Sejarah Oyama Karate, Bertarung Melawan 100 Orang

Sejarah Oyama Karate, Bertarung Melawan 100 Orang

Sejarah Oyama Karate, Bertarung Melawan 100 Orang

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Mungkin beberapa dari kita cukup hobi dengan ilmu bela diri, dan olah raga bela diri yang paling populer di dunia saat ini berasal dari Jepang yang biasa disebut Karate, ada banyak aliran Karate yang dikenal, dan yang paling ternama adalah Karate aliran Kyokushin. Nah pada artikel kali ini kita akan membahas tentang asal muasal berdirinya Kyokushin Karate yang kini telah menjadi olah raga bela diri paling mendunia. Selamat membaca :)

Sejarah Kyokushin Oyama Karate

Adalah seorang pria bernama Masutatsu Oyama, sejatinya ia adalah seorang lelaki asal Korea yang terlahir dengan nama Choi Yeong Eui tepatnya pada tanggal 27 July 1923 di sebuah desa di Gimje, Jeollabuk Do Korea Selatan.

Pada usia 9 tahun ia tinggal di pertanian milik saudari perempuannya di Manchuria, dan pertama kali ia belajar seni bela diri, ia mempelajari aliran seni bela diri yang berasal dari selatan Cina yang dikenal sebagai "Jurus Delapan belas Tangan."

Pada tahun 1938 Oyama melakukan perjalanan ke Jepang dengan keinginan untuk masuk sekolah penerbangan dan menjadi pilot pesawat tempur, tapi ia terpaksa untuk meninggalkan mimpinya dan mencari pekerjaan.

Namun di sela-sela waktu yang ada ia terus berlatih judo dan tinju untuk memenuhi minatnya dalam seni bela diri yang membawanya ke sebuah dojo Gichin Funakoshi dan disitulah ia mulai berlatih Okinawa Karate.

Bergabung Di Pasukan Jepang

Dengan dedikasi dan keyakinan yang ia miliki, kemampuan bela diri Oyama berkembang dengan sangat cepat, pada saat ia berusia 20 tahun, ia telah memperoleh level Dan 4. Pada saat bersamaan, Oyama memutuskan untuk bergabung dengan Tentara Kekaisaran Jepang dan mulai belajar judo juga sempat mempelajari teknik bergulat.

Setelah kekalahan Jepang pada perang dunia kedua, Oyama seperti para pemuda Jepang lainnya mengalami frustasi karena keadaan yang berat setelah perang, ia mengalami krisis pribadi yang rumit. Hingga suatu hari ia menemukan jalan keluar dari semua keputusasaannya dengan berlatih pada seorang Master Goju Ryu Karate Korea yang bernama So Nei Chu.

Guru besar ini terkenal karena kekuatan tubuhnya, dan memiliki kecenderungan spiritual yang sangat tinggi yang akhirnya memiliki pengaruh besar pada diri Oyama. Guru baru dia ini mengajarkannya bahwa budo (ilmu bela diri) tidak terpisah dari dasar-dasar spiritual dalam agama Buddha.

Berlatih Di Tempat Terpencil

Setelah beberapa tahun pelatihan, Guru Chu menyarankan Oyama untuk membuat komitmen yang kuat untuk mendedikasikan hidupnya demi seni beladiri dan pergi ke sebuah tempat persembunyian di gunung untuk melatih pikiran dan tubuhnya.

Sejarah Oyama Karate, Bertarung Melawan 100 Orang
Grand Master Oyama
Pada tahun 1946, Oyama mulai semakin tekun berlatih di sebuah tempat terpencil, di gunung Kiyosumi yang berlokasi di Prefektur Chiba.

Dia didampingi oleh salah seorang murid yang bernama Yashiro dan dibantu oleh seorang temannya yang bernama Kayama yang selalu membawa mereka persediaan makanan setiap bulannya.

Melalui pelatihan yang kuat, Oyama belajar untuk mengatasi ketegangan mental yang disebabkan oleh kesepian, tetapi temannya Yashiro tidak tahan dengan semua godaan itu lantas memilih untuk melarikan diri setelah 6 bulan.

Sekitar empat belas bulan kemudian Kayama mengatakan kepada Oyama bahwa keadaannya saat itu berada diluar dugaan maka ia tidak bisa lagi membantu Oyama di pegunungan, dan dengan tidak adanya dukungan persediaan maka tak lama kemudian Oyama memilih untuk turun gunung dan mengakhiri masa kesendiriannya selama tiga tahun.


Menjadi Terkenal

Pada tahun 1950, Oyama mulai terkenal setelah dia bertarung dengan sapi jantan yang mengamuk, sebagian dilakukannya untuk menguji kekuatannya dan juga untuk membuat dunia melihat kekuatan karate yang sesungguhnya.

Oyama bertarung dengan 52 ekor lembu sekaligus, ia menewaskan 3 ekor dengan pukulan telak dan mengambil tanduk dari 49 ekor lembu lainnya hanya dengan menggunakan pukulan sisi telapak tangan. Oyama kemudian membuka "Dojo" pertamanya pada tahun 1953 di Mejiro, Tokyo.

Ini adalah masa dimana kekuatan karate Oyama sedang berada pada puncaknya. Banyak muridnya adalah anggota dari karate aliran lain dan Oyama akan membandingkan jurus yang ada pada muridnya dan membangun karate gayanya sendiri.

Dia mengambil apa yang menurutnya merupakan teknik terbaik dan juga mengambil konsep dari setiap ilmu Seni Bela Diri lainnya, secara bertahap ia menyesuaikan semua itu dalam pelatihannya. Oleh karena itu, Oyama telah meletakkan dasar-dasar aliran bela diri baru yang disebut Kyokushin Karate.

Mendirikan Kyokushin Karate

"School of Oyama" di luar Jepang dibuka pertama kali pada tahun 1957 oleh Shihan Bobby Lowe di Hawaii. Dan pada tahun 1952, Oyama mendemonstrasikan Karatenya diluar negeri pada pertama kalinya di Hawaii.

Setelah demonstrasi tersebut, Shihan Bobby Lowe menemui Oyama dan memintanya untuk melatih dirinya. Ayah Bobby Lowe sendiri merupakan seorang instruktur Kung Fu, jadi dia telah melakukan banyak pelatihan di Seni Bela Diri Cina. Bobby Lowe sendiri juga sering berpartisipasi dalam setiap pertarungan seni bela diri, pada saat ia berusia 23 tahun ia telah berhasil mendapat level Dan ke 4 Judo, Dan 2 di Kempo, shodan di Aikido, tetapi menyaksikan demonstrasi Karate Oyama yang hebat telah membuatnya terpana.

Oyama kemudian mengundang Bobby Lowe ke Tokyo untuk berlatih dengannya dan Bobby Lowe berlatih selama lebih dari satu setengah tahun. Dengan cara ini Shihan Bobby Lowe yang pertama kali menjadi "uchi-Deshi" Kyokushin, sebuah tradisi yang kemudian tumbuh dan dikenal sebagai "Wakajishi" atau singa muda Oyama, di mana beberapa orang akan dipilih di setiap tahun untuk mengabdikan dirinya untuk Karate selama seribu hari.

Markas besar Oyama Karate mulai dibangun pada tahun 1963 dan secara resmi dibuka pada tahun 1964. Oyama mengadopsi nama Kyokushin "The Ultimate Truth" (Kebenaran Sejati).

Dan sejak saat itu Kyokushin mulai menyebar ke seluruh dunia dan saat ini merupakan salah satu organisasi seni bela diri terbesar di dunia. Berlatih keras dan menempa diri dalam semangat yang gigih adalah tradisi dalam Kyokushin Karate yang diakui selama bertahun-tahun.

Sejarah Oyama Karate, Bertarung Melawan 100 Orang

Ujian Melawan 100 Orang

Organisasi Kyokushinkai Karate yang telah membangun kekuatan di atas dasar kemampuan keberanian dan pertarungan sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh pendirinya, almarhum Grandmaster Masutatsu Oyama, tapi juga pelatihan berat ini dilakukan oleh murid-muridnya.

Oleh karena itu Sosai Oyama memperkenalkan pengujian yang unik yang hanya ada pada Kyokushin Karate, yang disebut sebagai "Hyaku Nin Kumite" atau "Kumite Seratus Lelaki". Hal ini dianggap sebagai ujian terakhir di Kyokushin Karate dimana setiap murid harus berjuang melawan 100 orang dalam pertarungan sengit yang masing-masing berlangsung selama dua menit.

Lawan harus jatuh tersungkur setidaknya selama lebih dari lima detik, jika tes salah seorang lawan berhasil menjatuhkan peserta ujian selama waktu yang ditentukan, maka itu akan menjadi pertarungan terakhir.

Untuk membuatnya lebih sulit, setidaknya harus menang dari segi persentase Ippon (poin penuh) yang lebih besar dalam pertarungan dan tidak hanya sekedar menangkis serangan saja, namun juga harus melakukan serangan penuh tanpa memukuli lawan secara berlebihan.

Dan untuk menunjukkan bahwa prestasi ini bisa dilakukan, di masa jayanya Sosai Oyama pernah bertarung melawan 100 orang selama tiga hari berturut-turut. Dia ingin meneruskan bertarung di hari keempat tetapi tidak ada lawan yang tersisa yang mampu melawannya.

Maka ujian ini menjadi tidak mengherankan jika faktanya hanya ada 13 orang saja di seluruh dunia yang telah berhasil menyelesaikan tes ini, di mana hanya yang terkuat, terbaik secara mental dan fisik yang mampu bertahan.

Dua orang top Kyokushin karateka baru saja menyelesaikan prestasi ini. Mereka adalah Sensei Kenji Yamaki Dan 4 dari Jepang dan Sensei Francisco Filho Dan 3 dari Brasil. Kedua pertarungan berlangsung di markas Kyokushin di Jepang.

Yamaki adalah mantan Juara Dunia, ia bertarung pada tanggal 18 Maret, 1995 selama 3 jam 27 menit melawan orang 100 laki-laki. Ia memenangkan 22 pertarungan oleh Ippon, menang 61 oleh keputusan juri dan 23 kali mendapat Waza-ari (setengah poin), imbang 12 kali dan dan kalah 5 kali.

Filho, yang juga merupakan Juara Dunia saat ini, berjuang pada tanggal 22 Maret 1995 dan mengambil masa 3 jam 8 menit untuk melengkapi 100 kali perkelahian. Ia memenangkan 26 pertarungan oleh Ippon, menang 50 dengan keputusan juri, draw 24 kali dan tidak ada kekalahan.

Dengan melengkapi prestasi ini, mereka bergabung dengan kelompok elit laki-laki yang dianggap sebagai legenda di Jepang dan di dalam dunia Karate.

Sejak pertama kali dimulai 35 tahun yang lalu, Kumite 100 pria selalu diselesaikan selama dua hari dengan 50 kali pertarungan di setiap hari. Kemudian Sosai Oyama memutuskan bahwa tes harus diselesaikan dalam satu hari.

Pada tanggal 1 Desember 1972, Shihan Howard Collins Dan 7 dari Inggris, menyelesaikan 100 pertarungannya dalam waktu kurang dari empat jam dalam satu hari. Sejak saat itu, semua orang yang telah menyelesaikan prestasi ini telah berhasil melakukannya dalam waktu kurang dari empat jam. 

Mereka yang telah berhasil menyelesaikan ujian ini dianggap sebagai Real Budoka oleh Sosai Oyama, yakni mereka yang telah mencapai ujian sejati Kumite Seratus Lelaki, untuk mempersiapkan ujian ini, para murid menghabiskan waktu selama bertahun-tahun untuk menempa kekuatan dan semangat yang gigih tanpa ragu. Mereka yang telah menyelesaikan prestasi yang unik ini adalah orang yang rendah hati karena mereka dilatih untuk tidak membanggakan hal itu.

Sejarah Oyama Karate, Bertarung Melawan 100 Orang

Banyak karateka yang menjadi juara dunia, Shihan Makoto Nakamura Dan 6, telah berusaha untuk mendapatkan prestasi ini tapi sayangnya gagal. Shihan Keiji Sampei Dan 6, gagal pada upaya pertamanya setelah melewati 49 pertarungan.

Dia kemudian berhasil setelah ikut ujin yang kedua. Untuk mencapai prestasi ini, seseorang harus memiliki pemahaman yang kuat dari "Jiwa Osu" atau ketekunan di luar batas normal. Kumite Seratus pria adalah "Test puncak dari jiwa Osu", ujian akhir dari fisik pada ketekunan mental dalam Seni Bela Diri. Kumite seratus lelaki menawarkan dedikasi dan tantangan serius yang tidak ditemukan dalam seni bela diri lain pada hari ini.

Meninggalnya Oyama Karate

Pada akhir April tahun 1994, keluarga Kyokushin di seluruh dunia berduka cita saat mengetahui bahwa pendirinya Sosai Masutatsu Oyama telah meninggal di sebuah rumah sakit di Tokyo. Kepergiannya tidak hanya di rasa berat oleh mereka yang telah mengikuti jejaknya saja, tetapi juga oleh komunitas seni bela diri di seluruh dunia. Dunia seni bela diri merasa kehilangan salah seorang sosok terbaiknya.

Penggantinya, Kancho Shokei Matsui (Dan 8) diminta oleh Sosai sendiri untuk melanjutkan tugas membangun dan melestarikan nama Kyokushin.

Kancho Matsui lahir pada tahun 1963, dan memulai karir karatenya pada usia 13. Dia dengan cepat membangun reputasi yang kuat untuk menjadi seorang karateka dengan keterampilan luar biasa dan kemampuannya yang sering unggul secara teknis dalam pertarungan individual.

Dia mengambil dasar-dasar bela diri saat dia belajar di dojo, dan melalui pelatihan intensif dan berdedikasi, dia berhasil membuat banyak teknik yang bisa diterapkan dalam pertarungan yang ia hadapi.

Para murid Kyokushin di seluruh dunia terus mencoba dan menangkap beberapa esensi dari gaya bertarung master Kancho dalam pertempuran dan dalam pelatihan mereka sendiri. Sebuah record yang luar biasa dalam turnamen, selama tiga tahun berturut-turut pada khususnya, menyebabkan Sosai Oyama pernah memanggilnya sebagai "juara sejati".

Pada tahun 1985, pada saat ia berusia 22 tahun, ia memenangkan Turnamen Jepang Terbuka ke 12, dan pada tahun 1986, ia memenangkan Turnamen Jepang Terbuka ke 13, juga pada tahun 1987, ia memenangkan World Open Karate Tournament ke-4.

Selain itu, pada tahun 1986 ia berhasil lolos dalam ujian Kumite 100 lelaki, mencapai tingkat tertinggi knockdowns dan menang dalam tantangan utama ini. Pada akhirnya, figur Kancho dikonfirmasi sebagai penerus Sosai Oyama untuk memenuhi wasiat terakhir Sosai, dan saat ini Kancho Shokei Matsui mengepalai organisasi karate terbesar di dunia.

Well emosi muda,.. dari fakta sejarah diatas banyak hal bisa kita petik, tidak hanya tentang Sensei Oyama sebagai pendiri Kyokushin Karate yang memiliki kemampuan bertarung yang hebat, namun juga ketekunannya dalam berlatih berhasil menginspirasi banyak orang, sekali lagi hal ini menunjukkan bahwa hal besar selalu digapai dengan pengorbanan dan ketekunan yang besar pula.

Nah jika anda ingin berhasil dalam bidang professional yang telah anda pilih sebagai jalan hidup anda, maka berlatihlah dengan keras dan berjuanglah sekuat-kuatnya dengan ketekunan yang kuat sekuat pukulan Oyama Karate hehehe, semoga bermanfaat dan akhirul kalam Wassalamualaikum.