√ Daun Khat, Narkoba Halal Untuk Muslim?

Daun Khat, Narkoba Halal Untuk Muslim?

November 15, 2017

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Pada pukul 4 sore hari, banyak pria yang berjalan di jalan-jalan kota Sana'a sedang dalam keadaan "fly", atau setidaknya hampir, bukan karena mendapat efek dari jenis narkotika yang diproduksi oleh pabrik, tapi mereka "high" dengan khat. Khat adalah sejenis pohon semak yang daun mudanya mengandung senyawa dengan efek yang serupa dengan yang ada di dalam amfetamin atau sabu-sabu.

Khat, Narkoba Halal

Khat sangat populer di banyak negara di semenanjung Arab dan juga di negara-negara Tanduk Afrika, namun di Yaman, ini adalah kecanduan nasional yang parah. Sebanyak 90% pria dan 1 dari 4 wanita di Yaman diperkirakan mengunyah khat, menyimpan gumpalan di sebelah pipi dan khat perlahan-lahan turun ke dalam tubuh dan memasuki aliran darah.

Pendatang baru ke ibukota kuno Yaman ini tidak bisa melewatkan tontonan dimana hampir seluruh populasi dewasa menunjukkan pipi yang penuh dengan kunyahan khat, menyisakan warna kehijauan dari daun dan cabang yang dibuang.

Narkoba untuk muslim?

Bagi banyak peminatnya, khat adalah semacam budaya sosial, setara dengan kopi atau alkohol di Barat. Memang, karena banyak muslim disini menganggap bahwa mengunyah daun khat tidak dilarang oleh Islam, "Khat adalah alkohol untuk umat Islam," kata Yahya Amma, seorang kepala pedagang di Suq Agriculture, salah satu pasar khat terbesar di kota ini. "Anda bisa mengunyahnya dan masih bisa bersholat."

Sifat daun ini sebagai penghasil energi dan penunda lapar dapat membantu mahasiswa fokus pada PR mereka, memungkinkan pekerja yang dibayar rendah untuk bekerja tanpa makan dan menurut pengetahuan setempat, khat juga menawarkan kemampuan kepada pria impoten, dengan kemampuan yang sama yang dicari orang di Barat, seperti layaknya Viagra! Pada malam hari, para lelaki biasanya mengunyah khat dan mengobrol tentang banyak hal adalah bentuk dasar dari sosialisasi di negara arab termiskin ini.

Euforia: Menurut pengguna khat, efeknya mirip seperti amfetamin, menghasilkan euforia tinggi diikuti oleh depresi ringan.

Tetapi para pengkritik khat mengatakan bahwa daun khat ini sedang menghancurkan Yaman. Dengan harga sekantongnya hanya sekitar $5 atau sebesar 70 ribu (jumlah yang biasanya dikonsumsi oleh satu pengguna dalam sehari), maka ini adalah kebiasaan mahal di negara di mana sekitar 45% populasinya hidup di bawah garis kemiskinan. Menurut pemerintah Yaman, sebagian besar keluarga menghabiskan lebih banyak uangnya untuk khat ketimbang makanan.

"Anda duduk membahas semua masalah anda dan mengira anda telah menyelesaikan semuanya, tapi sebenarnya anda belum melakukan apapun dalam empat jam terakhir, karena anda baru saja mengunyah khat dan semua masalah anda benar-benar memburuk," kata Adel al-Shujaa, seorang profesor ilmu politik di Universitas Sana'a dan kepala Asosiasi Yaman Tanpa Khat.

Plus, dia berkata, "Semua keputusan yang anda buat itu buruk karena anda merasa berhasil menyelesaikannya saat anda berada dalam pengaruh khat." Tetapi hal terburuk tentang khat mungkin adalah, narkoba ini sedang mengisap Yaman hingga kering saat ini.

Tanaman khat tumbuh subur di pebukitan yang tinggi di luar kota Sana'a, di mana hampir setiap petak lahan irigasi ditutupi oleh khat. Tidak seperti kopi, yang menurut warga Yaman dulu dibudidayakan disini, khat mudah tumbuh dan mudah di panen. Dan meskipun mengolah dan memproduksi daun khat tidak akan menghasilkan kekayaan secara instan, tidak seperti bunga poppy (Opium) di Afghanistan atau koka di Kolombia, namun daun khat ini tentu memberikan pendapatan lebih baik daripada menanam sayuran, karena itulah hampir semua tanah subur negara tersebut dikhususkan untuk memproduksi khat. Dan khat membutuhkan banyak air, sementara air sendiri cukup langka di Yaman.

Di Yaman, sebagian besar pasar khat berlangsung di malam hari

Lapisan plastik berwarna digunakan untuk melindungi lahan khat, berada dekat dengan kota Ibb Yaman.

Varian khat yang dikenal secara lokal "Chami", yang ditanam di perbatasan Yaman-Saudi, secara luas dianggap sebagai khat dengan kualitas terbaik.

Perkebunan Khat biasanya diairi dua kali dalam sebulan yang mengkonsumsi sekitar 30% air di negara ini, sebagian besarnya dipompa dari jaringan akuifer bawah tanah yang terisi air ribuan tahun yang lalu, dan jaringan air bawah tanah ini akan terisi kembali dengan sangat perlahan oleh curah hujan yang jarang yang merembes melalui lapisan tanah dan batu.

Dengan ledakan industri khat baru-baru ini telah membawa konsumsi air sampai ke titik di mana air tidak lagi terisi ulang secara optimal. Pilihan pemompaan desalinated (Air laut yang ditawarkan) melalui pipa panjang dari pantai terlalu mahal untuk negara miskin semacam itu. Jadinya, Yaman berada dalam bahaya nyata untuk menjadi negara pertama di dunia yang akan kehabisan air.

"Saya mengatakan kepada UNHCR bahwa mereka harus mulai membeli tenda [untuk masyarakat yang akan terpaksa berpindah karena air minum]," kata Michael Klingler, seorang ahli hidrologi dan direktur lokal GTZ, tim bantuan teknis pemerintah Jerman, yang memberi nasihat kepada pemerintah Yaman mengenai masalah pengelolaan air.

Kekeringan besar yang dipercepat oleh budidaya khat serta perpindahan populasi yang dihasilkan dapat berdampak buruk di salah satu negara yang paling rapuh di Timur Tengah ini. Ditambah lagi dengan pemberontakan separatis Syiah Houthi dukungan Iran di selatan mengancam untuk memisahkan negara tersebut, sementara bajak laut dari Somalia mengancam pantai, belum lagi daerah kesukuan tanpa hukum di pegunungan utara yang bisa dijadikan sebagai tempat perlindungan yang potensial.

Tidak bisa berhenti: Bagi banyak orang yang mngunyah khat akan sangat sulit untuk berhenti, bahkan beberapanya mulai mengunyah khat sejak masa kecil

Memang, dengan menghentikan khat akan melipatgandakan jumlah air untuk kebutuhan rumah tangga yang tersedia, kata Klingler, tapi itu mungkin hanya memperlambat terjadinya krisis. Ahli hidrologi tersebut berpendapat bahwa Yaman perlu kembali mengembalikan tata kelola air yang dikumpulkan dari hujan dan mengimpor sebagian besar makanannya dari luar negeri.

Kata Ashraf Al-Eryani, salah satu petugas program lokal GTZ, "Khat memainkan peran besar dalam menjaga orang tetap tenang, dan menjauhkan mereka dari jalanan, tetapi juga menunda perubahan. Sulit untuk meyakinkan orang untuk bertindak sekarang."

Khat adalah daun narkotika yang menginduksi euforia ringan yang populer di Somalia, Yaman dan Etiopia
Narkotika tersebut direklasifikasi sebagai narkoba Kelas C di Inggris
Ada sekitar 20 juta khat pecandu di seluruh negara-negara Tanduk Afrika dan Jazirah Arab
Gangguan mental, mulut dan fungsi hati serta kekerasan geng terkait dengan penggunaan Khat

Orang yang sedang "fly", dapat dilihat dari pupil mata mereka yang membesar dan perilaku yang tidak menentu

Khat di Negara-negara Afrika

Segar, hijau dan alami, segumpal ikatan daun khat akan mudah ditemukan di pasar-pasar di negara-negara Tanduk Afrika yang sepertinya terlihat tidak berbahaya. Tapi, kenyataan yang ada malah tidak seperti itu, daun hijau narkotika yang menghasilkan rasa euforia pada penggunanya, merupakan pemandangan umum di jalanan kota-kota di kawasan ini.

Dengan efek samping yang meliputi penyakit mulut, kerusakan gigi dan, dalam beberapa kasus, menimbulkan gangguan kejiwaan, daun tersebut telah menimbulkan banyak korban dari para pecandunya, yang dalam beberapa kasus, bahkan termasuk anak-anak yang masih berusia enam tahun.

Kehidupan yang hancur: Seorang pria mengalami gangguan mental efek dari kecanduan khat, ia dirantai di dalam rumahnya di kota Harar, Etiopia.

Jika tidak gila, maka akan kehilangan gigi dari penggunaan khat, pria disebelah kanan telah kehilangan giginya namun terus menggunakan versi bubuk dari daun khat tersebut

'Di daerah pegunungan Yaman, akan umum untuk melihat anak-anak berusia enam atau tujuh tahun mengunyah daun khat yang diberikan kepada mereka oleh ayah mereka,' jelas Eric Lafforgue, fotografer di balik semua gambar-gambar ini.

"Anak-anak mengikuti jejak orang tua mereka dan akhirnya kecanduan sejak usia dini." Dan konsekuensi dari kecanduan itu bisa sangat parah, entah ditelantarkan tanpa uang dan tidak dapat bekerja atau menjadi korban maniak terkait narkoba.

Bagi mereka yang mengalami kegilaan akibat khat, mereka akan dirantai di dalam rumah mereka, menunggu psikolog dan bantuan institusi kesehatan mental yang kekurangan pasokan tenaga medis di Yaman, Ethiopia dan Somalia.

Lebih banyak lagi yang menjadi korban kekerasan geng, biasanya karena tidak mampu membayar khat mereka, yang harganya berkisar antara $ 0,5 dan $ 20 perbungkusnya, tergantung pada kualitas dan kesegaran daunnya.

Pecandu khat lainnya ternyata berbahaya bagi orang lain. 'Sifat stimulan khat umumnya diyakini dapat meningkatkan efisiensi, jadi adalah hal biasa para melihat pekerja mengunyah khat saat bekerja,' jelas Lafforgue.

Tidak hanya di Somalia, Somaliland, Yaman dan Ethiopia, khat juga populer di Kenya dan Uganda, di mana ia dikenal sebagai miraa

"Hal yang sama berlaku untuk supir taksi dan bus, tapi sering kali menyebabkan kecelakaan saat mereka tertidur saat mengemudi setelah euforia memudar."

Namun dengan sekitar 20 juta pengguna di negara-negara Tanduk Afrika saja, khat telah menjadi bisnis besar yang juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan menurun, dengan sekitar 500.000 petani di seluruh Tanduk Afrika dan semenanjung Arab yang mengubah lahan pertanian sayuran dan buah-buahan mereka menjadi industri perkebunan daun khat.

Dan dengan begitu banyak ekonomi lokal yang bergantung pada khat, perubahan apapun terhadap permintaan khat bisa menjadi bencana. Kata Lafforgue, efek dari larangan khat di Inggris mulai dirasakan di Ethiopia.

"Bagi ribuan petani kecil dan pedagang di Ethiopia, larangan tersebut telah berdampak buruk," kata Lafforgue. "Khat adalah ekspor terbesar keempat di Ethiopia, menghasilkan lebih dari £ 160 juta Euro atau lebih dari 2.5 trilyun pada tahun 2013 saja."

Geng 571, yang dianggap dipimpin oleh seorang wanita, adalah pemimpin pasar untuk penjualan khat

Banyak wanita Ethiopia percaya bahwa mengunyah khat akan membuat mereka menjadi lebih menarik bagi lawan jenis

Menghasilkan uang: Lebih dari 25.000 kg khat dijual setiap hari di Pasar Adaway Ethiopia saja

Di negara kecil Djibouti, khat masih dijual terbungkus daun pisang tradisional dan tidak memakai kantong plastik

Pasar khat dekat kota Harar di Ethiopia. Dari Harar, khat kemudian diekspor ke tempat tujuan di seberang Jazirah Arab

Tidak semua orang menderita karena khat. Khususnya untuk geng 571 yang berbasis di ibukota Somaliland, Hargeisa, bisnis khat terus berlanjut seperti biasanya. Pemasok terbesar di wilayah ini bisa menjual sebanyak 80 ton daun khat setiap harinya.

"Mereka bahkan memiliki pesawat untuk membawa khat ke Ethiopia atau ke kamp-kamp pengungsi [di Yaman, Lebanon dan Turki], 'kata Lafforgue. "Menurut legenda setempat, geng ini dijalankan oleh seorang wanita yang menghasilkan jutaan dolar per tahun dari narkoba."

Sementara wanita misterius di balik geng 571 mendapatkan manfaat dari khat, namun bagi jutaan pecandu yang tinggal di wilayah ini, masa depan mereka jauh dari kata nyaman.

"Banyak orang kecanduan khat seumur hidup," kata Lafforgue." Ini juga memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan karena khat dijual dalam kantong plastik yang sisa sampahnya mengotori tanah kemana pun anda pergi di Yaman dan Somaliland. Di luar Sana'a, ada jutaan kantong plastik yang mngotori lingkungan. Pemerintah mencoba menghentikan orang-orang yang melakukan itu tapi sepertinya tidak ada yang berhasil. Di Yaman, anda tahu, saat anda mendekati kota tersebut anda mulai melihat kantong plastik di mana-mana. Tutup Eric Lafforgue.

Nah emosi muda,.. Narkoba versi muslim? Alkohol untuk muslim? Sejak kapan sesuatu yang bisa mempengaruhi kinerja kemampuan akal mendapat dukungan dari Islam? Kedengarannya sangat sangat gila, apa yang terjadi di negara-negara diatas sangat miris untuk di bisa dimaklumi. Memang, kondisi yang di istilahkan sedang "fly" atau "high" memiliki definisi yang berbeda dengan mabuk sempoyongan yang diakibatkan oleh minuman keras, namun tetap saja, segala sesuatu yang menganggu kinerja otak tetaplah bukan merupakan barang yang baik.

Bisnis narkoba memang sangat menguntungkan, dengan sangat cepat pula merusak masyarakat dan tatanan yang ada, secara perlahan tapi pasti akan menghancurkan sebuah negara di ikuti oleh berbagai kerusakan yang dibawanya. Saya rasa kita semua setuju, bahwa pikiran sehat tidak akan membutuhkan narkoba, dan saya juga percaya bahwa tanpa narkoba, inspirasi dan ketenangan bisa diraih.

Jadi, kita tentunya tidak ingin menjadi pribadi yang lemah yang mengganggap bahwa tanpa narkoba, maka kreativitas dan kemampuan tidak akan muncul? Terbalik, justru keterikatan dengan narkoba menyebabkan cepat atau lambat akan menghancurkan kehidupan penggunanya itu sendiri dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Jauhi narkoba dan semoga anda berfikir. Wassalamualaikum.

Photografer: Eric Lafforgue untuk dailymail.co.uk

Lintas Service November 15, 2017