King Leopold II, Setan Dari Belgia
Sejarah
Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Dalam sejarah dunia, banyak kasus pembantaian biasanya dapat dengan mudah dapat diidentifikasi sebagai perbuatan keji dari seorang yang di cap diktator atau penguasa bertangan besi, dan pada umumnya mereka disejajarkan dengan Hitler atau Stalin. Namun, standarisasi ini tidak berlaku jika yang menjadi korbannya adalah bukan warga kulit putih. Kita bisa melihat contohnya, seperti tragedi kedatangan setan colombus yang membantai jutaan warga asli benua Amerika, serta bagaimana suku Aborigin mendapat perlakuan mengerikan dari pendatang kulit putih.
King Leopold II - Sang Pembantai Rakyat Afrika
Hingga dalam tulisan kali ini yang akan menuliskan tentang bagaimana warga Afrika menjadi korban pembunuhan luar biasa mengerikan yang dilakukan kolonialis. Dan kita mengetahui, selama pihak korban adalah manusia non kulit putih, maka pelaku kejahatan luar biasa tersebut tidak akan disejajarkan dengan tokoh-tokoh setan pembantai lainnya, mengapa? Inilah kebusukan sejarah, indoktrinasi dari berbagai kepentingan, baik agama, politik dan ketimpangan psikologi pemilik kepentingan itu sendiri.
Beranjak dari hal diatas, King Leopold II sudah seharusnya disejajarkan bersama dengan Hitler, Stalin dan diktator lainnya dari dunia modern. Namun faktanya, mengapa setan ini berada diposisi yang berbeda? Hello? Ini serasa sangat lucu bahwa faktanya setan ini sangat jarang menjadi bagian dari buku-buku sejarah, dan efeknya, tidak banyak orang yang tahu dengan tindakan dan perbuatannya.
Leopold II sebagian besar dikenang sebagai pendiri Kongo Free State, sebuah negara yang saat ini dikenal sebagai Republik Demokratik Kongo. Tapi apa yang banyak kita tidak tahu adalah bahwa setan Leopold ini membunuh lebih dari 10 juta orang di Kongo dan mengeksploitasi wilayah beserta sumber alamnya. Leopold memerintah dari tahun 1865 dan untuk selama 44 tahun ke depan hingga ia mati.
King Leopold II - Manusia yang menewaskan lebih dari 10 juta orang, namun tidak dilihat sebagai manusia yang menjijikkan |
Leopold Sang Penakluk? Atau Bedebah?
Leopold II percaya bahwa agar negara Belgia bisa menjadi sukses, maka belgia harus mengalihkan perhatiannya ke arah penjajahan. Dalam sebuah surat Leopold yang dikirimkan kepada saudaranya pada tahun 1888, Leopold menulis "Negara harus kuat, makmur, dan memiliki koloni sendiri.
Bahkan Leopold mulai melakukan penjajahan sebelum ia menjadi Raja dari warga negara yang terjajah. Dia memulai proses kolonisasi Kongo pada tahun 1876, dengan mengadakan sebuah perusahaan holding swasta.
Sebagaimana penjajah Belanda yang pada awal mulanya menyamarkan penjajahan dengan topeng perusahaan yang disebut VOC. Penjajahan yang dilakukan Leopold juga pada awalnya menyamar sebagai sebuah perusahaan asosiasi internasional di bawah nama "International African Society".
Dia menyewa Henry Stanley pada tahun 1878 dengan tujuan tunggal untuk mengeksplorasi koloni di wilayah Kongo. Setelah beberapa manuver diplomatik, Leopold akhirnya mendirikan Kongo Free State pada tahun 1885. Negara kongo sendiri lebih luas 76 kali lebih besar daripada wilayah Belgia.
Leopold menjadikan Kongo sebagai sumber daya alam, tidak hanya mengeksploitasi sumber daya yang ada, dia juga memaksa orang-orang Kongo membayar pajak yang sangat besar ke Belgia. Leopold mulai mengekspor gading, tapi karena dia tidak mendapatkan hasil yang diharapkan, ia memindahkan bisnisnya ke tanaman karet.
Selama masa penjajahan ini, Leopold telah menempatkan seluruh warga Kongo hidup di bawah perbudakannya. Dan dia tidak melakukan sendirian dalam pekerjaan kotor ini, sebagai seorang Raja yang memiliki tentara dan jenderal untuk melakukan perintah dan menegakkan hukum di wilayah jajahan.
Dia melakukan pembantaian dahsyat dengan estimasi jumlah korban 10 hingga 15 juta orang. Ini sebuah genosida. Namun hebatnya, bahkan halaman Wikipedia untuk Sejarah genosida sendiri, tidak pernah menyatakan genosida yang setan Leopold lakukan di Kongo.
Alasannya sederhana, Belgia mendapatkan begitu banyak keuntungan dan manfaat dari penjajahan mereka atas Kongo, dan bahwa nama Leopold sendiri tidak akan pernah disebutkan sebagai seorang yang sadis, haus darah ataupun diktator.
Leopold memberlakukan putusan hukuman dengan mendirikan kamp-kamp eksekusi, penyiksaan dan penganiayaan kelas berat yang dilakukan bawahannya atas orang-orang Kongo. Dia juga memiliki tentara pribadinya di negeri malang tersebut.
Leopold Sang Raja Pembangunan? Atau Bangsat?
Salah satu alasan mengapa Leopold II masih belum dianggap sebagai diktator dan belum termasuk sebagai salah satu manusia paling biadab terbesar dalam sejarah manusia adalah, bahwa ia dinyatakan dan diingat karena ia telah membangun proyek-proyek perkotaan, pekerjaan umum dan banyak bangunan di Belgia.
Tentu saja, ia menggunakan uang dari keuntungan yang dia dihasilkan lewat penjajahannya di Kongo. Proyek-proyek tersebut membuatnya mendapatkan julukan "Raja Pembangunan". Bangunan-bangunan tersebut meliputi arena pacuan kuda Hippodrome Wellington, Maria Hendrikapark, Royal Museum for Central Africa, Taman Duden di Brussels dan banyak lagi. Termasuk bangunan utama di Brussels, yakni Antwerpen dan Ostend.
Tentu saja, Leopold membangun banyak bangunan pribadi di luar Belgia. Dia juga membangun di dalam negerinya sendiri, memperluas dasar istana Royal Palace of Laeken. Dia juga menyumbangkan banyak hartanya untuk Belgia, dan karena detail ini ia dipuji di Belgia, dan mengabaikan tangan kotornya di Kongo, meskipun faktanya ia telah membunuh lebih dari 10 juta orang.
Kutipan Leopold Si Pembantai
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Raja biadab dan pikirannya, kita akan melihat beberapa kutipan yang digunakanya selama pidatonya pada tahun 1883. Dalam pidato tersebut, Leopold mencoba untuk menjelaskan patriotisme di Belgia, tentang, bahwa apa yang mereka lakukan di Kongo adalah sah, dan bahwa mereka perlu untuk mengkristenkan "negro". Berikut adalah beberapa kutipan dari pidatonya.
- Ajarkan para negro untuk melupakan pahlawan mereka dan memuja kita. Jangan pernah beri kursi untuk negro yang datang mengunjungi anda. Jangan memberinya lebih dari satu batang rokok. Jangan pernah mengundang mereka untuk makan malam, meski ia memberi anda ayam setiap kali anda tiba di rumahnya.
- Mereka tahu untuk membunuh, untuk tidur dengan istri orang lain, berbohong dan menghina adalah perbuatan buruk. Itu harus diakui, anda tidak perlu mengajar mereka apa yang mereka sudah tahu.
- Aksi anda akan diarahkan langsung pada orang-orang muda, karena mereka tidak akan memberontak ketika direkomendasi oleh pendeta misionaris, meski bertentangan dengan ajaran-ajaran orang tua mereka. Anak-anak mereka harus belajar ini.
- Mereka harus mematuhi apa yang misionaris kristen rekomendasikan, yang akan merupakan ayah dari jiwa mereka. Anda harus bersikeras pada penyerahan total dan ketaatan mereka, hindari sesuatu yang bisa mengembangkan semangat mereka di sekolah-sekolah, ajar siswa untuk membaca dan bukan untuk alasan.
- Kristenkan orang Negro agar mereka tetap selamanya tunduk pada penjajah kulit putih, sehingga mereka tidak akan pernah memberontak terhadap pengekangan terhadap mereka yang terus berlangsung. Ucapkan setiap hari, bahwa kebahagiaan mereka adalah tangisan, karena Kerajaan Tuhan bagi mereka.
Seorang warga Kongo bernama Nsala Wala tertegun melihat potongan tangan dan kaki anak perempuannya. Foto di ambil oleh Alice Harris yang bekerja sebagai seorang misionaris di Kongo |
Well emosi muda, membaca kutipan-kutipan setan Leopold di atas, entah kenapa darah saya menjadi mendidih. Dan ternyata saya tidak sendiri, ada banyak orang yang marah dengan kebiadaban yang dilakukan pria gila tersebut, salah satunya adalah seorang penulis ternama, Mark Twain.
Ia mencoba menunjukkan kepada dunia tentang kebiadaban King Leopold II, Mark Twain menulis sebuah tulisan pada tahun 1905, dengan judul "King Leopold's Soliloguy". Buku ini diterbitkan dalam empat bahasa, Inggris, Jerman, Prancis dan Italia. Dalam tulisannya tersebut, Twain menggunakan sindiran politik untuk mengkritik Leopold dan aturan kejamnya di Kongo.
Twain lebih memfokuskan pada pendekatan bahwa Raja Leopold II menganggap dirinya sebagai orang yang dikirim oleh Tuhan untuk menginjili negara Kongo.
Leopold mengklaim bahwa ia tidak menggunakan uang pemerintah untuk keuntungan pribadinya, dan bahwa klaim tersebut dibuat oleh orang yang tidak percaya pada dirinya. Leopold mengklaim satu-satunya tujuannya adalah kristenisasi di Kongo, dan siapa saja yang mengkritiknya, ia anggap adalah sebuah penghujatan.
Dalam buku tersebut, Mark Twain juga menyebutkan pembantaian yang dilakukan Leopold dilakukan pada tahun 1899 dengan mengirimkan Zappo zaps untuk mengumpulkan pajak secara paksa.
Video dibawah berisi rekaman sejarah pembantaian yang dilakukan oleh King Leopold II.
Warning: Video berisi gambar yang mungkin sangat menganggu.
Meskipun Genosida Kongo tidak termasuk pada halaman Wikipedia. Namun apa yang sekarang disebut sebagai Republik Demokratik Kongo terdaftar dalam referensi dalam Perang Kongo Kedua, yang juga disebut sebagai Perang Dunia Afrika dan Perang Besar Afrika, di mana sisi konflik regional memburu dan membunuh warga Bambenga, sebuah etnis yang diperbudak dan menjadi korban kanibal.
Kanibalisme dan perbudakan adalah kejahatan menghebohkan yang sudah seharusnya dimasukkan ke dalam catatan sejarah, namun tetap saja sebuah keanehan jika sebuah konflik perang Kongo ini menjadi referensi sejarah, dan lantas bagaimana orang kulit putih yang menjadikan warga Kongo sendiri menjadi budak di perkebunan, penyiksaan di kamp-kamp konsentrasi dan kristenisasi serta menewaskan 10-15 juta orang Kongo malah tidak tercatat sama sekali. Ini tentu sangat tidak fair ya kan?
Anda lihat, ketika anda membunuh sepuluh juta orang Afrika, anda tidak akan disebut 'Hitler'. Artinya, nama anda tidak akan hadir untuk melambangkan kejahatan. Nama anda dan gambar anda tidak akan menghasilkan ketakutan, kebencian, dan kesedihan.
Korban anda tidak akan bisa berbicara tentang itu dan nama anda tidak akan diingat. Namun akan berbeda hasilnya jika yang menjadi korban adalah warga kulit putih. Kita ambil contoh Osama Bin Laden.
Leopold hanyalah salah satu dari ribuan orang lainnya yang membantu membangun supremasi kulit putih baik sebagai narasi ideologis maupun realitas material dalam kolonialisme dan penyebaran keyakinan. Dalam hal ini saya tidak akan berpura-pura tidak tahu bahwa ia adalah sumber dari segala kejahatan di Kongo.
Dia memiliki jenderal, prajurit, dan manajer yang melakukan penawaran dan penegakan hukum yang gila. Dia adalah kepala dari suatu sistem, dan layak disebut sebagai Colombus-nya Afrika, dan seharusnya juga disejajarkan dengan nama-nama setan pembantai haus darah lainnya. Dan dengan semua hak istimewa orang kulit putih kaya belgia yang diperoleh dari genosida Kongo tetap tidak terjamah.
Maka para korban imperialisme akan selalu di redam, seperti biasanya, mereka di seting agar tidak terlihat. Agar kesan keistimewaan kolonialisme selalu tampak anggun dengan topeng tenang yang menjijikkan. Selanjutnya, anda bisa memutuskan sendiri. Semoga bisa mengambil pelajaran dan Wassalamualaikum.