Mencari Jejak Peradaban Dunia Bawah Tanah

Mencari Jejak Peradaban Dunia Bawah Tanah

Mencari Jejak Peradaban Bawah Tanah Misterius

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Di zaman eksplorasi modern ini, banyak perhatian telah diberikan pada apa yang ada di luar bentangan bumi kita serta apa yang berenang di kedalaman paling gelap dari lautan kita yang belum terjelajahi, namun area yang tampaknya kurang mendapat perhatian secara signifikan adalah dunia yang terletak di bawah kaki kita sendiri, terkurung di malam hitam yang tak pernah berakhir di bawah kita.

Kehidupan Di Bawah Lapisan Bumi

Di sini gua-gua dan jaringan bawah tanah terbentang dan berliku-liku dalam jarak yang sangat jauh, terkadang menyimpan penemuan baru di luar impian terliar kita. Namun, perkiraan yang paling aneh dan membingungkan, di tempat-tempat yang berada di dalam bumi kita ini adalah peradaban aneh tidak dikenal yang telah diklaim telah lama ada di bumi, tetap samar dan belum dikonfirmasi.

Meliputi segala hal, di mulai dari raksasa, alien, monster dan dugaan keberadaan artefak religius yang telah lama menghilang secara misterius, inilah beberapa klaim paling aneh tentang peradaban yang hilang yang diduga berada di kedalaman lapisan bawah dunia yang kita kenal.
Dalam keyakinan agama-agama samawi (Islam, Yahudi dan Kristen), ada keyakinan bahwa bumi yang kita tinggali ini memiliki lapisan sebanyak 7 lapis yang masing-masing memiliki kehidupan tersendiri. Bahkan tidak hanya dalam keyakinan-keyakinan samawi saja, banyak kepercayaan kuno lainnya juga memegang kepercayaan ini.

Budhisme dan Hinduisme bahkan memiliki kisah panjang tentang kepercayaan dunia bawah ini. Dan salah satu klaim yang paling tidak masuk akal dari sebuah peradaban bawah tanah tersebut dirinci dalam sebuah buku terlaris di tahun 1956 berjudul The Third Eye (Mata ketiga), masuk dalam sebuah laporan otobiografi yang diduga dari seorang pria bernama Tuesday Lobsang Rampa, yang menguraikan pengalamannya di Chakpori Lamasery, di Tibet.

Di antara kekayaan keanehan dalam buku ini adalah operasi Rampa untuk mengebor sebuah lubang di kepalanya dengan tujuan melepaskan kekuatan mental misterius, Mata Ketiga tituler, dan dugaan penemuan aneh tubuhnya sendiri yang telah dimumikan dari inkarnasi kehidupan sebelumnya, dan laporan lain yang membuat rasa penasaran adalah tentang penemuan dunia bawah tanah yang luas yang dibangun oleh entitas tak di kenal tepat di bawah ibukota Tibet, Lhasa.

Sebuah biara di Tibet

Di sini, di bawah istana Dalai Lama (Pemimpin spiritual Budhisme Tibet), dia bergabung dengan seorang biksu untuk mengeksplorasi sebuah sistem gua yang dindingnya dihiasi simbol dan gambar aneh hasil karya tangan-tangan tak dikenal.

Setelah satu terowongan turun ke kegelapan, Rampa mengaku telah menemukan sebuah gua besar dengan danau bawah tanah dan langit-langit yang begitu tinggi sehingga dia tidak dapat melihat ketinggiannya karena cahaya tidak sampai ke ujung tebing yang melonjak di atasnya.

Di sini, dinding-dinding itu menyimpan diagram geometris dan diagram aneh lainnya, juga gambar raksasa dan mesin yang tidak pernah dia bayangkan, bersamaan dengan tulisan tak di kenal dalam bahasa asing yang membingungkan. Mereka kemudian mengambil sisi jalan yang mengarah ke suatu daerah dengan sebuah "Rumah Hitam, "Di situlah berlindung tiga sarkofagus yang terbuat dari batu hitam halus, mirip dengan obsidian dan ditutupi dengan simbol aneh yang tampaknya seperti sebuah peta bintang.

Di dalam ini adalah tubuh dari makhluk-makhluk aneh, yang oleh biksu yang menemaninya menjelaskan sebagai mayat "Dewa-dewa" kuno, yang telah datang ke dunia ribuan tahun sebelumnya. Rampa mengatakan tentang jenazah-jenazah kuno ini demikian:

Aku melihat lagi, kagum dan terpesona. Tiga sosok emas, telanjang, terbaring di depan kami. Dua laki-laki dan satu perempuan. Setiap baris, setiap tanda dengan tepat dipancarkan oleh emas. Tapi ukurannya! Wanita itu sekitar sepuluh kaki panjangnya berbaring, dan yang lebih besar dari kedua laki-laki itu tidak di bawah lima belas kaki. Kepala mereka besar dan agak kerucut di puncak. Rahangnya sempit, dengan mulut kecil dan tipis. Hidungnya panjang dan tipis, sementara mata tenang dan sangat lelap. Tidak terlihat mati, mereka tampak seperti tertidur.

Hal lain yang mungkin menjadi lebih aneh lagi saat mereka melanjutkan perjalanan mereka melalui jaringan tanah yang kompleks dari gua, terowongan, dan lorong-lorong. Di dalam kegelapan yang menyesakkan di bawah bumi.

Rampa mengklaim bahwa mereka menemukan makhluk-makhluk fantastis yang tidak pernah dia lihat sebelumnya sedang bermain-main, dan juga ruangan yang terang benderang tersembunyi di balik panel dinding geser, yang memiliki sederet mesin terbengkalai aneh dengan tujuan yang tidak bisa dia duga. 

Ketika tur ini selesai, Rampa mengklaim bahwa saat itu dia mendapatkan kemampuan baru untuk bisa melihat menembus waktu, dimana dia bisa melihat penglihatan ke zaman kuno ketika raksasa misterius yang dia lihat menguasai bumi.

Rasanya cukup luar biasa kisah tentang pembicaraan ras raksasa bawah tanah kuno ini terdengar, sayangnya tidak mungkin untuk memverifikasi semua kisah ini, Tidak ada bukti yang pernah diajukan selain hanya laporan ini, dan sebenarnya ada banyak perdebatan mengenai identitas asli Rampa, atau apakah ini hanya hoax belaka. Kita mungkin tidak akan pernah tahu.

Manusia Raksasa Penghuni Dunia Bawah

Cerita tentang ras kuno yang bertubuh sangat besar yang mendiami tempat-tempat gelap di dunia kita ini sebenarnya jauh lebih banyak, dan kisah lain tentang raksasa bawah tanah berasal dari negara bagian Missouri, di Amerika Serikat.

Pada tahun 1885, New York Times memuat sebuah kisah yang benar-benar mengejutkan tentang sebuah kota bawah tanah kuno yang telah ditemukan pada kedalaman 360 kaki saat menggali sebuah poros untuk sebuah tambang batu bara di dekat Moberly di Randolph County, Missouri.

Dua orang pria bernama David Coates dan Mr. George Keating, lalu menyelidiki kedalaman poros tersebut untuk menyelidiki apa yang ditemukan di bawah sana, dan kemudian mereka mengklaim bahwa mereka menemukan sebuah kota bawah tanah yang sangat besar yang digambarkan oleh mereka demikian:

Lapisan lengkung lahar keras dan tebal di kota yang terkubur, jalanan yang secara teratur ditata dan ditutupi oleh dinding batu yang dipotong dan diolah dengan gaya yang cukup bagus, meski cukup kasar. Ada aula seluas 30 x 100 kaki ditemukan dengan bangku batu dan alat yang kesemuanya dideskripsikan untuk layanan mekanis. Pencarian lebih lanjut mengungkapkan patung dan gambar yang terbuat dari komposisi yang sangat mirip dengan perunggu, kurang berkilau. Sebuah air mancur batu ditemukan, terletak di sebuah lapangan atau jalan yang luas, dan darinya aliran air murni sempurna mengalir, yang ternyata mengandung kapur.

Ini adalah hal yang cukup aneh untuk ditemukan di bawah tanah di Missouri, tetapi dalam keruhnya koridor yang nyaris tak tertembus ini, kedua pria tersebut mengaku telah menemukan sisa-sisa dari penduduk kota tersebut, yang rupanya telah berada dalam kegelapan yang tidak terganggu selama ribuan tahun, dan digambarkan sebagai sosok raksasa yang ukurannya jauh lebih besar daripada manusia biasa. Keanehan lainnya digambarkan demikian:

Tulang kaki diukur, tulang paha empat setengah kaki, tibia empat kaki tiga inci, menunjukkan bahwa ketika hidup, sosok itu berukuran tiga kali lebih besar dari manusia biasa, dan memiliki kekuatan dan kecepatan otot yang luar biasa. Tulang kepala telah terpisah di dua tempat, sagital dan coronal suturis telah hancur. Alat-alat yang ditemukan mencakup pisau perunggu dan pisau batu, palu batu granit, gergaji logam yang cukup kasar, tapi benar-benar logam, dan yang lainnya memiliki karakter serupa, tidak begitu halus, tidak begitu akurat dibuat seperti yang sekarang dibuat oleh mekanik terbaik kita, tetapi mereka menunjukkan keterampilan dan bukti peradaban maju yang mengagumkan.

Mencari Jejak Peradaban Dunia Bawah Tanah

Yang membuat cukup frustasi dari cerita diatas yakni, artikel tersebut menyebutkan explorasi selanjutnya akan diluncurkan, namun tidak ada berita lainnya mengenai dugaan penemuan tersebut. Luar biasa sekali bukan? Kota raksasa kuno di Amerika Utara ini kemudian terlupakan dalam kabut waktu.

Mengapa ini harus terjadi? Tentu saja ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa ini adalah sangat mungkin hanya fiksi yang sayangnya memang hal seperti itu biasa terjadi pada waktu zaman itu, namun ada rumor bahwa penemuan fenomenal itu memang sengaja ditutupi, sangat mungkin oleh kelompok Smithsonian.

Semacam sebuah persekongkolan konspiarasi lainnya sebagai sebuah organisasi bayangan yang bertugas untuk mengaburkan dan mengubur seluruh penemuan arkeologi aneh, seperti saat itu diduga mereka juga yang mengatur untuk menutup-tutupi penemuan sebuah peradaban bawah tanah yang ditemukan di bawah Grand Canyon.

Apakah kota aneh ini pernah ada? Dan kalau begitu apa yang terjadi pada tulang raksasa itu? Tidak ada yang tahu, tidak pernah disebutkan dan tidak pernah disinggung lagi, dan kota bawah tanah yang hilang di Missouri tetap merupakan keanehan sejarah lainnya.

Teori Bumi Berongga
Ilustrasi Teori Bumi Berongga

Gagasan tentang raksasa bawah tanah semacam itu mungkin terkait dengan Teori Bumi Berongga (Hollow Earth Theory), yang sedikit banyaknya menyatakan bahwa di dalam planet kita ini terdiri daripada lapisan batu, remah, dan magma adalah dunia yang penuh dengan kehidupan dan bahkan hadir dengan miniatur mataharinya sendiri, semua yang berada jauh di dalam kerak berongga yang kita berjalan di atasnya.

Gagasan lainnya bisa di telusuri akarnya dalam keyakinan agama samawi yang menyatakan bahwa bumi ini memiliki lapisan-lapisan, dan sampai pada abad ke-17, Edmund Halley mengusulkan pada tahun 1692 bahwa bumi ini terdiri dari serangkaian cangkang bola yang kesemuanya saling mengorbit di sekitar inti berongga, sebuah gagasan yang diimpikannya dalam usaha untuk menjelaskan berbagai kemisteriusan perbedaan dalam pembacaan kompas.

Dan di dalam masing-masing cangkang ini, ia berteori, bisa jadi ada wilayah yang mampu menyimpan kehidupan dan bahkan peradaban.

Gagasan itu terus berlanjut, dan mengalami semacam evolusi, menjalani berbagai penambahan dan pengulangan sampai tidak lagi hanya pada serangkaian cangkang berlapis, tapi hanya satu dunia luas terbaring di dalam ruang hampa di bawah kita.

Memang, pada masa itu, teori tersebut mendapatkan popularitas seperti itu sehingga diterima sebagai fakta oleh banyak orang, dan bahkan diyakini oleh mereka yang berada dalam komunitas ilmiah saat itu. Gagasan bahwa ada dua pintu masuk utama ke dunia bawah tanah ini, yang terletak di Kutub Utara dan Selatan, kemudian di ikuti oleh beberapa ekspedisi dari orang paling terkenal yakni John Cleves Symmes, Jr. di tahun 1822, yang tetap menjadi pendukung vokal dari konsep tersebut dan benar-benar yakin akan validitas teori tersebut hingga kematiannya.

Meskipun pada akhirnya konsep Hollow Earth menjadi teori yang tidak disukai lagi, namun hal ini tetap dipegang teguh oleh orang-orang percaya hingga sampai hari ini, dan ada sejumlah buku serta situs website yang mencoba mendapatkan kepercayaan untuk itu, serta secara tidak langsung pula mendapat dukungan dari komunitas Flat Earth Society, dimana para pendukung teori Bumi Datar juga banyak yang mempercayai bahwa ada kehidupan di lapisan bawah bumi meski mereka menolak teori bumi bulat berongga.

Lapisan bumi datar
Dalam model teori bumi datar, langit dan bumi memiliki masing-masing 7 lapis, dimana tiap lapisan bumi dipercaya memiliki kehidupan

Meskipun ada banyak cabang dari teori inti dasar Bumi berongga, detail umum yang menarik dari banyak gagasan ini adalah bahwa hewan dan manusia yang tinggal di sana berukuran lebih besar daripada makhluk yang mendiami bumi atas seperti kita.

Orang-orang raksasa dari peradaban ini sering digambarkan sebagai nenek moyangnya orang-orang kuno, dan mereka sangat maju dengan teknologi terowongan melalui tanah di mana tempat mereka tinggal dan bukti keberadaan mereka dapat dideteksi oleh kita. Menurut Hollow Earth "Truthers," kisah peradaban dan raksasa bawah tanah kuno ini dapat dilihat sebagai bukti ideologi mereka yang maju.

Alien Di Bawah Lapisan Bumi?

Raksasa dan peradaban bawah tanah di dalam bumi berongga tentu merupakan gagasan aneh bagi sains modern, meski teori umum modern saat ini juga masih merupakan teori juga, namun terlepas dari toeri yang ada, klaim lain tentang orang asing yang tinggal di bawah bumi, dan mungkin salah satu klaim paling aneh dari kota-kota di bawah tanah ini muncul dalam edisi 29 Januari 1934 dari LA Times. 

Dalam artikel tersebut yang ditulis oleh Jean Bosquet, menceritakan tentang penemuan menakjubkan dan teori aneh dari seorang insinyur geofisika bernama G. Warren Shufelt, yang percaya bahwa dia benar-benar berhasil menemukan dan membuktikan bahwa ras manusia misterius kuno yang dia sebut “Lizard People” (Manusia Reptil/Manusia Kadal) telah mendirikan sebuah sistem gua bawah tanah yang luas di bawah wilayah Los Angeles ribuan tahun yang lalu.

Menurut artikel tersebut, Shufelt mengetahui tentang kompleks bawah tanah ini dari seorang pria tua Amerika bernama Macklin, yang konon menjelaskan kepadanya bahwa ini adalah satu dari tiga kota yang hilang yang berada di sepanjang pantai Pasifik, dan kota ini telah dibangun oleh sebuah ras yang terlupakan, mungkin bangsa reptilians atau sejenisnya.

Legenda mengatakan bahwa makhluk-makhluk ini telah mundur ke bawah tanah setelah bencana "Lidah api besar" yang berukuran beberapa ratus mil lebarnya yang telah menghancurkan segala sesuatu yang ada dalam jangkauannya sekitar 5.000 tahun yang lalu. Artikel ini menjelaskan kompleksitas berikut ini:

Kota yang hilang, digali dengan bahan kimia kuat oleh manusia reptil, bukan dengan mencungkil dan sekop, dikeringkan ke laut, dari situ terowongannya dimulai, menurut legenda yang ada. Ombak yang lewat setiap hari di dalam serta di luar portal terowongan bawah dan memaksa udara masuk ke terowongan atas, memberikan ventilasi dan "membersihkan dan mensanitasikan terowongan bawah. Kamar besar di kubah perbukitan di atas kota labirin menampung 1000 keluarga "Dengan gaya bangunan tinggi" dan persediaan makanan yang langgeng dari varietas ramuan disimpan di katakombe (Bangunan bawah tanah) untuk memberi makanan bagi ras ini selama beberapa waktu selama api berikutnya masih menyapu bumi.

G. Warren Shufelt dengan salah satu perangkatnya
G. Warren Shufelt dengan salah satu perangkatnya

Di dalam kota bawah tanah ini diduga banyak emas padat berukuran empat kaki panjangnya dan lebar empat belas inci, yang bertuliskan dengan sejarah umat manusia, serta artefak dan harta tak ternilai harganya yang tak terhitung jumlahnya.

Shufelt terpukau oleh cerita yang luar biasa ini, dan menjelajahi daerah untuk mencari kota yang hilang ini. Akhirnya dia berhasil menemukannya melalui "Sinar Radio X-rays," yang menunjukkan kepadanya serangkaian terowongan, gua, dan katakombe yang rumit, serta deposit emas, "Di atas area yang membentang dari Perpustakaan Umum di West Fifth street ke Museum Southwest, di Museum Drive, di kaki gunung Mt. Washington. "Shufelt menjelaskan penemuannya yang luar biasa dan sifat dunia bawah ini demikian:

Saya tahu bahwa saya berada di atas pola terowongan, dan saya telah memetakan arah terowongan, posisi ruangan besar yang tersebar di sepanjang rute terowongan, begitu juga dengan posisi deposit emas, tapi saya tidak dapat memahami maknanya.

Klaim Shufelt berlanjut bahwa ia telah berhasil membuat peta sistem sementara menggunakan peralatannya, dimana ia dapat memotret foto X-Ray dari tiga puluh tujuh tablet emas legendaris yang ada, tiga di antaranya bagian sudut barat dayanya terputus.

Dia juga sampai pada kesimpulan bahwa manusia reptil ini telah sangat maju di zaman mereka, dengan terowongan dan ruangan dengan jenis semen canggih yang jauh lebih kuat daripada yang dimiliki manusia. Dia percaya bahwa dia telah menangkap bukti dari semua ini, dan dia diduga juga telah meluncurkan penggalian untuk menggali ke kedalaman bumi untuk mencapai kota yang hilang secara misterius itu.

Artikel tersebut mengatakan bahwa ia berhasil menggali sampai 250 kaki menuju tujuan ini, dan ia memiliki rencana untuk mencapai hingga kedalaman 1.000 kaki, namun tidak ada perkembangan lebih lanjut mengenai kemajuan ini atau apa yang telah berhasil ia temukan. Memang, Karena ini adalah satu-satunya laporan yang menyebutkan tentang manusia reptil Los Angeles dan kota mereka, sekali lagi tidak jelas apakah ini adalah sekedar laporan fiksi atau penemuan itu memang nyata yang akhirnya sengaja ditutup-tutupi. Apapun itu, ini adalah sebuah kisah super aneh.

Dunia Bawah Tanah Jepang

Kita mennuju ke Jepang, di mana tidak hanya dikatakan sebagai tempat peradaban bawah tanah misterius berada, namun juga tempat di mana teori tentang The Lost Ark of the Covenant (Tabut perjanjian yang hilang) yang legendaris dan artefak lainnya diduga terkubur disini.

Tabut Perjanjian adalah semacam peti yang di percaya menampung 10 perintah Alkitab yang diturunkan oleh Allah kepada Musa AS di atas gunung Sinai, dipercaya memiliki kekuatan untuk menghancurkan musuh dari orang-orang yang memilikinya.

Ada banyak catatan tentang Tabut yang di duga melepaskan kekuatan perkasanya. Pada tahun 1.400 SM, ketika Yosua memimpin orang Israel melintasi Sungai Yordan ke Tanah yang di janjikan, Tabut tersebut dikatakan menyebabkan air berhenti mengalir dan mengering, sehingga mereka semua dapat melintasi tanpa hambatan. Pada kesempatan lain, bangsa Israel mengepung kota Yerikho, dengan perintah Tuhan agar Tabut itu diangkut mengelilingi kota sekali sehari selama tujuh hari sambil meniup sangkakala dari tanduk domba. Pada hari ketujuh, orang Israel bersorak dengan teriakan yang menggelegar, serta merta tembok kota Yerikho yang sangat dahsyat itu roboh ke tanah, sehingga orang-orang Israel dapat masuk. Tabut tersebut juga digunakan untuk melawan orang Filistin dalam pertempuran, dengan harapan bahwa senjata ampuh ini akan membantu bangsa Israel untuk menang. Namun, Tuhan tidak memerintahkan orang Israel untuk berperang dengan tentara Filistin, dan merasa tidak senang bahwa Tabut itu akan digunakan tanpa persetujuan-Nya. Selanjutnya, orang-orang Israel kalah dalam perang dan Tabut tersebut di kuasai oleh orang Filistin yang berharap bahwa mereka dapat memanfaatkan kekuatan sucinya yang besar. Sayangnya bagi mereka, bukan malah menjadi sekutu yang hebat, Tabut tersebut terbukti menjadi kutukan bagi mereka, menyebabkan datangnya kemalangan dimanapun Tabut itu berada, seperti penyakit dan bahkan wabah tikus. Setelah tujuh bulan dimana Tabut tersebut tidak membawa apa-apa selain kesengsaraan, orang-orang Filistin mengembalikannya kepada orang Israel dan dibawa ke desa Beth-shemesh. Disini sekali lagi Tabut tersebut menunjukkan kekuatannya ketika sekelompok besar penduduk desa yang merasa penasaran memutuskan untuk melihatnya dan seketika tertimpa kemurkaan-Nya. (Warning: Kisah tentang Tabut di atas mungkin memerlukan verifikasi lebih lanjut.)

Tabut itu akhirnya dipindahkan ke Yerusalem, setelah itu lenyap ke dalam gelombang sejarah yang hilang setelah orang Babel menjarah kota itu antara tahun 597 dan 586 SM. Sejak saat itu, benda ini menempati posisi kedua setelah Holy Grail sebagai benda peninggalan bersejarah yang paling banyak dicari setelah kehilangannya, dan ada banyak orang yang telah mencoba mencari dan gagal menemukannya, meninggalkan banyak pertanyaan di belakangnya.

Apakah Tabut tersebut telah hancur? Apakah benda itu tersembunyi sebelum penjarahan Yerusalem? Apakah telah dicuri? Ini adalah misteri sejarah yang agung, pertanyaan yang tidak ada jawaban pasti, tetapi ada banyak dari kita yang telah mencoba memikirkannya untuk mencari jawabannya.

Ilustrasi bangsa israel membawa Tabut perjanjian
Ilustrasi bangsa Israel membawa Tabut mengelilingi kota Jericho

Ada seorang pria tampaknya yakin bahwa ia memiliki jawabannya, dan dia sangat yakin bahwa Tabut tersebut kini berada di sebuah tempat terakhir yang tidak mudah untuk ditebak orang, yakni di gunung Tsurugi, di prefektur Tokushima, Jepang.

Pada tahun 1930-an, seorang mahasiswa bernama Masanori Takane melihat beberapa kesamaan yang aneh antara Alkitab dan sebuah buku mitos Jepang legendaris yang disebut Kojiki ("Record of Ancient Matters"), dan dia menyimpulkan bahwa Tabut Perjanjian telah berakhir tersembunyi di dalam gunung Mt Tsurugi.

Dia sangat yakin akan hal ini, pada kenyataannya, bahwa pada tahun 1936 dia memulai sebuah proyek selama 3 tahun untuk mulai menggali gunung tersebut demi mencari jejak yang hilang, yang mungkin bisa mengungkap semua kemisteriusan sejarah tentangnya.

Di gunung yang diyakini suci ini, mereka dilaporkan telah menemukan sebuah jaringan terowongan dan ruangan yang diukir dari batu karang, yang diperkirakan oleh Takane di bangun oleh beberapa makhluk dari ras kuno yang mungkin bertujuan untuk menyembunyikan sesuatu yang penting.

Penggalian 3 tahun kemudian terus berlangsung hingga 20 tahun, dengan kelompok lain bergabung dalam beberapa dekade ini. Salah satu ekspedisi tersebut di tahun 1952 menarik banyak perhatian saat seorang mantan laksamana angkatan darat bernama Eisuke Yamamoto menemukan sesuatu yang tampaknya seperti koridor marmer di dalam gunung, serta mumi manusia yang telah terurai.

Anehnya, Takane dan Yamamoto tiba-tiba dan tanpa bisa dijelaskan menghentikan seluruh penggalian lebih jauh dan berhenti untuk mencoba menemukan Tabut tersebut tak lama setelah penemuan ini. Mengapa? Tidak ada yang tahu.

Satu penggalian lagi dilakukan oleh seorang pemburu harta karun bernama Yoshun Miyanaka pada tahun 1956, namun usahanya dihentikan dengan proyek pemerintah yang disebut Tsurugi-san Quasi-National Park, lokasi tersebut dijadikan sebagai wilayah cagar alam yang meliputi gunung Tsurugi dan sebagian besar wilayah disekitarnya pada tahun 1964.

Dan dengan status baru ini sebagai cagar alam otomatis membuatnya ilegal untuk melakukan penggalian arkeologi di gunung Tsurugi, dan Miyanaka terpaksa meninggalkan ambisinya dengan tangan hampa. Ini juga berarti bahwa tidak ada orang lain yang bisa mencari Tabut di sini, dan semua artefak, terowongan, koridor, dan mumi yang ditemukan di dalam gunung ini kemungkinan akan selamanya tetap menjadi teka-teki tak terpecahkan.

Kita dibiarkan bertanya-tanya siapa yang akan menggali kompleks bawah tanah ini, mengapa mereka melakukannya, dan apakah Tabut Perjanjian benar-benar berakhir di Jepang? Mungkin saja masih terkubur di sana di dalam kegelapan abadi. Memang, sampai hari ini, tidak diketahui di mana Tabut Perjanjian itu berada, atau bahkan bukti nyata apa pun bentuknya untuk menunjukkan bahwa Tabut itu bahkan benar-benar nyata adanya.

Tentu ada cerita lain di luar sana tentang peradaban dan struktur misterius yang hilang terkubur di dalam bumi di bawah kita, dan ini hanya beberapa kisah yang saya tulis di antara banjirnya kisah-kisah lain yang membahas topik yang sama. Tampaknya kadang-kadang di kedalaman ini, mungkin makhluk-makhluk asing ini tidak tersentuh selama ribuan tahun, sama misteriusnya dan disalahpahami sebagai tempat paling jauh dari jangkauan atau kedalaman laut kita yang terdalam.

Apa yang menjadi akar dari kasus yang kita lihat di sini? Siapakah orang-orang ini dan apakah mereka pernah ada atau apakah cerita seperti ini terlalu tinggi? Jika mereka nyata maka siapa mereka? Penduduk dunia bawah, penghuni bumi berongga, alien, ras yang hilang, sesuatu yang lain?

Tidak ada yang tahu. Banyak dari kita mungkin tidak memikirkan apa yang ada di bawah kaki kita saat kita menjalani kehidupan kita sehari-hari, namun bersembunyi dalam kegelapan yang terus-menerus adalah rahasia dan misteri yang tetap terkubur, dan mungkin akan selalu demikian. Namun selalu ada benang merah dari berbagai pola kemisteriusan semua ini. Pola yang sama yang menenun jawaban bagi kita yang sudi untuk menggunakan otak, berpikir dan menemukan kebenaran. Ya semoga kita semua mau untuk selalu berpikir. Sekian, terimakasih dan Wassalamualaikum.

"Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi" (Taha, 20:6-7).

“Mereka berkata: Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. (Al Kahf, 18:95,97).

“Allahlah yang menciptakan tujuh langit ; dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah maha berkuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya Allah ilmuNya benar-benar meliputi segala sesuatu”.[Ath-Thalaq/65: 12].