Manusia Hyena Dari Ethiopia
aneh unik
Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Hyena, hewan predator asli benua hitam ini bisa dibilang benar-benar makhluk yang aneh. Meski dikelompokkan sebagai anggota keluarga kucing, namun penampilan Hyena dan banyak tingkah lakunya sangat menyerupai anjing.
Manusia Hyena
Dengan empat spesiesnya yang sangat berbeda, jenis Hyena tutul membunuh apa yang mereka makan sementara jenis hyena dengan garis di tubuhnya adalah tipe pemulung yang biasanya selalu memakan mangsa sisa predator lainnya. Lalu keanehan lainnya, yakni tertawa, seolah-olah terdengar begitu manusiawi dan maniak sehingga keunikan hewan ini dituliskan oleh Shakespeare di As You Like It dan sangat mungkin telah membuat hyena mendapat tempat khusus dalam berbagai cerita.
Bersamaan dengan itu maka menjadi tak mengherankan dari cerita rakyat terntang hyena bercampur dengan cerita tentang sihir, terbongkarnya makam, plus penculikan anak-anak. Namun, itu tidak cukup untuk menakut-nakuti seorang anak manusia di sebuah negeri Afrika yang kini mendapat julukan sebagai Hyena Men of Ethiopia.
Seorang pria bernama Abbas Yusuf dipercaya telah menjadi salah satu dari dua Hyena Men di dunia. Dia menerima karir aneh ini berawal dari ayahnya, ia mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
"Ayah saya selalu bersyukur bahwa saya melanjutkan pekerjaan bagus yang telah dia mulai dan saya akan meneruskannya kepada anak-anak saya ketika saya bertambah tua."
Sementara ayahnya sendiri, Yusuf Mume Salleh, telah mengakhiri pekerjaannya memberi makan hyena selama 45 tahun, dan sejak 13 tahun yang lalu, Abbas dan Mulugeta Wolde Mariam, beserta Hyena Men lainnya, melanjutkan apa yang banyak orang yakini selama berabad-abad dari sebuah praktek tua memberi makan hyena liar dengan tangan, dan terkadang mulut ke mulut di hadapan wisatawan.
Abbas tinggal di kota berdinding bernama Haras di Ethiopia timur dan disitulah praktik pemberian makan hyena diyakini telah dimulai. Dan ini juga adalah awal dari terkaitnya masalah hyena sejak pembangunan tembok setinggi 13 meter di abad ke 16 oleh Emir Nur Ibn Mujahid dimulai.
Tembok tersebut memang melindungi kota dari para penyerbu, tetapi menyebabkan masalah sampah karena binatang liar tidak bisa lagi berkeliaran di jalanan untuk memakan sampah organik.
Dan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibangunlah pintu gerbang khusus untuk Hyena dan untuk membiarkan hewan pemulung sanitasi ini masuk. Praktek tersebut berhasil dan menjadi bagian dari budaya lokal untuk memberi makan hyena yang berarti hewan ini tidak akan memakan ternak penduduk.
Bahkan dengan keakraban mereka dengan hewan ini, penduduk setempat memulai tahayyul dengan memprediksi panen yang baik atau buruk berdasarkan berat hyena. Hari suci Asyura malah bercampur dengan memperingati kepercayaan ini. Di sisi lain, perilaku misterius hyena dengan tawanya yang menakutkan telah menyebabkan munculnya cerita tentang penculikan anak-anak dan serangan hewan.
Hyena Men mengatakan:
"Hyena tidak pernah menyerang orang-orang Harar setelah ayahku mulai memberi mereka makan, kecuali jika anda menyakiti bayi mereka."
Untuk membuktikan ucapannya ini, Abbas mengatakan bahwa ia memiliki bayi hyena di rumahnya yang tidur di kamarnya. Dan kemudian ia menunjukkan aksi memberi makanan dari mulut ke mulut. Untuk menunjukkan kepada pengunjung di masjid bahwa hyena tidak berbahaya, dia membiarkan hewan-hewan tersebut mengambil daging mentah dari mulutnya sendiri.
Apakah ini semua merupakan sebuah pertunjukan bagi pengunjung? Banyak hal tampaknya segera berubah begitu saja setelah para pengunjung pergi, dan mereka mungkin berusaha untuk percaya bahwa hewan buas berbahaya bisa menjadi jinak dengan perlakuan khusus.
Penduduk setempat percaya bahwa Abbas dapat berbicara dengan hyena dan terkadang meminta ia untuk berbicara pada Hyena agar hewan pemangsa tersebut tidak mengganggu sapi mereka. Manusia Hyena ini sepertinya menerima kepercayaan dan takdirnya. Ia berkata;
"Saya diistimewakan oleh Tuhan untuk menjadi teman baik bagi hewan-hewan yang disalahpahami."
Well, manusia Hyena dari Ethiopia ini sekali lagi telah membuktikan bahwa adakalanya manusia bisa saja di mengerti oleh beberapa kumpulan hewan, meski tidak menutup kemungkinan hewan buas bisa saja menyerang mereka kapan saja.
Namun ini membuktikan adanya salah satu titik temu bagi manusia untuk bisa lebih akrab dengan alam tempat tinggal kita ini. Tentu saja dengan kita mengerti alam dan sifatnya, saya rasa kita semua mungkin tidak akan lagi atau setidaknya mengurangi konflik dengan berbagai makhluk lainnya yang tinggal bersama kita.
Saya percaya, dengan menghormati alam, maka secara tidak langsung kita telah mengenal salah satu dari bagian terdalam diri kita sendiri sebagai makhluk yang istimewa. Semoga anda berfikir dan Wassalamualaikum.