Manipulasi Sel Genetik Dapat Membuat Manusia Memiliki Kemampuan Menghilang
science
Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Ilmu pengetahuan terus berkembang luas, menjangkau sains yang dulunya hampir dikatakan mustahil. Namun banyak hal yang dulunya mustahil tetapi kini sudah menjadi barang umum, dan salah satu dari kemustahilan tersebut adalah gagasan tentang manusia yang bisa menghilang dari pandangan dengan menjadi transparan atau tidak terlihat telah memikat imajinasi masyarakat umum dan para ilmuwan selama ribuan tahun.
Manipulasi Gen Untuk Kemampuan Super
Konsep-konsep seperti ini telah dijelaskan dalam literatur klasik oleh berbagai penulis dan paranormal, termasuk filsuf Plato yang menganggap Ring of Gyges sebagai item hipotetis yang akan memungkinkan pemakainya menghilang, dan penulis HG Wells, yang membayangkan bahwa seorang ilmuwan dapat mencocokkan index bias mereka ke udara agar menjadi tidak terlihat.
Lantas apa gunanya bisa menghilang? Yup, jangan lupakan dunia militer, spionase, voyeurisme, dan seseorang yang cemburu terhadap pasangannya yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kemampuan mereka menjadi tak terlihat demi menyelidiki sang kekasih, baik dengan jubah Harry Potter, dengan perangkat elektronik atau dengan menelan ramuan ajaib atau malah mantra perdukunan.
Bagaimana dengan manipulasi sel? Itulah ide di balik penelitian baru yang diterbitkan beberapa waktu lalu di Nature Communications yang menguraikan strategi ilmiah yang melibatkan memanipulasi sel manusia untuk membuatnya transparan, seperti halnya kupu-kupu, udang rumput, ubur-ubur sisir, dan katak kaca.
Secara khusus, para peneliti di Univertity of Californina, Irvine, ingin mensimulasikan seekor cumi-cumi opalescent inshore squid (Doryteuthis opalescens) yang memiliki kemampuan membuat fenomena optik, salah satu dari sejumlah cephalopoda yang secara dinamis dapat mengubah kulit mereka mentransmisikan, menyerap, dan memantulkan cahaya.
“Spesies cumi-cumi ini memiliki sel reflektif khusus yang disebut leucophores yang dapat mengubah cara mereka menyebarkan cahaya. Di dalam sel-sel ini terdapat leucosom, partikel yang terikat membran yang terdiri dari protein yang dikenal sebagai reflektin, yang dapat menghasilkan kamuflase warna-warni.”
The UCI press release merangkum bagaimana sebuah tim yang dipimpin oleh Alon Gorodetsky, seorang profesor teknik kimia & biomolekuler dan berpengalaman dalam ilmu kemampuan mengubah warna Cephalopoda.
Mereka merekayasa genetika embrio sel ginjal manusia untuk memiliki struktur protein berbasis reflectin yang menyebabkan sel mengubah cara mereka menyebarkan cahaya. Faktanya, Gorodetsky dengan bersemangat menunjukkan bahwa "mereka secara optik berperilaku hampir seperti yang mereka lakukan pada leucophores cephalopod asli mereka."
Jadi mereka membuat ginjal tidak terlihat. Mengesankan, tapi siapa yang peduli. Ada yang lain?
Bagaimana dengan ini? Dengan menempatkan sel-sel di antara dua slide kaca dan memaparkannya ke natrium klorida (Anda tahu - garam), mereka dapat memanipulasi kemampuan mereka untuk menyebarkan cahaya, semacam saklar on-off sederhana untuk menghilang. Sekarang apakah anda terkesan?
Itu lebih baik, tetapi kita masih berbicara sel-sel ginjal. Kedengarannya seluruh tubuh yang tidak terlihat adalah jalan yang panjang, jika memungkinkan sama sekali.
Proyek ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan untuk mengembangkan sel manusia dengan sifat optik yang responsif terhadap rangsangan yang diinspirasi oleh leucophores dalam celphalopods, dan itu menunjukkan bahwa protein reflektin yang menakjubkan ini dapat mempertahankan sifat mereka di lingkungan sel asing.
Tujuan jangka pendek para peneliti adalah untuk membuat kulit transparan yang memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam tubuh manusia dengan cara yang lebih jelas dan lebih aman daripada sinar-X dan MRI dan kurang invasif ketimbang operasi.
Dan, dengan kemampuan untuk on-off kulit yang tak terlihat, orang tersebut akan terlihat normal, tidak seperti seseorang yang memiliki tato anatomi tubuh manusia karena bagian dalamnya terlihat jelas karena memiliki kulit transparan.
Berita baiknya adalah, seorang author Atrouli Chatterjee, seorang mahasiswa doktoral UCI di bidang teknik kimia & biomolekuler, mengatakan tembus pandang dengan manipulasi sel "jelas di bidang ilmu pengetahuan." Yang diperlukan hanyalah waktu dan uang, motivasi sudah ada di sini.
Secara umum, kelanjutan pengembangan dan eksplorasi sistem penghasil reflektin yang direkayasa melalui strategi yang disebutkan di atas dapat membantu menjawab pertanyaan mendasar terkait dengan organisasi tiga dimensi antar dan intra seluler yang relevan untuk interaksi sel-cahaya dan jaringan cahaya di kedua cephalopoda dan binatang lain.
Konsekuensinya, temuan tersebut dapat memberikan berbagai peluang dan kemungkinan menarik dalam bidang biologi, ilmu material, dan bioteknologi.
Well sangat menakjubkan jika menusia di masa depan bisa memiliki kemampuan untuk tak terlihat, namun bagaimana dengan kehidupan sosial jika di saat itu teknologi semacam itu mudah di akses? Mungkin banyak hal akan berubah, sementara kita manusia seringkali khawatir akan perubahan, terutama perubahan besar dari teknologi yang selalu membawa kekhawatiran tentang ekosistem kehidupan yang ada. Semoga kita berpikir dan Wassalamualaikum.