Kutukan Danau Natron Afrika

Kutukan Danau Natron Afrika

Kutukan Danau Natron Afrika

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Ada sebuah danau di sudut terpencil Afrika yang merupakan salah satu tempat yang paling ekstrim dan paling tidak ramah di benua itu. Dengan komposisi kimia dan suhu yang menakutkan untuk sebagian besar bentuk kehidupan, juga memegang kemampuan untuk membuat rasa penasaran yang menarik banyak makhluk lain ke dalam cengkeraman kematian, tetapi juga untuk perlahan-lahan mengubahnya menjadi patung.

Danau Pembuat Patung

Di tepi danau Afrika misterius ini, ada berbagai makhluk makhluk aneh yang tampaknya memiliki penampilan seperti terbuat dari batu, seolah-olah air danau ini telah mengutuk banyak makhluk hidup menjadi batu dari apapun yang berani terlalu dekat dengannya, sebuah fakta mengerikan dengan kekuatan yang menakjubkan, dan ini adalah salah satu keanehan dari alam yang luar biasa.

Danau Natron terletak di Arusha. Tanzania utara, didekat perbatasan dengan Kenya. Danau ini adalah sebuah danau garam dan soda yang memiliki ukuran 57 kilometer (35 mil) panjang dengan lebar 22 kilometer (14 mil), dan sebagian besar dari danau ini cukup dangkal, mencapai kedalaman biasanya tidak lebih dari 3 meter (9,8 kaki).

Danau ini mendapatkan namanya dari tingginya tingkat natron, sebuah senyawa yang sebagian besarnya terdiri dari natrium karbonat dan natrium bikarbonat, yang tersimpan di dalam danau ini melalui limpasan hujan dari gunung berapi Great Rift Valley, Ol Doinyo Lengai.

Dengan kadar garam yang sangat tinggi, tingkat alkalinitas ekstrim bisa mencapai setinggi pH 12, dan suhu terik disini bisa mencapai hingga 60 ° C (140 ° F), sebuah lokasi sempurna untuk menjadikan air disini menjadi air paling tidak ramah. Hal ini terbukti pada kenyataannya, bahwa semua itu kombinasi zat itu dapat membakar mata dan lubang hidung hewan yang tidak terbiasa dengan zat di danau ini, dan tentunya sangat mematikan bagi banyak makhluk.

Satu-satunya jenis organisme yang mampu bertahan disini adalah berbagai jenis ganggang dan mikroorganisme seperti cyanobacteria yang berkerumun di perairan ini ketika tingkat salinitas meningkat karena penguapan, serta spesies ikan extremophile tertentu seperti ikan nila basa (Alcolapia alcalica).

Dan cyanobacteria ini yang memberikan warna danau ini menjadi tidak biasa, mewarnai karakteristik menakutkannya berbagai warna merah dan oranye yang berasal dari pigmen photosynthesizing-nya.

Kutukan Danau Natron Afrika
Danau Natron, Tanzania

Danau ini memang menjadi tempat yang tidak menyenangkan bagi organisme yang lebih tinggi, namun danau itu memiliki magnet sebagai tempat favorit ribuan burung, termasuk sejumlah besar burung flamingo merah muda yang memakan ganggang hijau yang banyak ditemukan di sini dan juga menggunakan danau ini sebagai tempat berkembang biak utama mereka.

Sifat alkali air garam dan abu vulkanik juga memberi perlindungan dari predator, yang biasanya banyak hewan predator yang menghindari jenis danau seperti ini. Bahkan, burung Flamingo sendiri telah menjadi begitu tergantung pada danau yang satu ini sebagai tempat berkembang biak yang mereka miliki, namun sayangnya dalam beberapa tahun terakhir burung ini menjadi spesies yang terancam punah.

Danau Natron telah diakui ketenarannya karena memiliki kemampuan untuk mengubah makhluk hidup yang datang dan melakukan kontak dengan danau itu berubah menjadi patung dan fosil. Efek ini terjadi tidak dalam seketika, melainkan proses bertahap.

Hewan yang mati di sini memiliki kecenderungan untuk menjadi patung dan membatu dari waktu ke waktu, sebuah fenomena pelestarian langka yang disebabkan oleh susunan kimia yang unik dari danau ini, dimana bangkai telah terlapisi oleh lapisan garam, natrium karbonat dan natrium bikarbonat. 

Sehingga menjadikan mereka kaku seperti batu, sebuah proses yang agak mirip dengan yang dialami oleh mumi Mesir.

Fenomena yang paling terkenal dicatat oleh seorang fotografer Nick Brandt, yang menemukan sisa-sisa sempurna pengawetan alami dari burung dan kelelawar disepanjang garis pantai danau ini yang kemudian memutuskan untuk memotretnya. Brandt mengatakan fenomena tersebut:

"Saya tiba-tiba menemukan banyak makhluk, segala macam burung dan kelelawar terdampar di sepanjang pantai Danau Natron di Tanzania Utara. Tidak ada yang tahu persis bagaimana mereka mati, tapi tampaknya karena sifat reflektif ekstrim permukaan danau yang membingungkan mereka, dan seperti burung yang menabrak kaca jendela, mereka menabrak danau. Air ini memiliki soda dan garam yang sangat tinggi. Soda dan garam menyebabkan makhluk ini menjadi berkapur, menjadi awet sempurna, selama mereka kering."

Fotografer ini juga mengeluhkan bahwa lingkungan dan soda kaustik danau ini begitu ekstrim yang bahkan bisa menghapus tinta dari kotak filmnya dalam hitungan detik. Brandt pergi untuk memotret mumi hewan yang membatu yang terlihat menakutkan itu untuk sebuah bukunya yang berjudul "Across the Ravaged Land", yang diterbitkan oleh Abrams Books.

Buku ini tentu memiliki banyak prosesi gambar aneh dan hewan menyeramkan yang tampaknya seketika telah berubah menjadi batu melalui beberapa cara yang hampir menyerupai peristiwa magis.

Kutukan Danau Natron Afrika
Seekor burung yang membatu di Danau Natron. Foto oleh Nick Brandt.

Danau Natron sendiri telah terdaftar di list Ramsar Wetlands of International Importance karena keanekaragaman hayati yang unik dan juga telah diakui oleh World Wildlife Fund sebagai ekoregion penting.

Namun demikian, danau ini telah menghadapi beberapa ancaman pada beberapa tahun terakhir karena meningkatnya penebangan di daerah aliran sungai dari pembangunan pembangkit listrik tenaga air yang diusulkan akan dibangun di Kenya.

Ada juga usulan pembangunan lainnya dimana akan dibangun di sepanjang pantai danau ini dengan tujuan memompa airnya untuk melakukan penggalian natrium karbonat yang terletak di dalamnya. Ancaman ini bisa menjadi bencana terhadap jutaan flamingo merah muda yang mengandalkan danau sebagai tempat berkembang biak yang tidak terpisahkan.

Kutukan Danau Natron Afrika
Flamingo merah muda

Sebuah danau yang dapat mengubah hewan menjadi patung bukanlah sesuatu yang anda lihat sehari-hari. Ini adalah tempat dengan warisan yang kaya dari sifat fisika yang unik dan merupakan sebuah tempat perlindungan yang sangat diperlukan untuk burung langka.

Terkadang rasanya manusia perlu untuk merasa malu bahwa mesin dan kemajuan eksploitasi lingkungannya yang terus bergerak telah banyak mengancam berbagai tempat dibumi ini, termasuk rencana untuk membungkam kemegahan danau ini.

Mungkin suatu hari tidak akan ada lebih banyak hal yang hidup di sini, dan satu-satunya bukti ekosistemnya yang pernah berkembang mungkin akan segera menjadi tumpukan batu beton buatan manusia, dan anak cucu kita mungkin hanya akan mendengar banyak kisah dari berbagai koleksi di mesium dan buku-buku sejarah tanpa pernah melihat bagaimana kejayaan dan kemegahan alam yang saat ini sedang kita hancurkan. Semoga anda berfikir dan Wassalamualaikum.