Macam-macam Ritual Aneh Keagamaan

Macam-macam Ritual Aneh Keagamaan

Macam-macam Ritual Aneh Keagamaan

terimakasih.eu.org. Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Well sebelumnya saya telah menulis tentang berbagai ritual pengorbanan dari banyak keyakinan yang ada di dunia ini. Namun pada kesempatan kali ini saya akan menulis tentang berbagai ritual aneh dari berbagai keyakinan pula.

Ritual Aneh Dalam Agama

Di dalam kesempatan tulisan ini akan membahas praktik aneh seperti menusuk tubuh dengan kait tebal sebagai tanda pengabdian, melempar bayi dari ketinggian 50 kaki dari atas untuk membuatnya lebih sehat, dan upacara memberkati mobil dengan air suci dan bunga hingga praktik ketelanjangan adalah beberapa hal dari ritual yang akan kita bahas disini.

Kita akan melihat ritus peralihan menuju kedewasaan dan ritual yang dianggap membawa keberuntungan dan kemakmuran, dan berbagai ritual lainnya yang tidak biasa di seluruh dunia yang mungkin akan menambah wawasan dan pengetahuan anda. Nah selamat membaca.

Setiap agama dan budaya memiliki sesuatu yang tampaknya bagi mereka yang berada di luar keyakinan tersebut akan menganggap hal itu sebagai tradisi yang aneh. Islam, Kristen, Yahudi, dan agama lainnya memiliki upacara dan praktik yang menandai tonggak kelahiran, pernikahan, transisi ke masa dewasa, dan kematian, namun ada beberapa ritual yang mungkin terdengar tidak biasa.

Seperti ritual termasuk simulasi memakan sesuatu yang aneh dan meminum darah, atau mencoba untuk mengembalikan penglihatan dan pendengaran oleh sentuhan iman kesembuhan. Di seluruh dunia, umat beragama memang tentunya akan mematuhi praktek-praktek yang mungkin terlihat aneh ini, tapi tampaknya benar-benar masuk akal bagi mereka yang mempercayainya.

Ritual mengait anggota tubuh

Selama perayaan hari besar Thaipusam, umat hindu di seluruh dunia akan menyatakan pengabdian mereka kepada dewa murugan dengan cara menusuk bagian-bagian tubuh mereka. Ini mungkin terlihat agak mengerikan, tindikan biasanya dilakukan dengan tusuk sate, tombak, kait besar atau tombak kecil yang disebut vel.

Meskipun tradisi menusuk ini dimulai relatif sederhana, seperti membuat lubang kecil di lidah sebagai pengingat untuk tetap diam selama ritual meditasi, namun ritual ini telah berkembang selama bertahun-tahun hingga mencakup semua bagian tubuh, terutama di bagian belakang, dada dan wajah. Beberapa umat hindu ini akan mengaitkan beberapa kait besar di punggung mereka, kemudian menarik sebuah kereta bermuatan berat di jalan-jalan atau menaiki bukit.

Ritual mengait anggota tubuh

Selama tiga hari festival populer Thaipusam ini diadakan yang menarik lebih dari satu juta orang dari India dan Singapura pada setiap bulan Februari, umat hindu Tamil akan merayakan ulang tahun dewa murugan dan memperingati peristiwa dimana Murugan membunuh Soorapadman yang jahat dengan tombak.

Orang-orang yang melakukan ritual ini akan berbaris di parade festival baik untuk menunjukkan pengabdian mereka atau harapan agar keinginan mereka dapat dikabulkan.

Ritual memberkati kendaraan

Sepertinya acara memberkati benda-benda tidak hanya populer di Nusantara, banyak budaya peninggalan animisme, Hindu dan Budha ini berhasil masuk kedalam keyakinan agama Islam hingga melahirkan ciri keislaman tersendiri yang berbeda dengan bentuk Islam yang pada awal mulanya masuk ke Nusantara.

Proses asimilasi ini menghadirkan banyak ritual yang terbentuk dari campuran keyakinan animisme, hindu, budha dan islam, misalnya sebuah ritual yang memiliki banyak istilah yang umumnya disebut Tepung Tawar, yakni sebuah ritual untuk memberkati benda-benda seperti rumah, kendaraan, senjata, pakaian, peralatan bekerja hingga laptop dan handphone.

Ritual memberkati kendaraan

Namun ternyata ritual memberkati benda ini tidak hanya ada di Nusantara, ritual ini dilakukan di banyak bagian dunia lainnya.

Dimana pemimpin spiritual melakukan upacara yang konon menjamin keselamatan dan keberuntungan dan jauh dari bala, ada yang dilakukan dengan berdoa, bernyanyi, percikan air suci, mengipasi asap wangi, menggambar tanda-tanda dan simbol-simbol pada kendaraan, dan menghiasinya dengan bunga.

Di Thailand, pendeta Buddha secara teratur melakukan tepung tawar pada mobil baru, motor, bahkan pesawat terbang Thai Airways jet yang baru. Di Filipina, pendeta Katolik memberkati jeep, mobil atau sepeda motor pada Minggu Paskah.

Di setiap minggu, di Copacabana dekat Danau Titicaca, Bolivia, pemilik mobil menghiasi mobil mereka, taksi dan bus dengan karangan bunga, kemudian berbaris untuk upacara yang disebut "La bendicion de Movilidades" (Pemberkatan Kendaraan). Setelah pendeta selesai memberkati massa, pemilik dan keluarga mereka merayakan dengan sampanye dan kembang api.

Tidak terkecuali juga di Amerika Serikat, di beberapa negara bagian termasuk California, Rhode Island dan New Jersey mengadakan pertemuan-pertemuan besar setiap tahun untuk memberkati sepeda motor, pengendara dan kerabat-kerabat mereka agar mereka tetap aman dan terhindar dari kecelakaan.

Ritual melempar bayi

Selama lebih dari 700 tahun, di kuil Grishneshwar di negara bagian Maharashtra India barat, para orang-orang tua setempat meminta kepada para pendeta mereka untuk menjatuhkan bayi mereka dari menara setinggi 50 kaki. Mereka percaya bahwa praktek ini akan membuat anak-anak mereka menjadi lebih cerdas, berani, lebih beruntung, dan sehat.

Anak-anak yang dilemparkan ini umumnya berusia antara satu dan dua dan dijatuhkan dari menara, di mana mereka akan terjun bebas jatuh ke dalam lembaran kain yang dipegang oleh orang-orang di bawahnya, dan segera berlalu ke pelukan orang tuanya yang menunggu dibawah.

Ritual melempar bayi

Banyak orang Barat dan kaum sekuler India yang telah menyaksikan tontonan upacara mengerikan ini, dan cukup umum diadakan di wilayah pedesaan India dan dipraktekkan baik oleh umat Islam dan Hindu.

Meskipun para pejabat agama menyatakan bahwa tidak pernah terluka ada bayi yang terluka dalam ritual ini, namun para pejabat negara saat ini sedang bekerja untuk melarang praktek tersebut. Karena dikhawatirkan anak-anak tersebut akan mengalami guncangan dan trauma, tetapi bagi mereka yang menentang larangan tersebut merasa yakin bahwa praktik tersebut harus diperbolehkan dalam kebebasan beragama.

Ritual menggantung bagian tubuh yang terbuat dari lilin

Tergantung di dinding dan langit-langit di sebuah gereja di Salvador de Bahia, Brazil adalah kumpulan dari lilin atau plastik yang berbentuk lengan, kaki, hati, hati, paru-paru, mata, dan organ internal lainnya yang komplitnya semuanya adalah lilin yang dibentuk menyerupai bagian-bagian tubuh.

Gereja Igreja de Nosso Senhor Do Bonfim (Church of our lord Bonfim), adalah situs dari upacara keagamaan tahunan dan prosesi yang disebut Festa do Bonfim (Pesta Akhir Baik), ketika dimana para umat gereja berpakaian dalam pakaian tradisional, menghadiri misa di Gereja Conceição da Praia di Salvador, kemudian berjalan sejauh delapan kilometer menanjak ke Igreja de Nosso Senhor do Bonfim.

Ritual menggantung bagian tubuh yang terbuat dari lilin

Setelah mereka tiba, mereka membersihkan anak tangga dan plaza di depan gereja, mereka semua bernyanyi sambil menari.

Acara ini sangat populer dan menarik ribuan orang dari seluruh dunia. Gereja ini diyakini memiliki sifat kuratif, dan di Sala dos Milagres (Room of Miracles/Kamar keajaiban), orang akan menggantungkan lilin atau plastik yang merepresentasikan dari berbagai bagian tubuh dan foto diri atau foto orang yang dicintai baik kemudian berdoa untuk campur tangan pertolongan ilahi atau rasa terima kasih karena telah menyembuhkan penyakit tertentu.

Melihat semua bagian tubuh menggantung dari langit-langit bisa menjadi orang akan merasa ngeri bagi mereka yang belum tahu, dimana semua bagian tubuh yang ditinggal tersebut berisi harapan dan rasa syukur bagi umat gereja do bonfim.

Festival ritual telanjang

Sejak tahun 767 sebelum masehi, setiap tahun di Jepang, lebih dari 9.000 orang berpartisipasi dalam sebuah Festival tahunan yang dikenal sebagai Festival Hadaka Matsuri. Puncak festival ini adalah ritual Shio Fumi di mana sebuah kuil Shinto di arak oleh puluhan pria semi telanjang yang hanya mengenakan kain pinggang (fundoshi) di jalan-jalan kota mereka.

Seorang pria dipilih sebagai Shin Otokoa, atau Pria Telanjang, yang harus mencukur semua rambut di tubuhnya dan berjalan di jalanan dimana ia akan dikejar oleh ribuan laki-laki dari para peserta festival ini yang mencoba untuk menyentuhnya dengan harapan akan mendapatkan keberuntungan dan kemakmuran.

Walaupun bagi mereka adalah sebuah kehormatan yang tinggi untuk terpilih menjadi Shin Otokoa, tapi hal itu juga bisa menjadi sangat berbahaya, karena para penonton laki-laki yang mengejarnya bisa saja saling berebutan, dan konsumsi minuman keras sake telah dikenal menyebabkan orang yang mabuk untuk mendorong, menendang, dan melukai orang dalam perjuangan kompetitif untuk menyentuhnya.

Festival ritual telanjang shinto

Umumnya para peserta festival ini adalah laki-laki, namun dalam beberapa tahun terakhir, kaum wanita juga telah berpartisipasi. Festival ini populer baik oleh turis Jepang dan asing, dan banyak kota-kota yang menjadi tuan rumah untuk festival ini yang di isi dengan banyak hiburan tradisional, termasuk juga warung makanan, permainan, dan kios yang menjual souvenir festival.

Ritual hari kematian

Seperti Amerika dan Kanada yang merayakan hari Halloween, negara Meksiko juga memiliki hari tersendiri untuk menghormati mereka yang mati pada Hari All Souls dengan merayakan Día de los Muertos (Day of the Dead).

Banyak keluarga yang akan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk membuat kue dan permen, yang dibentuk menyerupai kerangka manusia, tengkorak, organ internal, peti mati, salib, altar, dan bunga-bunga, mereka juga mengumpulkan item yang sesuai untuk dibawa ke pemakaman pada malam perayaan.

Seluruh keluarga akan mengunjungi makam orang yang mereka cintai untuk membersihkan dan menjaga kuburan. Lilin, bunga dan hadiah bertumpukan disekitar batu nisan untuk merayakan kenangan orang yang telah mendahului mereka. Para keluarga berkumpul untuk berpesta sepanjang malam di kuburan, membawa makanan dan minuman favorit dari orang yang telah meninggal, foto dan kenang-kenangan lainnya, disertai bunga dan dekorasi.

Ritual hari kematian

Hadiah untuk orang mati termasuk mainan (untuk anak-anak yang telah meninggal), botol alkohol, makanan, bantal, selimut (dengan anggapan orang yang telah mati tersebut dapat beristirahat dengan nyaman), bahkan barang-barang seperti CD musik favorit almarhum.

Para anggota keluarga menceritakan kisah-kisah lucu, menyanyikan lagu-lagu, minum, makan, dan merayakan kehidupan dan kematian. Prinsip perayaan ini adalah untuk menghargai siklus kehidupan dan untuk menarik roh-roh orang yang meninggal agar kembali ke bumi pada malam tersebut untuk mendengar doa-doa dan mengabulkan keinginan orang yang masih hidup.

Ritual gigitan semut berbisa

Sebuah ritual yang menandai transisi dari masa kanak-kanak ke kedewasaan ada di seluruh dunia. Di Amazon, remaja laki-laki yang akan memasuki masa dewasa akan meletakkan tangan mereka ke dalam sebuah sarung tangan yang dipenuhi dengan ratusan semut berbisa.

Yakni jenis semut peluru yang merupakan semut terbesar di planet ini dan dengan gigitannya yang terkenal paling menyakitkan, dikatakan bahwa gigitan semut ini 30 kali lebih menyakitkan daripada sengatan tawon.

Suku asli Brasil, Satere Mawe, percaya bahwa hanya dengan mengalami tingkat rasa sakit intens dan penderitaan yang akan membuat pemuda menjadi berani, tangguh, dan menjadi prajurit yang lebih baik, dan dipercaya juga bahwa ritual tersebut akan melindungi mereka dari penyakit.

Semut peluru

Pemuda remaja yang akan menjalani ritual ini akan mengenakan sarung tangan tersebut selama sepuluh menit, membiarkan semut menyerang tangan mereka. Gigitan pada awalnya akan cukup menyakitkan, tapi itu hanya awal dari ujian.

Ketika racun neurotoksin dari semut mulai memasuki darah, peserta akan menderita gejala yang dapat berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari, rasa sakit akan datang secara bertahap, dimulai dari kelumpuhan, demam, halusinasi, gemetar, kejang, dan kehilangan kontrol otot. Dan mereka yang mampu bertahan dari siksaan ini yang akan menjadi laki-laki.

Ritual kerasukan dewa

Sebuah agama yang sangat rahasia yang bernama Santeria, yakni sebuah keyakinan campuran dari Afrika, Eropa, dan keyakinan asli Amerika. Inilah agama yang paling sangat sedikit diketahui tentang upacara atau ritual mereka, kecuali satu, yakni ritual kerasukan dewa yang dikenal sebagai Orisha.

Di negara-negara Karibia seperti Venezuela, mereka menyembah santo Santeria, Maria Lonza, dan secara teratur menjadi tuan rumah untuk sebuah sesi berkomunikasi dengan dewa dan dewi agama ini. 

Setiap tahun, pada tanggal 12 Oktober, para penganut agama ini akan berkumpul di gunung Sorte, rumah legendaris Maria, untuk bersama-sama menyembah dewa mereka.

Ritual kerasukan dewa

Sebuah tim penyaluran roh dewa terdiri dari satu orang materia (orang yang akan kerasukan) dan satu bonco (penterjemah pesan para dewa) yang bekerja sama agar berbagai dewa merasuki jasmani materia pada perayaan malam itu.

Setelah mengalami kerasukan, para materia mungkin terlibat dalam berbagai aksi, seperti menari di atas bara (baile en candela), membakar dupa dan lilin, meminum alkohol, merokok cerutu, mengorbankan ayam, berteriak, meludah, mengutuk, menggambar tanda-tanda misterius dan simbol di tanah, menghiasi diri dengan bunga, menyampaikan pesan samar, atau bahkan menari telanjang.

Nah emosi muda,. Ternyata ada sangat banyak ritual yang cukup aneh dan unik dari berbagai kepercayaan yang ada di dunia ini. Namun apapun itu sebaiknya sebuah keyakinan tidak disandarkan pada sekedar kepercayaan ikut-ikutan, anda di karuniai akal untuk berfikir dan mengambil keputusan. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan anda dan semoga anda sudi untuk berfikir. Wassalamualaikum.

"Bagimu agamamu, bagiku agamaku"
Surat Al Kafirun, ayat ke-6