Gelombang Suara Dan Fenomena Nyanyian Bukit Pasir
sciencePola Nodal yang terbentuk dari getaran suara di air |
Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Pernahkah anda mendengar suara aneh yang terdengar asing di telinga anda? Sebagian besar dari kita sangat menyadari bahwa kita tidak dapat melihat gelombang suara. Kita juga memahami bahwa suara tidak lebih dari sebuah pola yang kompleks atau gelombang kompresi udara, gelombang yang bepergian jarak jauh dan akhirnya menyebabkan gendang telinga kita bergetar dan otak kita merespon dengan menterjemahkannya, mungkin suara musik, atau kucing mengeong, atau suara orang yang anda cintai.
Fenomena Suara Aneh Bukit Pasir
Suara bukanlah sesuatu yang nyata, dalam arti kata bahwa suara bukanlah sesuatu yang bisa disentuh. Tapi kemudian, sebagai penulis blog yang saya lebih intenskan kepada sharing studi sains dan setelah melewati beberapa renungan, terkadang saya merasa ada banyak hal dalam kenyataannya sering kali tidak akurat.
Seperti dalam sebuah cerita, pada tanggal 8 Juli tahun 1680, seorang akademik polymath Inggris, Robert Hooke melakukan sebuah percobaan. Dia menggunakan busur musik di tepi piring kaca yang tertutup oleh tepung. Saat ia menarik busur di tepi piring, ia melihat pola yang terbentuk di tepung.
Dalam istilah ilmiah, apa yang dilihatnya disebut pola nodal, yang pada dasarnya bentuk geometris aneh yang terbentuk pada butir tepung adalah respon dalam menanggapi getaran. Yang berarti, mereka terbentuk dan pola yang ada adalah hasil representasi visual dari getaran suara.
Percobaan Hooke diulang beberapa kali, selalu dengan hasil yang sama, tetapi tidak sampai pertengahan akhir tahun 1960 ketika seorang dokter Swiss yang juga seorang Anthroposophist (penganut filsafat tulisan-tulisan Rudolf Steiner), Hans Jenny, melakukan pengukuran metodologis dari percobaan yang telah dilakukan oleh Hooke sebelumnya.
Pola nodal terwujud dari getaran suara dalam jumlah bentuk tak terbatas |
Jenny menciptakan istilah Cymatics, dan melalui karyanya ia mencoba untuk mengidentifikasi dan menjelaskan mekanisme Cymatics secara akurat, ia mempelopori penggunaan kristal piezoelektrik dalam aplikasi ilmiah untuk membuat dan menghaluskan getaran suara pada pelat logam yang ia gunakan.
Dan sekarang, visual dari getaran suara, yang merupakan istilah teknis untuk produk Cymatics, belum langsung menawarkan banyak hal untuk penggunaannya di dunia nyata, meskipun telah menjadi bentuk seni tersendiri.
Para seniman menggunakan berbagai media untuk mencapai pola gambar yang benar-benar indah, seperti pasir berwarna, kaca pasir dan bahkan air. Dan secara tidak langsung, studi tentang pola nodal secara drastis telah maju dalam beberapa bidang yang terkait dengan teknik.
Cymatics adalah pendahulu untuk setiap teknik engineering yang menggunakan atau mengindentifikasi terhadap getaran dari jenis apapun, mulai dari pemeriksaan suara hingga ketahanan gempa.
Anda mungkin tahu berita terbaru tentang ilmuwan yang menggunakan kantong keripik untuk memata-matai percakapan dengan kamera yang sangat sensitif. Mereka mencapai hasil yang menakjubkan. Sebuah hasil yang sebelumnya hanya berada pada ranah fiksi ilmiah saja.
Seperti dalam film Eagle Eye dimana Angkatan Darat AS diam-diam mengembangkan Artificial Intelligence, sebuah super komputer yang menggunakan kamera keamanan untuk memata-matai pertemuan rahasia antara peneliti dan Menteri Pertahanan.
Komputer itu mengamati pola getaran (pola nodal) pada permukaan air di gelas untuk menguraikan apa yang dikatakan dari bidang pandangnya. Banyak yang melihat film ini mungkin berpikir bahwa hal seperti itu merupakan sebuah usaha yang relatif sederhana, tetapi mereka akan keliru.
Dikembangkan oleh para peneliti di MIT dan disajikan pada konferensi musim semi SIGGRAPH 2014, sebuah algoritma baru telah dirancang untuk menerjemahkan pola getaran nodal pada permukaan yang paling umum yang disebabkan oleh suara percakapan.
Yang berarti bahwa mereka memiliki cara untuk dapat memata-matai pada percakapan apa pun yang tampak dalam pandangan kamera, dengan cara mendeteksi pola-pola ini pada objek di luar atau di dalam ruangan.
Cukup mencengangkan teknologi ini. Dan semua itu berawal dari pekerjaan Robert Hooke dan Cymatics. Ini sangat menarik, malah dalam aksi film James Bond, ia menggunakan pasir pada bidang yang bergetar. Dan ini bukan satu-satunya cara bagi pasir untuk terkait dengan suara.
Jika anda tinggal di gurun, Anda mungkin akrab dengan suara pasir, meskipun mungkin tidak memiliki istilah pasti, namun ramai yang mengatakan bahwa suara misterius itu adalah suara nyanyian pasir. Pasir terdiri dari material tertentu, dan dalam kondisi tertentu pasir bisa bernyanyi ketika angin bertiup di atasnya, atau bahkan ketika pasir terinjak.
Altynemel di Kazakhstan, yang berarti "Bukit yang bernyanyi" |
Anda mungkin membaca artikel ini dengan sulit untuk percaya pada saat ini, tapi yakinlah, ini adalah hal yang nyata. Suara yang dihasilkan oleh pasir memang benar-benar muncul dari bukit-bukit pasir, suaranya dikatakan cukup keras, seperti gemuruh bernada rendah atau sedang. Suara pasir ini sekeras 105 desibel dan dapat bertahan lebih dari satu menit, biasanya pada frekuensi 450 MHz.
Dan untuk menghasilkan efek ini, ukuran pasir setidaknya berada diantara 0,1 dan 0.5mm diameter, dan harus berisi jumlah persentase yang besar dari silika (Bahan dasar kaca). Tingkat kelembaban tertentu juga mempengaruhi. Dan ada cukup banyak lokasi bukit pasir di seluruh dunia yang menawarkan suara pasir bernyanyi ini.
Misalnya bukit pasir The Kelso Dunes yang terkenal California, Sand Mountain di Nevada, yang gemuruh bukit pasir di Gurun Namib Afrika, dan pasir menyalak di Hawaii. Tampaknya cukup jelas bahwa fenomena aneh seperti ini telah menjadi legenda lokal dan cerita rakyat selama berabad-abad.
Seperti disebutkan di atas, bahwa frekuensi suara yang biasanya terkait dengan nyanyian pasir 450 MHz, tetapi telah pernah juga tercatat pada frekuensi antara 60 dan 105 MHz, dan ini bertepatan dengan cara yang aneh dengan fenomena aneh lainnya.
Dalam bidang ilmiah archaeoacoustics yang berupaya untuk mempelajari, menjelaskan, dan menerapkan efek suara yang berkaitan dengan seni kuno dan arsitektur, bersamaan dengan penelitian efek suara pada kognisi manusia, aktivitas saraf, dan wilayah kesadaran, telah menemukan beberapa interpretasi, bahwa suara tonal yang berada dalam rentang frekuensi 90 sampai 120 MHz memiliki efek rangsangan otak yang sama dengan keadaan yang dicapai melalui meditasi, dan bahkan konon nyaris sama dengan penggunaan obat psikotropika.
Dan dalam beberapa kasus dalam ranah spiritual, beberapa gelombang suara bahkan memiliki efek penyembuhan yang signifikan, beberapanya terjadi secara instan, seperti dalam istilah Ruqyah (Penyembuhan dengan bacaan Al-quran dalam Islam).
Ada banyak kesaksian yang menyatakan telah mengalami keajaiban yang bahkan menentang hukum fisika yang menyebabkan para peniliti masih dibingungkan dengan kejadian ini, seperti menghilangnya penyakit kanker secara tiba-tiba setelah menempuh pengobatan dengan bacaan Quran, bahkan metode yang sama juga digunakan sebagai media untuk melakukan ritual pengusiran setan dan sihir jahat. Tambahan; Penyembuhan Dengan Metoda Gelombang Suara Al-Quran
Kembali pada ranah sains, nah dengan informasi seperti ini, apakah mungkin efek menenangkan berada di pantai yang berpasir karena aksi nyanyian pasir yang berada pada frequensi yang membuat otak menjadi rilex?
Mungkin tidak juga, setidaknya tidak dalam arti kata bahwa rasa suka kita pada pantai adalah karena keindahannya mempengaruhi suasana hati, tapi mungkin ada baiknya juga mempertimbangkan potensi kontribusi dari suara halus yang hampir tidak terdengar di lokasi pantai ini.
Dan segera menjadi jelas bagi ilmu pengetahuan, bahwa suara memang memiliki efek kuat dalam mempengaruhi tubuh dan jiwa kita. Dalam hal apapun itu, kita tentunya harus lebih memperhatikan apa yang kita dengar. Semoga anda berfikir dan Wassalamualaikum.