La Jument: Mercusuar paling berbahaya di dunia
cerita SejarahHalo emosi muda,.. Assalamualaikum. Terletak di provinsi Brittany, di bagian barat laut Perancis, sebuah semenanjung besar yang membentang menuju Samudra Atlantik yang berbatasan dengan Selat Inggris di utara dan Teluk Biscay ke selatan. Perairan yang berada di antara pantai barat dan pulau Ushant membentuk Laut Iroise.
Mercusuar Paling Berbahaya
Bagian pantai Brittany ini telah lama ditetapkan menjadi salah satu lautan paling berbahaya di Eropa dengan badai yang sering terjadi, gelombang raksasa dan arus kuat. Lebih dari tiga puluh kapal hilang di wilayah ini antara tahun 1888 dan 1904.
Karena itu, garis pantai yang terjal ini dipenuhi dengan mercusuar dan jumlah ini lebih dari sepertiga dari semua mercusuar dan menara penanda yang menerangi pantai Prancis berada di sini. Benteng granit ini telah memperingatkan para pelaut agar menjauh dari bahaya di garis pantai bergerigi ini beserta batuan berbahayanya sejak abad ke-18.
Salah satu mercusuar yang paling terkenal adalah yang dibangun di atas batu yang disebut La Jument, berdiri sekitar 300 meter dari pantai pulau Ushant. La Jument mulai dikenal pada tahun 1989, melalui serangkaian foto yang diambil oleh Jean Guichard yang menampilkan betapa berbahayanya lautan disini.
Pada tanggal 21 Desember 1989, sebuah tekanan rendah yang datang dari Irlandia membawa angin kencang dan gelombang besar setinggi 20 sampai 30 meter yang secara spektakuler menuju ke arah mercusuar ini. Ombak menerobos masuk melalui jendela mercusuar yang lebih rendah, merobek pintu depan, membanjiri menara dan meratakan perabotannya. Penjaga Mercusuar Théodore Malgorn memutuskan untuk berlindung di ruang lentera sambil menunggu untuk diselamatkan.
Di waktu yang sama, seorang fotografer, Jean Guichard berada di Lorient berinisiatif menyewa helikopter untuk mengambil gambar udara dari badai tersebut. Guichard ingin terbang di atas Laut Iroise meski kondisi terbangnya sangat berbahaya.
Helikopter itu berhasil sampai ke La Jument dan melayang-layang di sekitar Guichard untuk mengambil gambar ombak yang menerjang mercusuar tersebut. Di dalam menara, Théodore Malgorn mendengar apa yang dia pikir saat itu adalah helikopter penyelamatnya dan bergegas ke bawah untuk membuka pintu. Pada saat itu juga, sebuah gelombang raksasa naik dari bagian belakang mercusuar dan Guichard mengambil gambar yang kemudian menjadi sangat terkenal di dunia saat gelombang tersebut melanda menara La Jument.
Théodore Malgorn, tiba-tiba menyadari bahwa gelombang raksasa akan menelan strukturnya, ia bergegas kembali ke atas tepat pada waktunya untuk menyelamatkan hidupnya dari cengkraman lautan yang mengamuk.
Mercusuar lain yang patut diperhitungkan adalah Phare de Kéréon atau mercusuar Kereon. Mercusuar ini dibangun di atas gundukan batu kecil bernama Men Tensel yang terletak di sebuah selat yang disebut Passage du Fromveur di antara pulau-pulau di Ushant dan Bannec. Passage du Fromveur memiliki arus pasang surut yang kuat, sering kali bergerak di kecepatan 8 Knot, arus ini adalah yang terkuat kedua di Prancis setelah Razington di Normandia. Akibatnya, laut di sekitar Phare de Kéréon tidak pernah tenang, selalu ada gelombang besar yang mengerikan menabrak tanpa henti. Namun, di bagian dalam mercusuar ini, bagaimanapun juga adalah cerita lain. Lantainya terbuat dari kayu ek dan di hiasi dengan tatanan kayu mahoni dan kayu eboni, dindingnya dilapisi kayu ek dari Hungaria, tangganya dilapisi ubin dengan tempat tidur yang luar biasa indah. Memang, Phare de Kéréon dijuluki "The Palace" atau istana karena interiornya yang mewah.
Mercusuar ini dibangun antara tahun 1907 dan 1916, sebagiannya didukung oleh sumbangan dari Madame Jules Baudy, seorang keturunan Charles-Marie Le Dall de Kéréon, seorang perwira angkatan laut yang dipenggal pada usia sembilan belas tahun selama Revolusi Prancis di abad 18, dan dari situlah mercusuar ini diberi nama.
Ketika Madame Jules Baudy mengetahui bahwa Kementerian Pekerjaan Umum akan memulai pembangunan mercusuar di atas batu "Men Tensel", dia mengusulkan sebuah sumbangan sebesar 585.000 franc dengan syarat nama mercusuar itu dinamai dengan nama keluarganya. Jumlah sumbangan dari Madame Baudy tidak hanya menurunkan total biaya dari negara tetapi juga cukup untuk mengubah interior mercusuar tersebut menjadi tempat tinggal mewah.
Ada aula, dapur dan dua kamar untuk penjaga mercusuar, yang berada di empat tingkat pertama, ruangan tersebut kaya dengan panel pohon ek. Ada juga "ruang kehormatan", yang terletak di tingkat 5 sangat menarik perhatian karena dindingnya yang berjajar dengan dekorasi dari kayu pohon ek Hungaria dengan beberapa panel lengkap dengan relief bergambar bintang mercusuar.
Lantai parket kayunya di susun di atas aspal, dengan dekorasi di tengahnya sebuah gambar arah mata angin berukuran besar yang terbuat dari kayu eboni dan mahoni.
Mercusuar ini dibangun dari granit dengan diameter dasar 4 meter dan berdiri setinggi 48 meter. Api menyala untuk pertama kalinya pada tahun 1916 dan terus bekerja memakai bahan bakar minyak sampai tahun 1972 mulai digantikan dengan energi listrik.
Hari ini mercusuar tersebut tetap menyala didukung oleh baterai, dan dua generator bertenaga angin. Para penjaga masih bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan yang benar hingga tahun 2004 dimana mulai sejak saat itu mercusuar tersebut sepenuhnya berfungsi otomatis. Semoga menambah pengetahuan anda, terimakasih dan Wassalamualaikum.
Kredit foto: Jean Guichard, dan Frédéric le Mouillour.
Kredit foto: Jean Guichard, dan Frédéric le Mouillour.