Bangsa Viking, Bajak Laut Penjelajah

Bangsa Viking, Bajak Laut Penjelajah

Bangsa Viking, Bajak Laut Penjelajah
Ilustrasi VIking Warrior, Kredit; maxisciences.com

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Pada kesempatan kali ini kita akan berbicara tentang sebuah bangsa yang telah lama menjadi legenda tentang para penjelajah dan petualang yang seringkali masih menjadi mitos dari banyak cerita, tentang bagaimana mereka menaklukkan lautan dan menundukkan bangsa-bangsa lain, benarkah demikian? Ya kita akan berbicara tentang bangsa bajak laut yang disebut Viking!

Sejarah Bangsa Viking & Penjelajahan

Viking adalah orang-orang pelaut dari akhir abad kedelapan sampai pada awal abad ke 11, mereka disebut sebagai para pedagang, penjelajah dan prajurit. Mereka juga yang menemukan benua Amerika jauh sebelum si pembunuh berdarah dingin Columbus dan mereka juga ditemukan menjelajah sampai timur jauh hingga mencapai Rusia.

Banyak kabar yang menyatakan bahwa orang-orang ini sering dikaitkan sebagai bangsa biadab yang suka menyerang bangsa-bangsa yang lebih beradab demi harta dan wanita, nyatanya budaya masyarakat Viking sendiri jauh lebih beragam. Para perampok penjelajah ini juga dikabarkan telah memfasilitasi banyak perubahan di seluruh negeri dari ekonomi menuju kepada peperangan.

Zaman Viking

Banyak sejarawan umumnya mengasosiasikan istilah "Viking" kepada sebuah istilah Skandinavia "vikingr", kata yang bermakna "bajak laut." Namun, istilah ini sebenarnya dimaksudkan untuk referensi ekspedisi lautan, dan digunakan sebagai kata kerja oleh orang Skandinavia ketika orang-orang tradisional mengambil waktu dari musim panas untuk pergi ber-Viking.

Sementara banyak orang lainnya percaya bahwa ekspedisi ini mengisyaratkan untuk tujuan merampok biara dan kota-kota di sepanjang pantai, meski banyak pula ekspedisi yang benar-benar dengan tujuan perdagangan atau mendaftar sebagai tentara bayaran asing.

Dalam referensi zaman viking tercatat mereka melakukan serangan awal di era 790 sampai hingga penaklukan Norman oleh Inggris di tahun 1066. Selama waktu ini, jangkauan orang-orang Skandinavia mencakup ke seluruh penjuru Eropa Utara, dan banyak negara lain yang ditemukan menjadi sasaran dari bangsa Viking yang merampok pantai mereka.

Untuk yang terjauh yang dilaporkan adalah Viking pernah berada di Baghdad untuk melakukan perdagangan barang seperti bulu, taring dan minyak anjing laut.

Bangsa Viking, Bajak Laut Penjelajah
Calling of Viking, 'oleh Viktor Vasnetsov, awal 1900-an
Kredit: WikiPaintings

Bangsa Viking pernah menyerang biara Lindisfarne, di sebuah pulau kecil yang terletak di lepas pantai timur laut Inggris, menandai dimulainya migrasi Viking dari Skandinavia di era 793. Lokasi ini adalah sebuah biara yang terkenal sebagai tempat pembelajaran, terkenal di banyak negeri sebagai tempat pendidikan para biarawan dan perpustakaan yang luas.

Selama serangan bangsa Viking ini, para biarawan yang tewas dilemparkan ke laut atau diambil dan dijadikan sebagai budak bersamaan dengan dijarahnya banyak harta simpanan gereja, dan perpustakaan itu sendiri dihancurkan.

Peristiwa tunggal ini akhirnya menjadi seting tentang bagaimana aktivitas bangsa Viking di zaman tersebut digambarkan sebagai prajurit liar yang tidak menghormati agama dan tidak memiliki penghargaan sama sekali untuk tempat pendidikan.

Bisa dikatakan bangsa Viking di era ini adalah bajak laut yang sebenarnya, mereka menjelajah ke berbagai penjuru negeri untuk merampok, membunuh dan menghancurkan.

Dalam tahun-tahun berikutnya setelah serangan awal ini, desa-desa pesisir, biara-biara dan bahkan banyak kota-kota yang diserbu oleh penyusup asing dari laut tersebut.

Karena frekuensi serangan ini umumnya berasal dari lautan, maka banyak pertahanan yang dibuat dalam bentuk benteng dan dinding-dinding besar di pelabuhan serta dinding batu yang menghadap ke laut, pertahanan yang terbukti cukup efektif dalam menghalau serangan mereka.

Alasan di balik serangan ini adalah topik perdebatan di kalangan akademisi. Banyak alasan yang mendokumentasikan tentang hal-hal yang mendorong orang-orang untuk meninggalkan rumah dingin mereka dan alam yang keras untuk mencari cara bertahan hidup di tempat lain.

Namun, meskipun tanah air mereka adalah tempat yang tak kenal ampun, bangsa Viking masih kembali ke tanah air mereka pada akhir setiap musim dengan membawa pulang banyak harta, budak dan barang-barang untuk bertahan hidup sebelum musim dingin lainnya tiba.

Ekspedisi Dunia Baru

Viking mengatur koloni di pantai barat Greenland pada abad ke 10. Dalam kisah-kisah bangsa Viking menceritakan mereka melakukan perjalanan dari koloni mereka di Greenland ke Dunia Baru.

Mereka menyebutkan tempat bernama "Helluland" (diyakini adalah Pulau Baffin), "Markland" (diyakini wilayah Labrador) dan "Vinland" sebuah lokasi yang lebih misterius yang beberapa arkeolog percaya bisa jadi lokasi tersebut adalah wilayah Newfoundland.

Saat ini situs Viking yang paling diyakini berada di Dunia Baru terletak di L'anse aux Meadows di ujung utara dari Newfoundland. Situs ini digali pada tahun 1960-an. Selain itu, ada tiga kemungkinan situs arkeolog Viking yang baru-baru ini digali di Kanada. Dua dari situs terletak di Newfoundland sementara situs ketiga terletak di Pulau Baffin di Kutub Utara Kanada.

Salah satu yang juga mungkin merupakan situs Viking terletak di Point Rosee di Newfoundland selatan, di lokasi ini, para arkeolog menemukan benda yang kemungkinan adalah besi pemanggang dan perapian di samping struktur yang dibuat dari gambut.

Ada juga kemungkinan situs Viking lainnya yang terletak di Sop's Arm di Newfoundland dan mencakup serangkaian "perangkap" yang dipercaya digunakan untuk menjebak hewan besar seperti caribou.

Perangkap ini disusun dalam garis lurus, dan arkeolog percaya bahwa Viking bisa mendorong hewan menuju perangkap di mana binatang bisa terperangkap dan tewas. Pada kemungkinan situs Viking ketiga, terletak di Nanook di Pulau Baffin, peneliti menemukan artefak yang mungkin telah digunakan untuk produksi logam dan sisa-sisa struktur yang mungkin telah dibangun oleh Viking.

Bangsa Viking, Bajak Laut Penjelajah
Kapal Viking, Kredit snopes.com

Mitos Bangsa Viking

Banyak persepsi modern tentang Viking berasal melalui propaganda Katolik. Setelah hancurnya beberapa fasilitas Kristen dan hilangnya peninggalan yang tak terhitung jumlahnya dari harta simpanan gereja, maka pihak Katolik berusaha untuk merendahkan mereka.

Hingga sampai pada aturan hukum Ratu Victoria dari Inggris, dimana Viking masih digambarkan sebagai orang-orang biadab dan barbar. Selama abad ke 19 dan ke 20, persepsi mulai berubah ke titik di mana bangsa Viking digambarkan sebagai bangsa glamor dengan helm bertanduk, kebanggaan budaya dan kecakapan mereka yang selalu ditakuti dalam pertempuran.

Berkaitan dengan mitos Viking populer yang diciptakan melalui kesalahan persepsi, berikut ini adalah persepsi yang terbukti jelas hoax menurut catatan sejarah:

1. Viking memakai helm bertanduk

Bangsa Viking tradisional nyatanya tidak memakai penutup kepala, mereka hanya mengenakan kulit dan helm logam sederhana sebagai pelindung. Ide di balik helm bertanduk ini muncul dari kebangkitan Viking selama pemerintahan Victoria.

2. Viking adalah bangsa kotor dan tidak terawat

Arkeolog malah menemukan bukti adanya dari sisir, sendok dan peralatan berdandan lainna yang menunjukkan bahwa orang-orang Viking sangat tertarik untuk menjaga kebersihan pribadi.

3. Viking menghabiskan waktu untuk merampok dan berperang

Merampok memang terbukti merupakan salah satu sumber pendapatan mereka, namun banyak bangsa Viking memulai pertanian sekembalinya mereka ke tanah air mereka, dimana istri-istri mereka merawat pertanian dan peternakan selama musim penyerbuan Viking.

Ketika mereka pulang dari penyerbuan, mereka kembali kepada rutinitas normal mereka di pertanian.

4. Viking adalah tentara tunggal

Faktanya karena lokasi geografis yang sulit, orang-orang Skandinavia menyebar keluar untuk menghemat lahan pertanian yang terbatas. Selain itu, penetrasi orang-orang Kristen memaksa mereka membuat banyak kesatuan divisi besar tentara di antara orang-orang yang masih menyembah dewa Nordic tradisional.

Jadi mereka tidak terbentuk secara solid melainkan dari banyak bagian-bagian terpisah dari masyarakat mereka.

5. Bangsa Viking adalah orang-orang yang besar dan berotot

Kenyataannya tidak demikian, malah karena musim panas yang pendek, tanaman akan sulit untuk tumbuh dan sumber daya sering menjadi langka.

Akibatnya, banyak orang Skandinavia jauh lebih kecil dari yang biasa digambarkan karena sumber makanan yang terbatas.

Bangsa Viking, Bajak Laut Penjelajah
Rumah panjang Viking di pantai Norwegia.
Kredit: Tyler Olson | Shutterstock

Sementara kondisi hidup di daerah Skandinavia yang keras dan alam yang sulit, banyak orang-orang Viking menderita kelangkaan sumber daya, dan mereka mendirikan rumah mereka melalui jarak yang jauh tanpa kepemimpinan yang nyata.

Selama era Viking Age, orang-orang Skandinavia mampu membuat dorongan kuat ke dunia luar dan menciptakan reputasi yang tercatat di sepanjang sejarah. Sementara beberapa orang Viking menjelajah ke luar didorong oleh nafsu kekayaan, namun banyak juga bangsa Viking yang mencari hubungan ekonomi yang lebih damai dengan negara-negara sekitarnya. jadi kebuasan bangsa Viking secara faktanya tidak selalu seperti yang digambarkan dalam film-film dan novel.

Mereka menjelajah karena didorong oleh tekanan alam yang kejam tanpa ampun, beberapanya memang menjadi barbar, namun sebahagiannya tidak seperti itu.

Propaganda keyakinan dan kebencian mungkin telah membuat reputasi bangsa Viking selalu buruk, namun sekali lagi, sains dan waktu yang membentuk kemajuan zaman perlahan-lahan telah membuka kenyataan yang sebenarnya.

Disisi lain, apa yang dilakukan oleh bangsa Viking masih merupakan hal umum yang dilakukan oleh bangsa lain di zaman tersebut, dimana banyak kerajaan dan negara menyerbu untuk menguasai suatu wilayah demi kepentingan mereka sendiri, sementara viking menyerbu tidak untuk menguasai suatu wilayah, mereka menyerang, merampok untuk kemudian pergi pulang kembali ke kampung halaman mereka tanpa harus menjajah wilayah yang telah mereka taklukkan.

Terlepas dari sebahagian bangsa Viking yang bersifat barbar, namun mereka tercatat di dalam sejarah sebagai bangsa penjelajah lautan yang gagah berani, bajak laut yang mengarungi lautan hingga ke timur jauh, yang hanya keluar menyerang bukan untuk menjajah, namun untuk merampok, menghancurkan dan kabur bersama barang jarahan untuk di bawa pulang kepada keluarga mereka demi bertahan hidup di negeri mereka yang kejam dan buas. Semoga menambah pengetahuan anda dan Wassalamualaikum.