Misteri Hilangnya Tentara Persia Kuno Akhirnya Terpecahkan

Misteri Hilangnya Tentara Persia Kuno Akhirnya Terpecahkan

Misteri Menghilang Tentara Persia Kuno Akhirnya Terpecahkan
Tentara Cambyses II

Halo emosi muda,. Assalamualaikum. Dengan semua sejarah yang terjadi di Timur Tengah, beberapa peristiwa masa lalu memang masih tersimpan dalam misteri besar dan waktu perlahan-lahan mulai menjawab banyak pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi, salah satunya adalah tentang sebuah misteri besar yang terjadi di Mesir pada tahun 524 SM.

Hilangnya Tentara Persia Kuno

Saat itu diyakini bahwa 50.000 pasukan tentara Persia yang melintasi padang pasir telah menghilang tanpa jejak. Dan selama bertahun-tahun pula para ilmuwan sejarah dibingungkan dengan kejadian tak terjelaskan tersebut. Dan sekarang, seorang Egyptologist mengklaim bahwa dia telah menemukan jejak dan memecahkan misteri menghilangnya puluhan ribu pasukan persia klasik itu.

Cambyses II , putra tertua dari Cyrus Agung, mengirimkan pasukannya untuk menghancurkan Oracle Amun di Siwa Oasis. Kemudian 50.000 prajurit memasuki gurun barat Mesir, di dekat Luxor. Di suatu tempat di tengah-tengah padang pasir dimana dikabarkan para tentara itu dihancurkan oleh badai pasir. 

Inilah yang diceritakan oleh seorang sejarawan Yunani, Herodotus yang menulis tentang Raja Persia Cambyses yang memimpin 50.000 pasukan ke padang pasir didekat wilayah yang kini disebut Luxor. Herodotus mengatakan bahwa mereka tertimbun oleh gundukan pasir yang disebabkan oleh badai pasir. 

Sisa-sisa dari keberadaan mereka untuk mengkonfirmasi kematian para pasukan ini atau jawaban yang sebenarnya telah dicari oleh para arkeolog selama berabad-abad.

Olaf Kaper, Egyptologist dan seorang profesor di Universitas Leiden di Belanda, telah menghabiskan satu dekade terakhir di Amheida di Oasis Dakhla. Dalam sebuah presentasinya pada Konferensi Internasional dari proyek Babilonia ERC, ia mengungkapkan jawaban untuk misteri ini.

Olaf Kaper menguraikan referensi tentang sosok Petubastis III di sebuah blok kuil kuno di sana. Petubastis III adalah pemimpin pemberontak mesir kuno dan blok kuil tersebut diindikasikan oleh Kaper sebagai markas para pemberontak.

Ia percaya bahwa pasukan Petubastis III telah menyergap tentara Cambyses, berselang dua tahun kemudian raja mesir Firaun digulingkan oleh Raja Persia Darius I. Dan untuk menyelamatkan reputasi Raja Cambyses, Darius menyalahkan badai pasir atas hilangnya pasukan besar itu. Peristiwa tersebut dikabarkan 75 tahun kemudian oleh Herodotus, yang menceritakan hal tersebut tanpa penyelidikan lebih lanjut.

Okay! Sekarang kita tahu apa yang terjadi dengan 50.000 tentara Persia klasik tempo dulu, dan kita juga tahu bahwa Herodotus adalah repoter tabloid berita pertama, dan tentunya tanpa investigasi yang menyebabkan terjadinya kesalahan sejarah.

Tapi sepertinya Herodotus masih lebih baik ketimbang media lokal di negara ini yang memang sengaja menutup-nutupi kebenaran demi seonggok rupiah, atau mungkin termotivasi merusak tatanan moral dan generasi karena mereka mengalami gangguan mental? 

Ya menurut saya media-media pembohong itu memang gila atau memiliki ketimpangan psikologis! Semoga kita tidak ikut-ikutan gila seperti mereka, karena itu saya mengajak anda berfikir dengan artikel diatas hehehe. Wassalamualaikum.