilakukan mereka di kehidupan ini. Ini mengingatkan kita akan istilah "Jahannam" dalam Islam, sebuah nama neraka tempat dimana orang-orang yang berdosa dicampakkan, ada beberapanya di kirim ke lingkaran yang berbeda dari banyak jenis neraka sesuai dengan dosa-dosanya.

Dan dalam kasus Buddhisme Thai ini, adegan penyiksaan brutal yang dilakukan ditampilkan secara rinci, bahkan ada sosok figur yang berdiri setinggi tujuh kaki tingginya.

Beberapanya tampak memakai pakaian pinggang oranye yang ditampilkan sebagai penjaga neraka, dan mereka memberlakukan hukuman pada setiap orang yang berdosa. Jadi beberapanya ilustrasinya seperti berikut, pezina dipaksa untuk memanjat secara telanjang pada sebuah batang pohon berduri, hingga pohon itu merobek "anunya" mereka sampai hancur. Seorang pencuri tangannya dipotong. Pecandu alkohol dipaksa untuk meminum minyak mendidih. Tentunya ada semacam logika pembalasan yang berperan di sini.

Taman Neraka, Sebuah Ilustrasi Siksa Neraka Versi Budha Thailand
Pecandu alkohol dipaksa untuk meminum minyak mendidih

Mungkin taman neraka ini sedang menunjukkan bentuk hukuman dari keseimbangan yang sama dari yang pernah dilakukan, atau istilah dalam agama Budha disebut karma.

Sebagian besar dari Taman Neraka ini berisi sejumlah entitas yang menakutkan, sosok manusia yang terkulai dengan wajah menggeram menahan kesakitan, wajah dari binatang liar, semacam hibrida dengan tubuh manusia berkapala hewan, sebuah plakat terukir menjelaskan tentang alasan siksaan yang menimpanya, misalnya:

"Barangsiapa yang menaruh api pada orang lain akan dihukum di neraka," bunyi salah satu yang lain "mereka disebut sebagai roh ular." (Saya kurang mengerti maksud menaruh api diatas, apakah membakr atau menyakiti)

Ada juga tulisan lainnya yang berbunyi: "Barangsiapa yang mencuri nasi akan dihukum di neraka, mereka disebut sebagai roh dari burung."

Taman Neraka, Sebuah Ilustrasi Siksa Neraka Versi Budha Thailand
Pendosa yang dikutuk berkepala babi

Di balik deretan binatang terkutuk yang tampak tersebut, ada yang terlihat paling menakutkan di Wang Saen Suk yakni dua tokoh sentral yang digambarkan sedang berdiri, seorang sosok laki-laki dan perempuan, begitu besar sehingga kepala mereka menjulang di atas pepohonan.

Sosok ini, tubuh mereka begitu kurus dan hampir seperti tulang saja dengan perut yang buncit, leher panjang dan wajah mereka yang penuh bekas siksaan, dideskripsikan dengan istilah "preta" dalam cerita umat Buddha.

Preta, atau "hantu kelaparan," adalah sosok jiwa yang tersiksa dari mereka yang serakah dan berhati iri dengki selama mereka hidup di bumi. Setelah meninggalkan dunia ini, mereka tidak akan dapat menemukan kedamaian.

Menurut mitologi, preta dapat tumbuh membesar pada ukuran yang tidak wajar, kulit mereka menjadi mumi dan mereka memiliki selera yang aneh. Mereka memakan daging busuk, mayat dan tinja. Kelaparan yang tak terpuaskan, diilustrasikan oleh metafora visual dimana leher mereka terlalu kecil untuk mengenyangkan perut buncit mereka.

Di bawah kaki hantu kelaparan, sebuah plakat tertulis menceritakan kisah mereka: Termasuk daftar dosa yang mereka lakukan, "Perempuan pencela, Kebiasaan meminum minuman keras, Kebiasaan berjudi, Berteman dengan kejahatan dan berperilaku suka menolak kebajikan atau prinsip-prinsip moral." Yang laki-laki bernama, "Nai Ngean," pasangannya bernama, "Nang Thong."

Taman Neraka, Sebuah Ilustrasi Siksa Neraka Versi Budha Thailand
Pemerkosa ditusuk alat kelaminnya

Tur di Hell Garden di desa Wang Saen Suk jelas tidak dimaksudkan untuk menampilkan kekerasan, tapi untuk mendidik. Untuk itu, ilustrasi peringatan ini tidak ditawarkan tanpa menunjukkan adanya penebusan dosa.

Di sudut belakang taman misalnya, sekelompok orang ketakutan dengan wajah sapi, ikan dan unggas meringkuk berlutut dihadapan Buddha, mereka berdoa untuk pengampunan. Sementara itu, setiap diorama mengerikan ini juga disertai dengan adanya kotak sumbangan, namun uniknya kotak sumbangan itu memiliki label yang dianjurkan, sesuai dengan tingkat dari pelanggaran.

Namun apakah pesan di kotak sumbangan itu bahwa kemurnian jiwa bisa dibeli? Mungkin tidak juga, tetapi sumbangan untuk para biarawan di Saen Suk tampaknya menjadi sebuah cara untuk mempersilakan pengunjung dari umat Budha untuk memulai penebusan dosa.

Taman Neraka, Sebuah Ilustrasi Siksa Neraka Versi Budha Thailand
Pezina dipaksa untuk memanjat pohon berduri

Ada hal menarik untuk dicatat dari hal yang berbeda yang ditampilkan dalam Hell Garden. Dewa-dewa Hindu juga tampak di sini di tengah-tengah sosok Buddha yang lebih tradisional, dan sosok roh seperti dalam zodiak Cina juga terlihat. Dan belum diketahui mengapa referensi dewa-dewa ini terlihat dalam konsep Neraka versi Buddhis.

Sebuah tanda di pintu masuk berbunyi: "Jika anda bertemu Iblis dalam kehidupan ini, jangan menunda jasa yang akan membantu anda untuk mengalahkan dia di kehidupan berikutnya."

Tujuan dari Taman Neraka Wang Saen Suk adalah untuk mengajar, serta menghalangi pengunjung dari berbagai tindakan berbahaya yang mengundang dosa dan juga dari moral yang merusak. Untuk mencapai hal itu, dalam keyakinan Budha Thailand bisa dengan menggunakan metoda apa pun itu bisa dilakukan; Dengan simbologi, sistem metafora visual, terlepas dari asal budaya atau agama apa mereka.

Lantas apakah sistem pengajaran seperti itu akan berhasil? Nah, kunjungan ke Wang Saen Suk mungkin hanya akan cocok bagi mereka yang umat Budha. Dan mereka diharapkan untuk berpikir dua kali sebelum tidak mematuhi ajaran Buddha.

Namun pastinya beda keyakinan tentu berbeda pula metoda, bentuk, dan kepercayaan neraka yang ada, walaupun dibeberapa sisi ada semacam persamaan, misalnya saja bagi kita yang beragama muslim yang juga percaya akan adanya neraka, tetapi tentunya untuk mencari perlindungan dari kejamnya siksa neraka kita akan mengikuti petunjuk yang diajarkan Rasulullah untuk meminta pengampunan kepada Allah Tuhan semesta alam. Sudah jelas metoda pengampunan di setiap agama akan berbeda.

Hmm setidaknya tulisan diatas mungkin bisa mendorong anda untuk berfikir sekali lagi akan adanya kehidupan setelah kematian, untuk menghindari siksa mengerikan itu, tempat dimana setiap jiwa akan dimintai tanggung jawabnya. Semoga anda berfikir dan Wassalamualaikum.


يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ
Yang artinya : “Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka, dan juga kulit (mereka)” (QS. Al-Hajj: 20).

Allah berfirman,

وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ
Yang artinya : “Dan untuk mereka cambuk-cambuk yang terbuat dari besi” (QS. Al-Hajj: 21).
Maqami’ itu semacam palu atau martil dari besi yang dipukulkan ke kepala mereka. Maka, ketika mereka hendak keluar dari neraka, dipukulkan martil-martil tersebut di atas kepala mereka supaya siksa tidak terputus dari mereka.


كُلَّمَا أَرَادُوا أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
Yang artinya : “Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): "Rasakanlah adzab yang membakar ini".” (QS. Al-Hajj: 22).

Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ

Yang artinya : “Sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad: 15)

Sesungguhnya panasnya api neraka Jahannam tidak tertandingi. Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, mengabarkan, panasnya lebih dari 70 kali dari panasnya api yang ada di dunia.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala, menggambarkan tentang tikar dan selimut ahli neraka,

لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ

Yang artinya : “Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka terdapat selimut (yang terbuat dari api neraka)” (QS. Al-A’raf: 41).

Semua foto oleh Darmon Richter, direproduksi dengan izin melalui Buddha Hell Garden di The Bohemian Blog.

2 komentar