The Battle For Okinawa, Sejarah Pertempuran Pasifik Paling Brutal
SejarahHalo emosi muda,.. Assalamualaikum. Sepanjang sejarah dunia, pertempuran Okinawa adalah salah satu pertempuran paling sporadis pada era perang dunia kedua, pertempuran hebat selama 82 hari yang terjadi pada bulan April-Juni 1945 telah mengubah peta kekuatan dunia. Merupakan perang dengan pendaratan amfibi terbesar di kawasan Pasifik. Dengan korban sangat besar, lebih dari 100.000 orang korban dari pihak Jepang dan 50.000 orang korban tewas dari pasukan Sekutu. Dalam artikel kali ini kita akan mengenang kembali sejarah dunia dalam sebuah tragedi konflik terbesar di dunia. The Battle for Okinawa yang digambarkan sebagai tragedi Tetsu no ame (topan baja).
Pertempuran Okinawa
Pertempuran dimulai ketika pasukan Marinir dan dua divisi Angkatan Darat Amerika Serikat mendarat di pulau Okinawa pada hari Minggu Paskah, 1 April 1945, jelas saja kehadiran mereka segera disambut oleh 155.000 pasukan kekaisaran Jepang dari angkatan udara dan pasukan angkatan laut dan diperkirakan ada sekitar 500.000 warga sipil yang tinggal di kota-kota dan di desa setempat. Operasi ini menjadi operasi terbesar jika dibandingkan dengan operasi lain yang dilakukan oleh pasukan Sekutu pada Perang Pasifik di bawah komando US Navy.
Bagi orang-orang Jepang saat itu mereka mengira perang itu akan mudah memenangkan perang karena mereka menang dari segi jumlah, Okinawa adalah kesempatan terakhir. Pulau ini terletak pada jarak 350 mil dari pulau utama Jepang, pulau ini menjadi posisi strategis bagi pasukan sekutu untuk menyerang pulau utama.
Disisi lain beberapa rakyat Jepang tahu bahwa upaya perang negara mereka di Okinawa hanya untuk alasan kehormatan, untuk semua logika militer menunjuk pada kesimpulan bahwa Jepang akan kalah, segera setelah kapal induk Amerika mencapai target di Jepang maka sesegera mungkin pesawat pembom bermesin ganda bisa menyerang pulau utama Jepang dari Iwo Jima.
Meskipun Jepang memiliki 155.000 pasukan strategis, di antaranya adalah 100.000 prajurit di bawah pimpinan Letjen Mitsuru Ushijima, sisanya adalah campuran, dan ada 23.000 tentara telah bersiaga di Iwo Jima. Oleh karena itu pasukan di Okinawa terkonsentrasi di sejumlah sektor yang menawarkan prospek terbaik yang kuat, pertahanan attritional. Bagian utara pulau itu hampir kebobolan, dan di bagian selatannya berubah menjadi empat sektor pertahanan yang cukup solid.
Di pihak sekutu, Amerika ingin menghancurkan apa saja yang tersisa dari basis pertahanan dan ingin menggunakan lapangan terbang Jepang di wilayah tersebut untuk meluncurkan serangan bom Atom ke jantung kota industri Jepang.
Okinawa adalah pulau yang terbesar dari deretan pulau-pulau Ryukyu di ujung selatan Jepang. Luas pulau Okinawa sendiri sekitar 60 mil panjang dan antara 2 dan 18 mil lebar. Posisi strategisnya tidak bisa dianggap remeh, ada empat lapangan udara di pulau ini. Amerika juga menghadapi masalah dimana mereka tidak mendapatkan informasi intelijen yang cukup tentang Okinawa.
Pada awalnya Amerika memperkirakan ada sekitar 65.000 tentara Jepang di pulau itu. Bahkan, ternyata ada lebih dari 150.000 tentara Jepang di pulau itu dengan lebih dari 500.000 warga sipil. Pasukan Jepang di pulau itu dibawah komando Letnan Jenderal Ushijima yang telah diperintahkan untuk mempertahankan pulau itu hingga titis darah penghabisan.
Ushijima membuat taktik, ia akan mengkonsentrasikan pasukannya di sektor selatan pulau dalam serangkaian benteng pertahanan. Jika Amerika ingin mengambil alih benteng ini, mereka harus menyerang Jepang dalam serangan frontal. Bersamaan dengan pertahanan Jepang dari darat, komando tertinggi Jepang juga memerintahkan pasukannya untuk melakukan "Kamikaze" (Serangan bunuh diri) yang diyakini akan menimbulkan korban serius yang akan memaksa pasukan Amerika untuk mundur.
Prajurit angkatan darat Amerika sendiri dipimpin Letnan Jenderal Simon Bolivar Buckner. Dan posisi teluk dipilih untuk pendaratan pasukan Amerika adalah pantai Hagushi di sisi barat pulau. Seperti di Iwo Jima, pendaratan ini didahului oleh serangkaian pemboman dari kapal perang dan serangan udara yang memaksa para pejuang Jepang terbang keluar dari Taiwan dan Jepang untuk mengadu kekuatan di udara.
Serangan terhadap pulau Okinawa dijadwalkan pada tanggal 1 April 1945. Pada hari-hari sebelum itu, sebahagian unit pasukan Amerika telah mendarat dua puluh mil sebelah barat daya dari Hagushi Bay untuk mengamankan pelabuhan. Pada tanggal 31 Maret, pasukan arahan ini yang terdiri dari Divisi 77 telah mengamankan posisi ini.
Serangan kamikaze hebat dari pesawat tempur jepang dialami oleh angkatan laut Amerika yang berlabuh di Okinawa. Dari 193 serangan pesawat kamikaze yang diluncurkan terhadap armada Amerika, 169 diantaranya hancur. Pesawat-pesawat yang berhasil melewati pertahanan tempur armada ini umumnya tidak menyebabkan banyak kerusakan terutama untuk armada kapal Amerika yang tidak memiliki deck lapis baja, tidak seperti yang dimiliki oleh Inggris. Namun, kerusakan begitu banyak dari serangan kamikaze cukup merepotkan armada kapal pasukan sekutu. Jutaan peluru ditembakkan untuk menjatuhkan ribuan pesawat tempur jepang yang menyerang dari posisi atas.
Pada jumlah yang sebenarnya, Amerika dan sekutunya menyerang dengan 300 kapal perang dan didukung 1.139 kapal lainnya. Pendaratan pertama Marinir tidak berlangsung tepat pada 1 April. Mereka menghadapi perlawanan frontal dan pada akhir pertempuran sekitar 60.000 personil militer Amerika telah mendarat di Hagushi Bay. Pada tanggal 20 April, semua perlawanan tentara Jepang di utara pulau Okinawa telah lumpuh kecuali untuk beberapa aktivitas gerilya.
Pertempuran Okinawa sesungguhnya terjadi di bagian selatan pulau. Pada tanggal 4 April kesatuan XIV Corps 7 US, 27, 77 dan dibantu divisi infanteri 96 bergerak ke arah Machinato. Gerekan mereka sempat terhenti di selatan Okinawa. Machinato sendiri akhirnya berhasil diterobos pada tanggal 24 April.
Namun mereka kemudian harus menghadapi pertempuran brutal di Shuri yang memperlambat kemajuan pasukan Amerika. Bersamaan dengan keberhasilan serangan kamikaze yang berhasil menenggelamkan 21 kapal perang Amerika dan merusak 66 kapal perang lainnya, serangan bunuh diri ala kamikaze ini menyebabkan pasukan Amerika mengalami kerugian besar.
Pada tanggal 3 Mei, Ushijima memerintahkan serangan balik tapi serangan ini gagal. Dan pada tanggal 21 Mei Ushijima memerintahkan anak buahnya untuk mundur dari Jalur Shuri. Namun, pasukan jepang tetap melakukan perlawanan habis-habisan. Mereka harus mempertahankan pulau itu apapun yang terjadi dan seberapapun mahal harganya agar pulau tersebut tidak digunakan oleh Amerika untuk menyerbu pulau utama. Namun usaha Jepang menemui kegagalan, dan pada bulan Juni Jepang telah kehilangan kepercayaan dirinya untuk pulau Okinawa.
Pada tanggal 2 Juli, Okinawa telah dikuasai seutuhnya oleh Amerika, dan Letjen Ushijima melakukan ritual bunuh diri beberapa hari sebelumnya. Pada tanggal 21 Juni, sisa-sisa perlawanan terorganisir berakhir di zona Divisi Marinir 6, yang meliputi pantai selatan pulau. Sisa tentara Jepang menyerah. Total selama 82 hari pertempuran brutal berdarah di pulau ini.
Pertempuran Okinawa telah mengambil korban di kedua belah pihak. Amerika dan pasukan sekutu kehilangan lebih dari 14.000 orang tewas atau hilang dan 32.056 orang terluka di darat. Di laut, Amerika kehilangan 5.000 tewas dan 4.600 terluka, dengan total perkiraan 80.000 korban dari keseluruhan pasukan sekutu, tidak termasuk yang meninggal setelah mendapat pengobatan. Jepang sendiri kehilangan lebih dari 100.000 tewas dan 7.400 orang ditawan. Sumber resmi Jepang mengatakan 77.000 tentara Jepang tewas, tidak termasuk paramiliter rakyat yang mendukung tentara Jepang dan ditambah dari korban sipil.
Amerika kehilangan 36 kapal perang. 368 kapal juga rusak berat. 763 pesawat tempur hancur. Jepang kehilangan 16 kapal perang, dan lebih dari 4.000 pesawat tempur hilang atau hancur. Diketahui ada lebih dari 1400 pesawat tempur Jepang melakukan aksi Kamikaze yang menenggelamkan banyak kapal perang pasukan AS dan sekutu.
VIDEO DOKUMENTER THE BATTLE FOR OKINAWA
The Battle for Okinawa adalah pertempuran paling brutal dari Perang Pasifik. Angkatan perang dari kedua belah pihak mengalami kerugian yang sangat besar, dan banyak dari warga sipil yang tewas selama pertempuran meskipun telah lama Jepang mengantisipasi kemungkinan serangan ini. Dan beberapa minggu kemudian Amerika menyilaukan kota Hiroshima dan Nagasaki dengan kekuatan bom Atom yang membunuh 300.000 rakyat Jepang yang memaksa Jepang untuk menyerah tanpa syarat.
Jatuhnya dua bom nuklir ini yang mengakhiri perang dunia kedua dengan kemenangan di pihak sekutu dan meninggalkan kekalahan pada fasisme NAZI Jerman dan Jepang. Kejatuhan Jepang dan Jerman pula yang mendorong banyak negara-negara jajahan di belahan dunia manapun untuk memerdekakan diri, namun dengan berakhirnya jepang dan terbelahnya Jerman menjadi dua menyisakan perang berkelanjutan antara blok timur komunis dan blok barat kapitalis dengan ancaman perang nuklir, efeknya Afgahnistan, Korea serta Vietnam sebagai ladang tempur kedua ideologi tersebut. Hingga kini blok barat yang dipimpin Amerika dan blok timur yang dipimpin oleh Rusia dan China masih menyisakan ketegangan, teruatama pada konflik Ukraina dan Suriah. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda, sekian, terimakasih dan Wassalamualaikum. Sumber; Wikipedia
Luar biasa gan artikelnya,,
BalasHapusMenegangkan juga bacanya..
Terimakasih telah berkunjung gan, semoga bermanfaat
HapusHebat gan
BalasHapus