Pertempuran Monte Cassino

Pertempuran Monte Cassino

Pertempuran Monte Cassino

terimakasih.eu.org. Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Pasukan sekutu mencapai ujung barat Jalur Gustav Jerman di Italia pada pertengahan Januari 1943. Posisi utama Jerman umumnya berada di sepanjang lembah dari Sungai Rapido, Sungai Liri, dan Sungai Garigliano. Pihak Jerman mendirikan posisi di atas pebukitan Monte Cassino, yang mendominasi lembah-lembah, namun mereka tetap berada di luar biara historis Benediktin terdekat di bawah perintah Marsekal Lapangan Albert Kesselring.

Pihak sekutu telah bersiap untuk merebut wilayah ini dari genggaman tentara Jerman, dan dalam sejarah perang dunia ke dua, pertempuran ini merupakan salah satu yang paling sporadis yang melelahkan sekaligus menimbulkan korban jiwa yang signifikan, the batle of monte cassino!

Pertempuran Monte Cassino 17 Jan 1944 - 18 Mei 1944

British X Corps, yang terdiri dari divisi infanteri ke-56 dan divisi infanteri 5, awal mula menyerang pada tanggal 17 Januari 1944, melintasi sungai garigliano yang berada di dekat pantai di sepanjang 20 mil. Dua hari kemudian, divisi infanteri ke-46 Inggris menyerang di dekat persimpangan sungai garigliano dan sungai liri.

Sebagai tanggapan, pasukan Divisi 29 Panzergrenadier Jerman dan Divisi 90 Panzergrenadier didatangkan dari Roma, Italia untuk memperkuat pertahanan, dan tiba pada tanggal 21 Januari. Apa yang dianggap sebagai serangan utama, dilakukan oleh divisi 36 AS, dimulai tak lama setelah matahari terbenam pada tanggal 20 Jan 1944.

Pasukan resimen 141 dan resimen 143 berhasil melintasi sungai rapido, namun serangan balasan Jerman yang telah siap menunggu dari Divisi 15 Panzergrenadier menyebabkan korban yang sangat banyak dari pihak sekutu, dan Amerika akhirnya dipaksa kembali melintasi sungai pada pertengahan pagi pada tanggal 21 Januari.

Setelah matahari terbenam, kedua resimen AS mendirikan posisi baru di sisi seberang sungai, hanya untuk kemudian terusir lagi setelah fajar pada tanggal 22 Januari, Resimen 143 AS dihancurkan pada pagi hari, sementara Resimen 141 AS dihancurkan pada malam hari. Dalam usaha ini pasukan sekutu gagal menyeberangi sungai rapido, Divisi 36 AS menderita kehilangan pasukan sebesar 2.100 korban jiwa.

Pada tanggal 24 Januari, divisi 34 infanteri AS, di dukung pasukan kolonial Maroko Prancis, menyeberangi sungai rapido di sebelah utara Cassino dimana medannya tidak sesuai untuk kendaraan bagi kedua belah pihak. Pasukan infanteri tersebut terlibat dalam pertempuran sengit untuk minggu berikutnya, dan pada tanggal 1 Februari, pasukan divisi 44 infanteri Jerman yang telah menghadang sekutu terpaksa mundur ke arah Monte Cassino, yang akhirnya memungkinkan pasukan sekutu memiliki pijakan kokoh di sisi sungai yang dikuasai pihak Jerman sebelumnya.

Pertempuran Monte Cassino
Pasukan Jerman dengan senapan mesin MG42 menghadang sekutu dalam pertempuran Monte Cassino

Pertarungan sengit terus berlanjut, namun tentara Amerika pada umumnya dapat merengsek maju, menguasai Point 445 pada 7 Februari dan terus menyerang, tetapi gagal untuk mengambil alih Point 593 segera setelahnya.

Sebuah serangan baru terhadap Monte Cassino diluncurkan pada tanggal 8 Februari, namun setelah tiga hari pertempuran sengit, tidak ada keberhasilan sama sekali, serangan tersebut dibatalkan pada tanggal 11 Februari. Sementara Amerika menderita korban yang sangat berat dalam usaha yang gagal untuk maju, namun tentara Jerman menderita demikian pula.

Sebenarnya, divisi garis depan Jerman telah mengalami tingkat korban yang tinggi sehingga beberapa jenderal Jerman bertanya-tanya apakah ujung barat Jalur Gustav harus ditinggalkan untuk mendukung garis pertahanan berikutnya ke wilayah utara yang sudah dipersiapkan, namun Kesselring menolak gagasan semacam itu.

Sementara itu, pasukan sekutu meluncurkan Operation Shingle dengan mendaratkan 36.000 orang pasukan di Anzio, Italia pada tanggal 22 Januari 1944. Dalam upaya untuk menegaskan tekanan pada jalur Gustav dalam koordinasi untuk serangan selanjutnya terhadap Anzio, kemudian Operation Avenger diluncurkan.

Serupa dengan usaha pertama untuk mengambil Monte Cassino, di pihak sekutu, yang sebagian besar terdiri dari pasukan Selandia Baru dan Gurkha India dalam serangan ini menderita korban yang sangat berat dari tembakan artileri yang akurat dari tentara Jerman ke arah lembah-lembah dimana pasukan sekutu berada.

Karena tembakan artileri Jerman ini dilakukan dari atas, tentu saja memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, kepemimpinan pihak Sekutu percaya bahwa tentara Jerman pastinya memiliki pos pengamatan di dekat atau di dalam biara Benedictine. Misi pengintaian udara dilakukan di atas biara tersebut tidak secara konsisten menghasilkan bukti bahwa memang ada tentara Jerman yang ditempatkan di dalamnya.

Pemboman Biara Benedictine - Monte Cassino

Beberapa jendral pihak sekutu percaya bahwa pasukan Jerman belum menggunakan lokasi lahan yang tinggi di halaman biara, dan semua upaya harus dikeluarkan untuk mencegah tentara Jerman melakukan hal itu. Pada tanggal 11 Februari, Brigadir Harry Dimoline, yang bertindak sebagai komandan Divisi 4 India, meminta pemboman udara ke biara tersebut, yang kemudian disahkan oleh Letnan Jenderal Bernard Freyberg kepada angkatan udara.

Pengeboman tersebut disetujui dan pada tanggal 15 Februari, dengan 229 pesawat pembom berat dan menengah AS menjatuhkan 1.150 ton bom peledak dan pembakar berkekuatan tinggi, menghancurkan hampir semua struktur bangunan, tidak hanya pemboman dari udara, ditambah lagi dengan tembakan artileri juga.

Keesokan harinya, saat penembakan artileri berlanjut, 59 pesawat pembom tempur berusaha menghancurkan apa pun yang masih tersisa. Point 593, titik kuat Jerman di bawah biara yang diserang sekutu gagal di dihancurkan pada awal Februari, bahkan hampir tidak tersentuh oleh serangan tersebut. Menariknya, pasukan sekutu gagal melancarkan serangan masiv dari darat segera setelah pemboman tersebut dilakukan, meskipun Batalyon 1 Resimen Royal Sussex Inggris dari Divisi 4 India dikerahkan untuk menyerang Point 593, namun tetap mengalami kegagalan.

Biara Monte Cassino hancur menjadi reruntuhan dan dengan demikian tidak lagi bernilai budaya dan sejarah, pasukan Divisi 1 Parasut Jerman malah bergerak masuk dan justru menggunakannya sebagai pos pengamatan, dan inilah yang di khawatirkan pihak sekutu.

Pada malam tanggal 17 Februari 1944, divisi 4 India dan divisi Selandia Baru menyerang kekuatan kekuatan Jerman di Monte Cassino dengan sebuah serangan paralel dari Batalyon 28 dari divisi Selandia Baru berhasil mendirikan jembatan kecil di seberang Sungai Rapido, namun jembatan ini kembali hancur pada keesokan harinya.

Pertempuran Monte Cassino
Pesawat pembom B-17 Flying Fortress membombardir biara Benedictine

Usaha utama ketiga dari pasukan sekutu untuk mengambil alih Monte Cassino diluncurkan pada tanggal 15 Maret 1944, yang dimulai dengan pemboman sporadis yang berlangsung lebih dari tiga jam. Ketika pasukan Selandia Baru mempelopori serangan tersebut, mereka bertemu dengan pertahanan Jerman yang lebih kuat daripada yang mereka prediksi sebelumnya.

Meskipun serangan awal berhasil menguasai beberapa posisi termasuk Castle Hill, Point 165, dan Point 236 sampai dengan 16 Maret, kondisi hujan lebat memperlambat kemajuan pihak sekutu. Menjelang akhir hari pada tanggal 17 Maret, sebuah batalyon pasukan Gurkha India, yang telah merebut Point 435, berada dalam jarak 250 meter dari biara, sementara tentara Selandia Baru bersiap-siap untuk merebut kota Cassino.

Beberapa serangan diluncurkan secara berturut-turut selama beberapa hari berikutnya, dengan kemajuan terbatas diraih dalam setiap serangan, pada tanggal 23 Maret, tanda-tanda kelelahan di pihak divisi sekutu sudah jelas, dan pada tanggal itu juga, Harold Alexander dan Bernard Freyberg keduanya sepakat untuk menghentikan sementara serangan tersebut. Di sisi lain, Divisi 1 Parasut Jerman mulai merasakan tekanan juga, dengan banyak unit pasukannya yang semakin lemah.

Serangan keempat dan juga yang menjadi serangan terakhir terhadap pertahanan Jerman di Cassino, dengan sandi Operation Diadem, diluncurkan beberapa minggu kemudian pada malam tanggal 11-12 Mei 1944. Sebuah pemboman artileri habis-habisan dari Inggris, Amerika, Polandia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan, rentetan senapan mesin milik Prancis menandai dimulainya operasi tersebut, menjelang fajar pada tanggal 12 Mei beberapa unit pasukan sekutu telah menghasilkan kemajuan yang signifikan, terutama keberhasilan divisi 8 India dalam membangun jembatan di atas Sungai Rapido, dengan demikian tank-tank Brigade 1 Lapis Baja Kanada dapat melintasi sungai.

Pertempuran Monte Cassino
Reruntuhan Biara Benedictine setelah pemboman udara yang dilakukan sekutu

Pada tanggal 12 Mei, tentara Polandia secara singkat menguasai Monte Calvario, yang diberi sandi kode Point 593 oleh sekutu, namun pada hari itu juga, kembali lepas dan selanjutnya di bawah kendali pasukan parasut Jerman.

Pada tanggal 13 Mei, pertahanan Jerman mulai goyah di bawah tekanan saat tentara Prancis berhasil menguasai Monte Maio sementara pasukan Angkatan Darat ke-5 AS menguasai beberapa posisi Jerman di lembah sungai liri. Saat posisi Jerman di sepanjang lembah sungai liri mulai jatuh satu per satu, pasukan Korps Polandia meluncurkan apa yang akan menjadi serangan terakhir terhadap Monte Cassino pada tanggal 17 Mei, mereka berhasil menguasai reruntuhan biara di puncak gunung keesokan harinya setelah tentara Jerman mengevakuasi posisi mereka dalam semalam, dan hanya tersisa tiga puluh orang yang terluka parah untuk ditawan.

Tentara Jerman mundur dari jalur Gustav ke Jalur Hitler, 13 kilometer ke utara, yang selanjutnya dinamai sebagai Jalur Senger, pasukan Jerman tahu bahwa hanya masalah waktu saja sebelum posisi ini harus ditinggalkan. Pasukan Polandia dan Kanada menyerang jalur tersebut pada tanggal 23 Mei, dan pada hari berikutnya jalur tersebut berhasil di terobos, memaksa tentara Jerman untuk kembali ke jalur Caesar C, garis akhir pertahanan Jerman di selatan Roma.

Kampanye tempur selama empat bulan yang panjang untuk merebut Monte Cassino menelan kerugian yang tidak tanggung-tanggung, pihak sekutu kehilangan sekitar 55.000 korban jiwa. Sementara, meski mengalami kekalahan, pihak Jerman hanya menderita sekitar 20.000 korban jiwa. Wassalamualaikum.



Timeline Pertempuran Monte Cassino
5 Nov 1943 Italia, Pasukan Inggris di bawah pimpinan Letnan Jenderal Richard McCreery mencapai Monte Camino, sebuah puncak setinggi 3.000 kaki yang menghadap ke Sungai Garigliano dan pintu masuk ke lembah Liri. Di sini, dan di perbukitan di sekitarnya, tentara Jerman telah meletakkan ladang ranjau yang luas dan memasang banyak jebakan serta serangan artileri, mortir dan senapan mesin dari balik bebatuan. Setelah beberapa hari pertempuran liar di udara dingin dan basah, Harold Alexander membatalkan tindakan lebih lanjut agar divisi garis depan dapat beristirahat sebelum mencoba menyerang lagi.
2 Des 1943 Divisi 56 Inggris (London), mengalami kekalahan buruk pada pertempuran sebelumnya untuk merebut Monte Camino, Italia, meluncurkan sebuah serangan baru dan mencapai puncak di bawah gempuran keras, dibutuhkan waktu empat hari pertempuran sengit sebelum posisi tersebut dapat diamankan sepenuhnya
12 Jan 1944 Korps Ekspedisi Prancis Alphonse Juin meluncurkan sebuah serangan ke arah Castel Sant'Elia.
15 Jan 1944 Korps Ekspedisi Pembebasan Perancis mencapai Castel Sant'Elia, Italia.
17 Jan 1944 British X Corps menyerang ujung barat Gustav Line Jerman.
19 Jan 1944 Divisi 46 Infanteri Inggris menyerang posisi Jerman di dekat persimpangan Sungai Garigliano dan Sungai Liri di Italia.
20 Januari 1944 Setelah matahari terbenam, Resimen 141 dan Resimen 143 menyerang melintasi Sungai Rapido di Italia.
21 Jan 1944 Pada pertengahan pagi, Divisi 15 Panzergrenadier menyapu bersih pantai yang di kuasai pasukan AS di sepanjang Sungai Rapido di Italia, yang memaksa pasukan yang selamat untuk ditarik mundur menyeberangi sungai. Pada siang hari, Divisi 29 Panzergrenadier Jerman dan Divisi 90 Panzergrenadier tiba di wilayah tersebut sebagai dukungan. Setelah gelap, Resimen 141 AS dan Resimen 143 melintasi sungai lagi dan mendirikan posisi baru yang tidak stabil.
22 Jan 1944 Divisi 15 Panzergrenadier Jerman menghancurkan posisi baru sekutu di Sungai Rapido di Italia yang didirikan pada malam sebelumnya oleh Resimen 141 dan Resimen 143.
24 Jan 1944 Hitler memerintahkan agar Gustav Line di Italia dipertahankan dengan segala cara. Sementara itu, pasukan Prancis menyerang utara Monte Cassino dan Divisi 34 Infanteri AS menyerang melintasi Sungai Rapido di sebelah utara Cassino.
27 Jan 1944 Jerman meluncurkan serangan balik terhadap pasukan Prancis di dekat Cassino, Italia.
31 Jan 1944 Divisi 34 AS melintasi Sungai Rapido di Italia. Di dekatnya, pasukan kolonial Maroko Prancis dihadang oleh pasukan Divisi 5 Pegunungan Jerman di dekat Cassino dan Monte Belvedere, Italia.
1 Feb 1944 Divisi 44 Infanteri Jerman mundur dari Sungai Rapido menuju Monte Cassino, Italia.
5 Feb 1944 Pasukan AS tiba di pinggiran Cassino, Italia, namun tertahan di luar kota.
7 Feb 1944 Pasukan AS mencapai Point 445, sebuah bukit berjarak 370 meter dari biara di Monte Cassino, Italia.
8 Feb 1944 Pasukan AS mulai melakukan serangan besar terhadap Monte Cassino, Italia.
11 Feb 1944 Korps II AS menyerang Monte Cassino, namun mampu ditahan oleh tentara Jerman. Mayor Jenderal Harry Dimoline dari Divisi 4 India meminta pemboman udara di atas biara di Monte Cassino.
12 Feb 1944 Letnan Jenderal Bernard Freyberg meminta pasukan udara Sekutu untuk melakukan pemboman biara di Monte Cassino, Italia.
13 Feb 1944 Biara bersejarah di Monte Cassino diberi peringatan terlebih dahulu akan adanya pemboman udara yang akan datang.
15 Feb 1944 142 pesawat B-17 Pembom Flying Fortress, 47 pesawat B-25 Mitchell, dan 40 pesawat B-26 marauder menjatuhkan 1.150 ton bahan peledak dan pembakar berkekuatan tinggi di biara bersejarah Benedictine di atas Monte Cassino, Italia. Pengeboman udara didukung dengan tembakan artileri. Di malam hari, Resimen 1 Batalyon Royal Sussex Inggris dari Divisi 4 India menyerang di dekat Point 593, namun gagal untuk menguasai posisinya.
16 Feb 1944 Pemboman dari udara sporadis menyerang biara Benedictine sekaligus menghancurkan situs bersejarah tersebut di Monte Cassino, Italia.
17 Feb 1944 Divisi 4 India menyerang Monte Cassino, namun gagal melakukan kemajuan dan menderita korban berat. Secara paralel, Divisi pasukan Maori Selandia Baru mendirikan jembatan kecil di seberang Sungai Rapido di dekatnya.
18 Feb 1944 Tank-tank Jerman menghancurkan jembatan Batalyon 28 (Maori) di Sungai Rapido di Italia.
2 Mar 1944 Di Gunung Trocchio dekat Cassino, dengan berjalan menyusuri jalan setapak, MayJen Howard Kippenberger, komandan yang di segani dari Divisi 2 Selandia Baru, menginjak salah satu ranjau yang dipasang pada kayu kecil tambang. Salah satu kakinya terlepas dan yang lainnya harus diamputasi.
15 Mar 1944 Pada jam 08.30, usaha sekutu ketiga untuk menyerang Monte Cassino dimulai dengan pemboman berat yang berlangsung lebih dari tiga jam.
16 Mar 1944 Pasukan sekutu terus menyerang Monte Cassino, Italia.
17 Mar 1944 Pasukan Selandia Baru merebut stasiun kereta di Cassino. Di dekatnya, pasukan Gurkha India merebut Point 435 (Bukit Hangman).
18 Mar 1944 Pasukan Selandia Baru menyerang dengan serangan lapis baja dan mengalami kegagalan, kehilangan 17 tank dalam proses tersebut.
19 Mar 1944 Pasukan Inggris dan Selandia Baru menyerang posisi Jerman di daerah Cassino, Italia, membuat kemajuan yang sangat kecil dalam menghadapi Divisi 1 Parasut Jerman.
20 Mar 1944 Divisi 78 Infanteri Inggris bergabung dalam serangan Cassino.
22 Mar 1944 Jenderal Alexander menghentikan serangan frontal di Cassino, Italia.
24 Mar 1944 Serangan Sekutu di Jalur Gustav yang dilakukan terus-menerus masih tidak mampu menembus pertahanan Jerman.
26 Mar 1944 Korps besar Selandia Baru yang berada di dekat Cassino dibubarkan. Pasukan yang bertahan hidup disertakan ke dalam barisan Korps XIII Inggris.
15 Apr 1944 Pertahanan Jalur Gustav Jerman di Italia mulai kendor.
11 Mei 1944 Operation Diadem, upaya Sekutu keempat untuk menyerang Cassino, Italia, diluncurkan pada jam 23.00 dengan 1.660 tembakan artileri yang menembaki posisi defensif Jerman. Pasukan Angkatan Darat AS ke-5 dan pasukan ke 8 Inggris bergerak maju ke posisi Jerman di dukung serangan artileri.
12 Mei 1944 Di dekat Cassino, Divisi 8 India berhasil mendirikan sebuah jembatan untuk memungkinkan tank Brigade 1 Lapis Baja Kanada menyeberangi Sungai Rapido, sementara tentara Polandia terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan Divisi 1 Parasut Jerman di Point 593.
14 Mei 1944 Pasukan kolonial Maroko Prancis menghancurkan pertahanan Jerman di lembah Sungai Liri.
15 Mei 1944 Divisi 78 Inggris bergabung dalam serangan Cassino, Italia saat tentara Jerman mengundurkan diri dari Gustav Line ke Hitler Line 30 mil ke selatan Roma, Italia.
17 Mei 1944 Pasukan Jerman mengevakuasi Cassino. Sementara, penetrasi Prancis dari Gustav Line mencapai 25 mil. Di dekatnya, pasukan Polandia meluncurkan apa yang akan menjadi serangan terakhir pada Monte Cassino.
18 Mei 1944 Divisi 78 Inggris terhubung dengan Korps Polandia di lembah Sungai Liri 3.2 kilometer sebelah barat Cassino.Kemudian pada hari yang sama, tentara Polandia merebut reruntuhan biara Monte Cassino.
19 Mei 1944 Pasukan kolonial Maroko Perancis menjarah desa-desa dekat di Cassino, Italia.
23 Mei 1944 Pasukan Korps II Polandia dan Divisi 1 Infanteri Kanada menyerang Piedimonte, Italia.
24 Mei 1944 Jalur Senger Jerman di selatan Roma, Italia diterobos oleh pasukan Divisi 1 Infanteri Kanada, Divisi 5 Lapis Baja Kanada, dan Korps II Polandia.
25 Mei 1944 Pasukan Polandia menguasai Piedimonte, Italia.