Investigasi Iblis Valak dan Film Holywood

Investigasi Iblis Valak dan Film Holywood

Investigasi Iblis Valak dan Film Holywood

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Kita bertemu lagi dengan tajuk post misteri. Nah tentunya kita tahu salah satu pemeran antagonis dalam film horor modern yang menakutkan adalah sebuah entitas menyeramkan yang bernama Valak, dari film horor hit The Conjuring 2, pada tahun 2016, Annabelle: Creation  di 2017, dan 2018 dalam film The Nun.

Siapa Iblis Valak?

Sosok setan menyeramkan dengan wajah bengis nan mengancam dan pastinya amat menyeramkan wajahnya serta memakai pakaian biarawati, Valak hadir dan berhasil membuat gaung kepanikan penonton seperti sebagaimana kehadiran sosok iblis jahat yang seharusnya, level horor langsung meningkat, dan mungkin akan muncul di lebih banyak lagi dalam film yang akan datang.

Namun, apakah ada dasar dalam kebenaran pada mitologi setan ini yang disajikan di film-film tersebut? Apakah Valak pernah ada atau apakah ini hanya sebuah konstruksi murni dari ilusi Hollywood? Jawabannya mungkin cukup mengejutkan anda.

Mungkin menarik bagi sebagian orang untuk mengetahui bahwa kekuatan jahat dari film-film yang dikenal sebagai "Valak" memang didasarkan pada mitologi nyata, meskipun tentu saja para pembuat film mengambil beberapa kebebasan modifikasi dengan bahan sumber yang beragam. Valak yang disebut juga sebagai Valac, Ualac, Valu, Volac, Volach, dan Coolor atau Doolas, telah dijelaskan dalam berbagai Grimoires (Kitab Sihir) selama berabad-abad, pertama kali disebutkan dalam naskah yang disebut The Clavicule of Solomon atau The Lesser Key of Solomon, yang sebagian besar didedikasikan untuk melakukan cara-cara magis dalam memanggil dan mengendalikan makhluk halus baik yang jahat maupun yang jinak.

Dalam halaman grimoire ini tercantum nama-nama 72 setan yang konon telah dikalahkan oleh Raja Salomo (Nabi Sulaiman), serta ritual dan mantra untuk bagaimana menyulap dan menghalau mereka, dan setan yang berada dalam posisi ke-62 yang terdaftar tidak lain adalah Valak. Catatan lengkap tentang itu pernah saya tulis dalam artikel tahun lalu yang berjudul: Membedah Kitab Sihir Ars Geotia Luciferian.

Investigasi Iblis Valak dan Film Holywood

Setan khusus yang satu ini digambarkan sebagai Presiden Besar Neraka, mengendalikan legiun setan dan memiliki kekuatan, kecerdasan, dan kekuatan yang luar biasa untuk menemukan harta apa pun jenisnya. Dalam beberapa teks kemudian Valak diberi kemampuan untuk mengendalikan ular, dan memang mereka yang memanggil setan ini juga dikatakan diberi kekuatan ini pula.

Dalam penampilannya, Valak sama sekali tidak mirip biarawati, pembangkitannya akan muncul dengan sosok seorang anak laki-laki bersayap sedang menunggangi naga berkepala dua yang tangguh dan menakutkan, dan keputusan untuk membuat iblis terlihat seperti seorang biarawati adalah keputusan yang benar-benar kreatif yang dibuat oleh pembuat film.

Bahkan, namun sebenarnya Valak tidak pernah digambarkan seperti seorang biarawati bahkan sama sekali dan tidak ada hubungannya dengan biarawati. Kitab sihir The Lesser Key of Solomon mengatakan tentang Valak:

Roh ke enam puluh dua adalah Volac, atau Valak, atau Valu. Dia adalah Presiden kuat dan agung, dan tampak seperti seorang anak dengan sayap malaikat, menunggangi naga berkepala dua. Tugasnya adalah memberikan Jawaban Benar dari Harta Karun Tersembunyi dan untuk memberitahu di mana Ular dapat ditemukan. Yang akan dia bawa kepada Exorciser tanpa ada paksaan atau Kekuatan yang dipekerjakannya. Dia memimpin 38 Legions roh, dan demikian segelnya juga.

Valak yang menyeramkan dan kejam ini juga muncul dalam banyak Grimoires lain, seperti dalam kitab Johann Weyer yakni Pseudomonarchia Daemonum, Liber Officium Spirituum, the Munich Manual of Demonic Magic, dan  Fasciculus Rerum Geomanticarum, serta teks asli di mana kehadirannya disebut dalam Lesser Key of Solomon, buku-buku sihir seperti ini dianggap sangat ofensif dan menyimpang bagi Gereja kekristenan sehingga ditempatkan pada Indeks Buku-Buku Terlarang Vatikan pada tahun 1599.

Yang menariknya, buku-buku itu sebaliknya sangat populer bagi para imam gereja di jaman itu, dan banyak yang menyimpan salinan rahasia yang disimpan jauh dari pengetahuan Vatikan. Terselip di sudut paling gelap dari perpustakaan mereka, dan malah sebenarnya buku sihir seperti itu sangat populer di Eropa secara keseluruhan.

Beberapa Iblis yang disebutkan dalam The Lesser Key of Solomon
Beberapa Iblis yang disebutkan dalam kitab sihir The Lesser Key of Solomon

Jadi, meskipun biarawati dari film-film ini secara vulgar didasarkan pada mitologi Valak sang iblis, namun gambaran itu sebenarnya telah cukup terpelintir dan melengkung jauh dari kenyataan yang sebenarnya.

Memang, penyelidik paranormal populer, Ed dan Lorraine Warren, yang juga tokoh dalam film tersebut, tidak pernah menyebutkan Valak dalam file kasus nyata yang pernah mereka hadapi, dan iblis valak sebenarnya hanyalah sebuah cara yang dikaitkan pada kasus kasus ganjil Amityville dan Enfield Poltergeist, jadi bisa dibilang Iblis Valak ini hanya menjadi kambing hitam dari film, bahkan mungkin si Iblis Valak ini sendiri benar-benar tidak tahu bahwa namanya telah di catut dalam film horor.

Yang menariknya, sepotong pengetahuan gelap lainnya dari film-film yang berhubungan dengan Valak disajikan dalam film The Nun, dan mengambil bentuk biara tua yang menyeramkan di Rumania, ruang gelap di mana entitas gaib meneror pada tahun 1950-an.

Ini juga merupakan kebebasan kreatif dengan kaitannya dengan pengetahuan tentang iblis, karena Valak sama sekali juga tidak terhubung dengan biara semacam itu dan ini hanyalah cara bagi para pembuat film untuk membuat semacam versi supernatural dari film The Name of the Rose, berdasarkan Novel penulis Italia Umberto Eco dengan nama yang sama, tetapi lokasinya sebenarnya masih didasarkan pada tempat yang memang nyata, sebuah tempat yang memiliki sejarah yang cukup menyeramkan.

Biara ini disebut CârÈ›a Monastery atau Abbey of CârÈ›a, dan terletak di Rumania tepatnya di Transylvania selatan, dan setiap adegan yang digambarkan dalam film tersebut sangat real dengan lokasi keberadaan biara tersebut, meskipun film itu tidak benar-benar di ambil di sana. Adalah bekas biara Benediktin, yang sekarang disebut gereja Lutheran Evangelis, dibangun pada awal tahun 1200-an oleh biarawan Cistercian, juga disebut Benediktin dan “Biarawan Putih,”.

Dikatakan bahwa para biarawan rahasia yang menyebut tempat terpencil ini sebagai rumah mereka, tempat dimana mereka akan berpuasa sepanjang tahun, mereka semua tidur di atas jerami dalam satu kamar. Hari-hari mereka dihabiskan untuk bekerja dan berdoa, makanan mereka hanya keju dan daun beech, serta mereka terkenal dengan pertanian, metalurgi, dan pembuatan bir ales.

Kehidupan mereka adalah kehidupan yang sangat sederhana, yang dimaksudkan untuk mencerminkan ketaatan yang ketat dari Peraturan Santo Benediktus, dengan keberadaan hidup yang sederhana dan kerja kasar keras adalah cara hidup bagi mereka, yang mereka teruskan sampai akhirnya mereka dibuang pada tahun 1474 oleh raja Hongaria, Matthias Corvinus. Kompleks ini kemudian ditinggalkan pada abad ke-17, setelah direnovasi dan lantas berubah menjadi gereja oleh penduduk setempat pada abad ke-18.

Biara Cârța
Biara Cârța

Para biarawan mengubur mayat rekan mereka di halaman biara, yang mayatnya bergabung dengan sisa-sisa jenazah dari tentara Perang Dunia I dan anehnya ada dua kerangka manusia yang diperkirakan mencapai 7 kaki, dengan mempertimbangkan arsitektur gothic dan sejarah misteriusnya. mudah sekali untuk melihat mengapa tempat ini telah mengembangkan reputasinya sebagai tempat yang angker. 

Kejadian tidak masuk akal yang paling sering dilaporkan adalah dinding yang bergetar dan perabotan bergerak sendiri, terutama di ruang bawah tanah, meskipun kadang-kadang penampakan biarawan dengan jubah putih juga terlihat berkeliaran di sekitar pekarangan.

Meskipun juga ada banyak bagian dari bangunan biara asli yang tidak lagi berdiri dan telah menjadi reruntuhan liar, rerumputan liar, namun menara lonceng yang didirikan pada tahun 1495 masih tersisa, dan situs ini merupakan tujuan populer bagi wisatawan dari seluruh Eropa dan bahkan dunia yang datang untuk melihat tempat tersebut.

Jadi begitulah. Meskipun film Holywood mengambil lisensi kreatif dan mengubah mitologi inti, namun banyak dari hal itu tetap didasarkan pada pengetahuan sejarah yang nyata dan tempat-tempat yang hampir sama menakutkannya seperti yang digambarkan dalam film.

Sangat menarik betapa banyak sejarah menakutkan yang sebenarnya sering dimasukkan ke dalam kisah fiksi maupun film, dan Valak serta biara berhantu Rumania tidak terkecuali. Semuanya tentu memberikan satu hal untuk dipikirkan saat anda menonton film-film ini di lain waktu. Termasuk juga film-film horor di Indonesia yang seringkali di kaitkan dengan keberadaan sejarah tempat-tempat tertentu, hanya saja dari film-film seperti itu membuat kita terkadang malah terkungkung dalam rasa takut yang tak rasional.

Film horor sering menyajikan keadaan dimana makhluk gaib konon dikatakan sangat kuat dan bisa membunuh manusia, dan saya rasa itu sangat berlebihan, faktanya manusia bisa jauh lebih mengerikan ketimbang hantu. Ya sebaiknya juga jangan biarkan anak-anak anda menonton film-film horor seperti ini karena berefek buruk pada perkembangan psikologis mereka.

Rasa takut bisa eksploitasi demi kepentingan hiburan bukan? Lihatlah betapa laris manisnya kisah-kisah horor di Indonesia yang tak jarang pula datang dan membentuk mental-mental takut hantu dalam kepribadian banyak orang. Semoga anda berfikir dan Wassalamualaikum.

Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُ Ù„َÙŠْسَ Ù„َÙ‡ُ سُÙ„ْØ·َانٌ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِينَ Ø¡َامَÙ†ُوا ÙˆَعَÙ„َÙ‰ رَبِّÙ‡ِÙ…ْ ÙŠَتَÙˆَÙƒَّÙ„ُونَ Ø¥ِÙ†َّÙ…َا سُÙ„ْØ·َانُÙ‡ُ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِينَ ÙŠَتَÙˆَÙ„َّÙˆْÙ†َÙ‡ُ ÙˆَالَّØ°ِينَ Ù‡ُÙ…ْ بِÙ‡ِ Ù…ُØ´ْرِÙƒُونَ

“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”.[An Nahl : 99, 100].